Chapter 6

381 48 7
                                    

"Sooyoung?"

Jantung Sungjae hampir jatuh ke lantai ketika mendapati seorang gadis setengah malaikat tengah berdiri di hadapannya begitu pintu terbuka. Sungjae merasakan ada letupan-letupan aneh di dadanya, Sungjae memang payah jika berurusan dengan ini. Melihat Sooyoung secantik ini dengan dress selutut dan rambut terurai bisa membuatnya gila.

"Boleh kami masuk?" Suara Paman Park, Ayah Sooyoung, menyadarkan Sungjae dari khayalan tingkat tingginya. Sungjae dengan segera membungkuk hormat kepada pria paruh baya itu dan mengangguk cepat- mempersilahkan keduanya untuk masuk ke dalam. Paman Park tersenyum padanya, tapi Sooyoung tidak sedikitpun melirik padanya. Sungjae tahu gadis ini mulai jaga jarak dengannya dan bisa dipastikan ini semua karena kelancangannya tadi pagi. Sungjae juga belum bisa memaafkan dirinya sendiri pasca kejadian itu.

Anggota keluarganya, Sungyoung, Ibu, dan Ayahnya berdiri dan tersenyum ramah begitu Paman Park dan Sooyoung memasukki area ruang makan. "Selamat malam," Ayah Sungjae berjalan mendekat kemudian bertukar salam hormat dengan Paman Park dan Sooyoung- Ibunya dan Sungyoung pun turut membungkuk hormat.

"Silahkan," Dengan ramah, Ayahnya mempersilahkan Sooyoung dan Paman Park untuk duduk dan bergabung dalam satu meja makan. Sungjae kemudian berlari kecil, kembali ke tempat duduk semulanya- di sebelah Sungyoung. Sungyoung menyenggolnya pelan untuk beberapa kali ketika Sooyoung memilih untuk menempati kursi yang berhadapan dengannya. Oh, tidak. Jangan sampai Sungyoung melakukan hal yang aneh-aneh lagi. Ia harus jaga imej baik jika ada Sooyoung.

"Dia cantik, Jae." Sungyoung berbisik padanya. Ingin rasanya Sungjae menjawab 'Ya, aku tahu. Dan dia lebih cantik darimu.' tetapi Sungjae akan mendapatkan pukulan maut dari Sungyoung jika ia berkata seperti itu- dan ia tidak tega juga, sih.

"Pacari dia saja. Buang Namjoo jauh-jauh." Sekali lagi Sungyoung berbicara seperti itu, Sungjae benar-benar akan melemparnya ke tengah laut Mokpo. Kakaknya ini benar-benar sudah tidak waras, lancang, dan berkata semaunya. Apa-apaan dia menyuruhnya untuk melupakan Namjoo dan membuangnya jauh-jauh? Hey, Namjoo itu sahabatnya. Ia tidak akan pernah mau membuang dan mengabaikan sahabatnya begitu saja sekalipun saat ia sudah punya pacar.

Sungjae kemudian menyentil dahi Sungyoung dan Sungyoung membalasnya dengan pukulan keras di lengannya. Ia sudah tidak peduli lagi dengan Sooyoung yang kini mulai memperhatikan tingkahnya dengan Sungyoung- Sungjae harus membela sahabatnya kali ini. "Jaga mulutmu, menyebalkan." Sungjae berbisik pada Sungyoung dengan nada mengancam sementara Sungyoung hanya membalasnya dengan sebuah desisan.

Sesi makan malam dimulai dan Sungjae mengambil banyak kimbap dan semangkuk penuh bulgogi. Sepanjang sesi makan malam, Ayah dan Ibunya asik mengobrol dengan Paman Park sementara dirinya sibuk mencuri pandang pada Sooyoung yang makan dengan lahap. Sungguh, Sungjae kehabisan kata-kata. Ia tidak tahu lagi bagaimana cara mendeskripsikan seorang Sooyoung yang bahkan masih sangat cantik ketika makan. Sungyoung, Namjoo, dan gadis lainnya tidak seperti ini- mereka mirip monster kelaparan saat makan.

Setelah makan, Ayah dan Ibunya masih saja mengobrol dengan Paman Park seperti tidak pernah kehabisan topik. Mereka membahas tentang halaman rumah Paman Park yang penuh bunga, tentang mobil Ibunya yang suka mogok, tentang pulau Jeju, tentang perusahaan di kantor, dan lain-lainnya yang susah diingat oleh Sungjae. Namun, hanya satu yang dapat diingat jelas oleh Sungjae, mereka membicarakan tentang kecocokannya dengan Sooyoung.

"Kalau dilihat-lihat, Sungjae mirip ya dengan Sooyoung." Paman Park memulainya lebih dulu dan diikuti tawa dari Ibu, Ayah, dan Sungyoung yang mulai kembali menggodanya.

"Sepertinya mereka berjodoh." Sungjae menghela napas ketika Ibunya membuka mulut. Jauh di dalam hatinya ia ingin sekali berjodoh dengan gadis cantik seperti Sooyoung- ia bisa punya banyak keturunan bagus jika menikah dengan Sooyoung. Tapi, ini bukan saat yang tepat untuk berbicara seperti ini- saat Sooyoung dan Sungjae sedang dalam kekalutan.

A Typical (Not Typical) Love StoryWhere stories live. Discover now