part 43

1.4K 43 1
                                    

" Aku tidak akan menikah dengan salah satu diantara kalian." teriak Wulan dengan kesal.

" Aku yakin kamu menyukai satu diantara kami? Apa tebakanku benar?" ucap Joe sembari menatap Wulan.

" Joe...please!!! Jangan membuatku makin bingung." keluh Wulan dengan wajah frustasi.

" Katakan siapa yang kamu cintai?" seru Zaky.

Wulan terdiam sembari menatap mereka satu persatu.

" Lebih baik aku pergi. Sepertinya aku sudah tau jawabannya." ucap Aldi dengan raut pasrah. Kemudian Aldi melangkah pergi.

" Aku akan menikah dengan Aldi." teriak Wulan agak ragu.

Aldi menghentikan langkahnya dan langsung menoleh menatap Wulan. Sementara Zaky dan Joe menatap Wulan dengan raut terkejut.

" Aku bilang, aku akan menikah dengan Aldi." Wulan mengulang ucapannya sembari memperhatikan Aldi yang masih diam tak bergerak.

" Apa kamu bilang?" ucap Aldi tak yakin.

" Apa kamu mulai tuli? Aku menerima lamaranmu. " ucap Wulan mempertegas perkataannya.

Tanpa berkata lagi Aldi langsung berlari menghampiri Wulan dan memeluk gadis itu.

" Apa aku ga salah denger?" ucap Aldi yang masih tak yakin.

" Apa aku terlihat berbohong?" seru Wulan dengan tersenyum.

Joe terdiam tanpa bisa berkata apa pun. Ia mencoba menahan air matanya yang hampir jatuh kemudian ia memutuskan untuk melangkah pergi dari rumah Wulan. Begitu pula dengan Zaky.

Sementara Aldi masih menatap Wulan yang ada di hadapannya.

" Apa kamu yakin?" tanya Aldi serius.

" Iya...aku cukup yakin." ucap Wulan tegas.

Mereka pun saling menatap dan tersenyum lepas.

Rumah Risa.

Risa berada di kamarnya dan merenung di atas ranjangnya. Ia tiduran sembari menatap langit-langit kamarnya yang kosong.

" Gadis itu? Bagaimana bisa dia membuat Zaky dan Aldi bertekuk lutut di kakinya?" ucapnya pelan.

" Aku bisa terima kalau itu Zaky. Tapi Aldi? Mana mungkin aku bisa terima? Aku gak akan membiarkan untuk kedua kalinya." sambung Risa dengan sedikit kesal.

Tiba-tiba Dimas masuk ke dalam kamar Risa tanpa menggedor pintu. Ia bahkan mendengar ucapan kakaknya.

" Jangan sakiti Wulan!!! Kalau kamu sampai nyakitin gadis itu aku tidak akan diam!!!" bentak Dimas yang langsung membuat Risa terbangun dan menatapnya.

" Kamu masih belain Wulan? Inget!!! Kamu gak ada apa-apanya di banding Zaky apa lagi Aldi. Cintamu itu gak akan pernah terbalaskan!!!" teriak dan ledek Risa.

" Mencintai bukan harus memiliki. Aku cukup mencintai dan aku cukup puas walau sebenarnya aku sakit. Itu yang namanya cintakan?" ucap Dimas tegas yang kemudian langsung melangkah pergi.

Risa terdiam dengan wajah kesalnya. Lalu ia menoleh menatap sebuah foto di atas mejanya. Foto dirinya bersama dengan Aldi.

Rumah Joe.

Joe masuk ke dalam rumahnya dengan tubuh terlemas seakan tak bertenaga. Mamanya yang melihatnya dari dapur langsung bergegas berlari dan menghampiri Joe.

" Joe...kamu kenapa?" tanya sang Mama Sambil membelai wajah Joe.

Joe menatap mamanya dengan mata sedikit basah dan sendu.

" Kamu kenapa? Ada apa nak?" Seru Mamanya makin panik.

Joe langsung memeluk mamanya tanpa berkata apa pun. Dalam pelukan itu ia sedikit meneteskan air matanya.

Caffe gossip.
Zaky duduk sendirian di meja caffe itu. Ia terlihat duduk di kursi belakang paling ujung yang terkesan sepi. Di mejanya hanya ada 3 botol sprite dan rokok. Tak biasanya dia merokok tapi kali ini ia merokok. Wajahnya pun juga terlihat frustasi dan matanya menunjukan kehampaan.

" Bagaimana mungkin semuanya sia-sia? Aku bahkan sampai rela ke sini demi dia." Keluhnya sambil menahan pedih.

Esok harinya.

Hari itu Aldi dan Wulan pergi ke sebuah toko baju pengantin. Mereka sudah mulai memilah-milah baju.

" Coklat aja bagus." ucap Aldi sambil menunjuk sebuah kebaya warna coklat.

" Aku maunya gold aja. Biar glamor gitu." Seru Wulan sambil lirik kanan lirik kiri mencari kebaya warna gold.

" Mbak...yang gold ada?" tanya Aldi pada karyawan toko.

" Ada...tapi itu khusus. Udah di pesan orang. Intinya milik orang lain." jawab karyawan tersebut.

" Kasih aja ke dia mbak." Ucap Joe yang mendadak ada di sana.

Wulan dan Aldi menoleh menatapnya.

" Baju itu miliknya. Gimanapun caranya sang pemilik yang memakainya kan?" Kata Joe sembari melirik Wulan.

Aldi langsung menggeret lengan Wulan dan melangkah pergi. Namun Joe langsung menggenggam tangan Wulan yang lain. Aldi langsung menoleh menatap Joe dengan wajah kesal.

" Dia calon istriku!!! Lepaskan tanganmu!!!" Teriak Aldi dengan kesal.

" Masih calonkan? Sebelum kalian menikah aku gak akan nyerah. Aku yakin di hati Wulan masih ada aku." Joe langsung tersenyum sinis sembari menatap Wulan.

Wulan langsung menepis tangan mereka.

" Aku mau bicara sebentar sama kamu." Ucap Wulan menggeret Joe menyingkir dari sana.

Wulan dan Joe menyingkir di balik dinding depan toko. Wulan menatap Joe dengan serius. Begitu pun dengan Joe.

" Jangan menyukaiku seperti ini." Kata Wulan lembut.

" aku menyukaimu!! Aku cinta sama kamu!!" teriak Joe dengan wajah kesal.

" jangan pernah mencintaiku!!!" jawab Wulan menahan amarahnya.

" Cari gadis lain dan menikah dengannya." sambung Wulan menahan emosinya.

" Apa??... Hah." keluh Joe.

" Kalau aku nikah sama gadis lain, apa kamu akan sanggup ngelihatnya?" Sambung Joe sembari menatap Wulan dan memegang kedua pipinya.

" Kamu bicara apa sih?" Seru Wulan pura- pura tak mengerti.

" aku masih ngelihat cinta di matamu untuk aku. Sekarang aku tanya... Apa kamu cinta sama Aldi?" tanya Joe sembari mendekatkan kepalanya dan sangat dekat menatap Wulan.

Wulan terdiam dan terlihat gugup.

" Dia mencintaiku atau tidak...yang jelas dia akan menikah denganku." teriak Aldi yang kemudian langsung menggeret tangan Wulan dan pergi menjauh dari tempat itu.

Joe hanya terdiam dan menghela nafas panjang. Sesekali ia menendang botol kosong yang ada di dekatnya untuk melampiaskan emosinya.

----------------------bersambung---------------------
Vote
Coment
Follow
Biar berkah...
Heheh
Follow ig ku Novitri_and_students
Thanks for reading😘😘😘

Not Weeding With You!! ( Proses Penerbitan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang