Princess & prince

8.6K 436 1
                                    

"Oh shit!!, persetan dengan lantai 11!" gumam nya kencang, ia tidak peduli jika beberapa orang di lobby menatapnya aneh, lagi pula yang dirinya pedulikan saat ini adalah istrinya itu, mengingat istrinya itu, iqbaal segera menaiki mobilnya dan menancap gas mobilnya, saat di dalam mobil iqbaal mencoba melacak nomor yang tadi di gunakan (namakamu) untuk mengirim SMS padanya, dan tak perlu menunggu waktu lama iqbaal akhirnya sudah menemukan keberadaan pemilik nomor tersebut, dirinya sangat berharap semoga saja (namakamu) masih bersama dengan namja tersebut.



***


(Namakamu) saat ini sedang berada di kawasan pulau Jeju, pulau yang sangat sering sekali di pakai untuk membuat syuting dalam film drama Korea.

"Apa kau sangat menyukai tempat ini, nona?" (Namakamu) menoleh ke arah pria di sampingnya, ya pria itulah yang meminjamkan dirinya ponsel sampai-sampai pria itulah yang telah menemaninya untuk melihat-lihat pulau Jeju.

"Ya, aku sangat menyukai tempat ini, hmm... Tapi bisakah kau menunjukkan padaku di mana tempat yang lebih bagus lagi selain pulau Jeju?" (Namakamu) memandang wajah pria itu yang tertutupi oleh masker dan juga kacamata, dirinya benar-benar penasaran dengan wajah di balik kacamata dan juga masker tersebut.

"Aku tau nona, pasti kau sangat ingin sekali melihat wajahku, tapi maaf nona, untuk saat ini aku benar-benar tidak bisa menunjukkan wajahku, karna aku sedang menderita sakit yang menular, dan hmmm,,,,, maaf juga nona, sepertinya aku tidak bisa menemanimu lagi untuk ke tempat selanjutnya, karena suamimu sebentar lagi akan datang, jadi aku tidak mau membuat suamimu salah paham tentang aku"

"Ba..bagaimana kau bisa ta..."

"(NAMAKAMU)"

belum sempat (namakamu) menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba saja sudah terdengar suara seseorang yang sangat dirinya kenali, ya tidak salah lagi, pasti itu adalah suara suaminya, iqbaal.

"Suamimu sudah datang nona, aku pamit dulu"

"Tunggu" teriak (namakamu) saat melihat pria yang tadi berada di sampingnya sudah berlalu pergi dari sampingnya, jujur saja saat ini (namakamu) masih bertanya-tanya dalam hati nya, mengapa bisa pria itu mengenali wajah suaminya padahal mereka berdua belum pernah saling bertemu bahkan belum mengenal satu sama lain, dan yang lebih membuat dirinya bingung adalah dari mana pria itu tau bahwa suaminya akan datang menemuinya.

"Hei sayang, kau melamun?" (Namakamu) tersadar dari lamunannya saat mendengar suara iqbaal yang ternyata sudah berada tepat di sampingnya.

"Ah.... Tidak" jawab (namakamu) cepat, karena dirinya tidak ingin membuat iqbaal berfikir kalau dirinya sedang memikirkan namja yang tadi bersamanya, dalam hati (namakamu) terus merafalkan doa, agar iqbaal tidak menanyakan tentang namja yang tadi bersamanya.

"Pria yang tadi bersamamu, dia siapa? Sepertinya aku mengenalinya"  wanita itu mengumpat dalam hati saat doanya barusan tidaklah terkabulkan, namun untuk saat ini dirinya hanya ingin menanyakan kalimat akhir yang iqbaal ucapkan kepadanya.

"Benarkah, kamu mengenalinya?" Tanya (namakamu) antusias.

"Ya, pria itu seperti yang berada di photo kita saat di bandara, tepatnya dia di belakang kita saat itu, memangnya ada apa kamu menanyakannya, dan kenapa wajahmu berubah menjadi sangat antusias saat kamu tau kalau aku mengenalinya?"

My Husband Is You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang