Regret ~ 2

11K 507 32
                                    




Prang.... Pranggg... Prangg
Brughhh... Brugh...
Duagh.... Dug... Duaghhh...
Ahhhhhhhhhhhhh!!!

Jeritan dan bunyi itu sudah seperti makanan setiap hari didalam rumah si bungsu Uchiha.
Yah jeritan itu berasal dari Sasuke.

Tsunade yang menjadi dokter pribadinya sudah tidak mampu berbuat apa-apa...
Semua cara telah mereka lakukan untuk mengobati Sasuke.

Sedangkan Itachi beserta Konan hanya bisa meringis sedih melihat apa yang terjadi pada Sasuke..
Mereka pun mengetahui semua yang terjadi adalah memang murni kesalahan Sasuke..

Semenjak kepergian wanita itu bungsu Uchiha sudah beberapa kali melakukan percobaan bunuh diri dalam hidupnya...

Rasa penyesalan yang terbesar dalam dirinya selalu membuat Sasuke ingin segera mengakhiri hidupnya..

Semua pekerjaan diperusahaan Uchiha harus di ganti tugaskan oleh itachi ataupun Kakashi.

Fugaku dan Mikoto sebagai orangtua Sasuke pun bisa merasakan penderitaan anak bungsu dikeluarga mereka.
Mikoto sudah tidak sanggup melihat keterpurukan Sasuke.
Namun disaat mikoto mengingat wanita yang membuat anaknya sampai seperti sekarang.
Membuat mikoto memilih bungkam dan tidak menyuarakan keadaan yang sebenarnya.
Sedangkan Fugaku memilih diam dan mengawasi Sasuke dengan orang kepercayaannya ditambah dr. TSUNADE yang menangani kondisi kejiwaan Sasuke.
Fugaku pun merasa bersalah pada wanita itu.
Masih jelas terlihat airmata yang mengalir pada detik-detik terakhir pertemuannya dengan wanita itu....



Sasuke.

Enggg...erangan yang keluar dari mulutku ketika aku mulai membuka mataku.
Sial pasti aku jatuh pingsan dan berhasil diselamatkan ketika menenggelamkan diri di dalam bak mandi.
Ku gerakkan tanganku yang terasa berat.
Segera ku lepas perban yang menutupi luka-luka yang ada diseluruh telapak tanganku.

Dan disaat itulah aku kembali memecahkan kaca yang berda didalam kamarku.
Sehingga luka yang perbannya baru ku cabut,,harus bertambah lagii.

Argggggggghhhhhh...
Raungku frustasi...
Aku pun berteriak mengusir mereka yang mendobrak kamarku.
Kulihat tampang Tsunade yaitu dokter yang sudah menangani kejiwaanku berdiri dengan wajah frustasi,ditambah kehadiran Kakashi asistenku dengan wajah khawatir.
Tak lupa aku melihat itachi dan konan,menampilkan wajah yang terlihat kecewa ..

Yah benar mungkin kalian berpikir mengapa orang-orang itu berbondong mendobrak kamarku..
Yahh aku memang sudah gilaa..
Aku merasa semenjak kepergiannya aku sudah tak pantas untuk hidup.
Wanita yang selama ini hanya kuperlakukan sebagai layaknya binatang dan ku manfaatkan karna aku tau dia mencintaiku sudah hilang..
Seakan membuat ku ingin ikut menghilang bersamanya..

Tsunade membentakku dan memarahiku karna melihat aku yang tidak berniat dengan kesembuhan pada diriku sendiri.
Aku hanya menggeram kesal ketika ia menyebutkan nama wanita itu dihadapanku sembari berkata..
"Sakura akan sedih jika melihatmu melakukan hal bodoh seperti ini  , lagi pula dengan membunuh dirimu sendiri apa sakura akan kembali"

Segera aku menyentak dan mencabut perban yang baru menutupi lukaku itu sembari berkata.
" maka biarkan saja aku mati lagipula percuma jika aku hidup namun dia tidak bisa bersamaku kembali"
Segera aku mendorong dan menyuruh mereka semua keluar dari kamarku.

Aku pun membanting pintu, dan segera menguncinya..
Kulayangkan sekali lagi tinjuku pada kaca lemari pakaianku.
Prangggggg!!!
Aku merasakan darah yang mengalir ditanganku dengan sangat deras.

RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang