LAST PART. KAMULAH TAKDIRKU (BAG.1)

2.8K 127 0
                                    


1 minggu setelah keberangkatan Iel ke UK.

Via sedang memberikan pengarahan kepada stafnya di Studio miliknya, 'SAFashion'.

"Itu belahannya masih kurang keatas!" kata Via menunjuk sebuah gaun yang ada di manekin yang sedang dikerjakan oleh beberapa stafnya.

"Baik Mbak." Jawab salah satu stafnya. Via tersenyum lalu kembali mengedarkan pandangannya. Dan pandangannya berhenti pada sebuah gaun yang hampir jadi. Via mendekati manekin yang terdapat gaun itu lalu memeriksa beberapa detailnya.

"Gaun ini siapa yang bertanggung jawab?" tanya Via pada siapapun yang bisa menjawabnya.

"Saya Mbak." Kata seorang staf Via yang mendekati Via. Via tersenyum.

"Bagian ini kamu tambahin detailnya ya! Kamu fokusin dibagian ini ajha." Kata Via memberikan arahan sambil menunjukkan bagian yang dia inginkan. Staf itu menganggukkan kepalanya setelah mengerti apa yang dimaksudkan oleh Bosnya.

"Ya Mbak." Jawab staf itu sambil mengambil alih gaun itu dari pengawasan Via. Via tersenyum lalu kembali mengalihkan pandangannya lagi. Pandangan Via berhenti pada pintu masuk ruang produksinya lalu tersenyum lembut pada seseorang yang berdiri disana.

_____

"Kenapa nggak telpon dulu sih kalo mau kesini?" tanya Via sambil meletakkan coklat dingin kesukaan Alvin diatas meja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa nggak telpon dulu sih kalo mau kesini?" tanya Via sambil meletakkan coklat dingin kesukaan Alvin diatas meja.

"Aku tadi udah nelpon. Tapi nggak diangkat. Cek ajha ponsel kamu!" kata Alvin sambil meminum ice coklatnya. Via mengerutkan keningnya lalu beranjak kearah mejanya untuk mencari ponselnya. Seingatnya dia menyimpan ponselnya di... ah laci meja kerjanya. Via membuka laci meja kerjanya lalu mengambil benda persegi panjang itu dan membuka kodenya dan melihat ada 5 missed call dan 2 pesan line dari kekasihnya.

Alvin menggeleng-gelengkan kepalanya melihat Via yang tersenyum lucu seperti ketahuan habis mencuri. Hehe.

"Kak Alvin nggak kerumah sakit?" tanya Via sambil menatap curiga kearah Alvin. Alvin yang gemas langsung menyentil dahi Via pelan.

"Aww" ringis Via sambil memegang dahinya yang disentil Alvin sambil mengerucutkan bibirnya.

"Kak Alvin kok KDRT sih?" tanya Via tak terima.

"KDRT?" tanya Alvin bingung.

"Ah. Kamu udah nggak sabar buat jadi Istriku ya?" goda Alvin menaikturunkan alisnya membuat Via tersipu. Alvin terkekeh pelan melihat wajah menggemaskan Via yang malu-malu kucing.

"Lagian kamu asal ngomong ajha sih. Aku udah selesai jaga." Kata Alvin sambil menyandarkan punggungnya dan menatap langit-langit ruangan Via. Via mengernyit heran melihat Alvin yang tak seaktif biasanya.

"Kak Alvin sakit?" tanya Via khawatir. Alvin mengalihkan pandangannya menatap Via dengan satu alis terangkat heran, lalu menggelengkan kepalanya pelan.

"Cuman inget sama seseorang." Kata Alvin kembali menatap langit-langit.

"Siapa?" tanya Via penasaran.

"Iel." Jawab Alvin singkat membuat Via langsung terdiam. Alvin melirik Via yang lama tak merespon ucapannya lalu tersenyum kecil dan kembali menatap langit-langit ruangan Via.

Alvin langsung masuk tanpa mengetuk pintu kamar Iel. Dia mengedarkan pandangannya kesekeliling kamar Iel mencari keberadaan sahabatnya namun nihil.

"Nggak sopan banget lo langsung masuk kamar orang." Kata seseorang dibelakangnya yang membuat Alvin berjingkat kaget langsung membalikkan badannya sambil mengusap dadanya yang derdetak diatas normal saking kagetnya.

"Lo darimana Yel?" bukannya marah-marah Alvin malah mengerutkan keningnya heran melihat Iel yang dari luar menggunakan pakaian formalnya.

"Pengadilan" jawab Iel sambil melangkahkan kakinya melewati Alvin yang masih terdiam.

"Lo mau jadi patung selamat datang buat kamar gue?" tanya Iel yang melihat Alvin tak bergerak sedikitpun. Alvin langsung tersadar kembali kedunia nyata dan masih menatap Iel heran.

"Gue kira lo sakit." Kata Alvin membuat Iel yang sedang melepaskan sepatunya langsung menatap Alvin dengan alis terangkat.

"Lo berharap gue sakit hati terus-terusan." Sindir Iel setelah mengerti maksud Alvin. Alvin terkekeh pelan lalu duduk disofa didepan Iel dan menatap Iel serius.

"Lo masih marah sama gue?" tanya Alvin penasaran.

"Lo nggak akan disini kalo gitu." Jawab Iel sambil beranjak kearah walk in closet untuk mengganti pakaiannya.

"Ada apa?" tanya Iel sambil duduk kembali disofa yang tadi dia duduki. Kini dia sudah mengenakan pakaian santainya.

"Via udah ngasih tau lo?" tanya Iel lagi. Alvin menganggukkan kepalanya pelan.

"Gue berangkat ke UK minggu depan." Kata Iel membuat Alvin menatapnya penuh tanya.

"Liburan?" tanya Alvin pelan. Iel menggelengkan kepalanya.

"Netap. Gue akan tinggal disana." Jawab Iel menerawang. Alvin menundukkan kepalanya.

"Apa karna gue sama Via?" tanya Alvin lirih. Iel menatap Alvin lalu tersenyum.

"Bisa jadi." Jawab Iel membuat Alvin mendongakkan kepalanya menatap Iel.

"Tapi alasan utamanya bukan itu. Persiapan buat jadi Pewaris Umari." Lanjut Iel. Alvin menautkan alisnya.

"Kenapa mendadak?" tanya Alvin lagi. Sumpah Alvin kepo banget sih. Hehe.

"Siapa bilang mendadak? Ini udah direncanain dari lama kok. Kebetulan ajha barengan sama masalah ini." Jawab Iel menatap Alvin dengan tatapan miris.

"Gue mundur Vin. Gue ngalah demi nama persahabatan kita." Kata Iel membuat Alvin menatapnya tak percaya. Iel menghela napasnya.

"Gue juga harus pergi. Tapi lo inget satu hal Vin! Kalo sampe lo bikin kesalahan sedikitpun sama Via. Kalo sampe lo bikin dia nangis jangan salahkan gue kalo gue akan berusaha ngerebut dia dari lo!" kata Iel mengancam Alvin.

"Gue jamin itu nggak akan terjadi!" jawab Alvin yakin.

_____

yeyy.., udah last part.., karena hari ini aku lagi seneng. aku bakalan langsung post sampe end + epilog. aku kelarin hari ini #Y.A.M.D nya.. okk. happy reading All!! :):):)

LOVE GREET Seri 2 : You Are My Destiny #Y.A.M.DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang