part 39

1.1K 34 0
                                    

Author Pov

" Masuk ke dalam!!!" teriak Aldi ketika sampai di dekat mobilnya.

" Gak!!!" bentak Wulan kesal.

Aldi langsung memaksa Wulan masuk ke dalam mobilnya. Lalu menguncinya. Kemudian ia masuk melalui pintu yang satunya.

" Ini bukan pertama kalinya kamu memperlakukan aku seperti ini!!! Bikin kesal aja!!!" keluh Wulan.

" Ini juga bukan pertama kalinya aku ada dalam posisi seperti ini. Kamu cukup paham itu." sindir Aldi kemudian menyalakan mobilnya dan mulai menjalankannya.

Di dalam perjalanan Wulan hanya manyun-manyun dengan mulut komat kamit tak jelas. Tiba-tiba Aldi memarkirkan mobilnya di pinggir jalan. Wajah Aldi berubah geram seperti menahan emosi. Lalu ia menoleh menatap Wulan dengan tajam.

" Jika kamu mau menolakku maka tolak aku. Jangan perlakukan aku seperti ini. Jangan membuatku semakin menyukaimu. Jangan membuatku semakin sakit karena menyukaimu." ucap Aldi dengan menatap tajam.

" Apa tujuanmu sebenarnya??? Hanya mempermainkan perasaan kami atau kamu punya tujuan lain? Apa kamu pernah memikirkanku atau memikirkan yang lainnya hanya untuk beberapa saat?" sambung Aldi dengan pertanyaan bertubi.

Wulan terdiam sejenak. Ia memandang wajah Aldi yang mendadak menjadi menyedihkan. Sedikit hati kecilnya merasa tak tega. Tangannya seakan tergerak ingin membelai wajahnya namun ia hentikan dan tarik kembali.

" Lebih baik aku turun di sini. Kamu tenangin diri aja dulu." ucap Wulan lalu melangkah keluar dari mobil itu.

Wulan berjalan menjauhi mobil itu dengan perasaan sedikit tak enak. Ia sesekali menoleh karena kawatir pada Aldi. Tapi itu tak lama. Ia lebih memilih berjalan lagi dan menegarkan hati tanpa menoleh lagi. Tak lama kemudian tangannya serasa di genggam dari belakang. Wulan menoleh dan terkejut ketika melihat Aldi ada di hadapannya. Lalu Aldi menggeret tanggan Wulan hingga tubuhnya jatuh kepelukan pria itu.

" Apa pun yang terjadi...aku gak akan pernah menyerah. Aku yakin kamu mulai menyukaiku entah itu hanya beberapa persen. Aku tak peduli jika kamu menghadapku dengan beberapa pesaing. Aku akan bertahan." ucap Aldi dalam pelukan itu.

Wulan langsung melepas pelukan itu perlahan dan menatap wajah Aldi dengan mata melotot. Aldi pun tersenyum sembari mengelus kepala Wulan dengan lembut.

Saat itu mobil Dimas melintas dan berhenti ketika ia melihat Aldi dan Wulan di pinggir jalan dengan keadaan sedekat itu. Risa yang satu mobil dengan Dimas menyaksikan hal itu pula.

" Kak Risa...apa kamu baik-baik saja melihat itu?" tanya Dimas pada Risa yang duduk sampingnya.

" Bagaimana denganmu? Apa kamu baik-baik saja melihat itu?" tanya Risa yang terlihat sedikit kesal.

" Aku akui dia gadis yang menarik. Bahkan dia berbeda dengan yang lainnya. Mungkin aku akan menyukainya." jawab Dimas santai.

" Tapi itu akan menjadi sulit buatku. Aku gak akan bisa kembali pada Aldi. Gak akan bisa. Bahkan aku gak pernah di perlakukan seperti itu. Wulan sangat beruntung." keluh Risa dengan menahan air matanya.

Kemudian Dimas melanjutkan kembali menjalankan mobilnya. Tak di pungkiri jika mereka berdua masih menatap Aldi dan Wulan ketika melintasinya.

Rumah Sakit tempat Zaky berkerja.

Zaky baru saja keluar dari ruang operasi. Ia melepas sarung tangannya lalu maskernya kemudian baju operasinya. Ia berjalan menuju ruangannya dan duduk di sana dengan tampang di tekuk dan mata terpejam.

" Zak... Lu gak balik lagi ke Semarang nemuin gadis itu? Bukannya dia nolak nikah sama pria-pria itu?" tanya Dokter Exel teman satu ruangannya yang tiba-tiba masuk dan duduk di tempatnya.

Not Weeding With You!! ( Proses Penerbitan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang