(10) will you marry me ?

1.5K 174 55
                                    

Sampelah kita pada part 10 , oke para commenter menghilang , dan kedipan bintang berkurang, no problem, karena aku menulis karena ku ingin, jadi akan ku teruskan ... terimakasih yg masih respect ♡.

Happy1thanniversarrywedding for uri bbyu.

Yang lupa jalan cerita ulangi sendiri part 9 nya ya, itu si Jangmi motret bapaknya sama calon emaknya lagi ciuman.... sadaaaap

------so let's start-----

Author pov

Diruangan tamu yang cukup besar duduklah 3 orang yang baru saja sampai dari piknik ke 4 nya. Ya begitulah , sooyoung - jangmi - sungjae hampir melakukan piknik disetiap weekend.

Ketiganya berada dirumah kebesaran keluarga Yook, bagi sooyoung rumah ini sudah seperti rumah kedua. Bagaimana tidak? Ketika dia pulang (kembali le rumahnua sendiri) murid tercintanya akan dengan rela menangis dengan lama hingga akhirnya meluluhkan hati sooyoung dan membuat sooyoug menyerah untuk tetap bersama gadis kecilnya.

Sungjae yang juga sudah terbiasa dengan kedekatan anaknya dengan sooyoung sudah mulai berkurang rasa cuek , dingin, dan kejamnya. Perangainya berubah dan bersyukurlah memberi dampak yang baik untuk hubungan mereka.

"Sooyoung-ah , ak akan ambil baju jangmi, dia harus mandi" ucap sungjae beranjak dari sofa empuknya.

"Tunggu, setelah jangmi tidur nanti aku ingin bicara padamu" ucap sooyoung membuat sungjae sedikit berfikir.

Jadwal mandi jangmi sudah terlaksana, si gadis cantik dan mungil ini bahkan sudah berbaring di kamar miliknya yang penuh dengam gambar doraemon dan frozen.

"Apa yang ingin kau bicarakan sooyoung-ah?" Tanya sungjae sambil meneguk teh hangat yang ia minta tadi pada pembantunya.

"Tentang lamaranmu 1bulan lalu...." ucap sooyoung yang belum lengkap tapi terburu dipotong oleh sungjae.

"Kau tak perlu menjawabnya sekarang, aku memberimu waktu, aku tak ingin menjadi egois" ucP sungjae kali ini dengan bijak.

"Maksudku" ucap sooyoung lagi yang terhenti karena genggaman tangan dari sungjae menghangatkannya.

"Aku menunggumu dengan sabar sooyoung-ah, bagaimanapun tidak adalagi wanita yg sepertimu" ucap sungjae yang mulai mendekati puncak kening sooyoung dan mengecupnya.

Gelayar hangat sampe ke pipi merah sooyoung. Bukan itu yang ingin dibicarakan sebenarnya. Tapi sungjae malah salah menangkap keinginannya.

"Itu ciuman keduamu tuan sungjae, jangan berani menciumku lagi" ucap sooyoung menghilangkan kegugupannya.

"Tapi kau tidak pernah menolaknya bu guru, aku berfikir kau juga menikmatinya"

Sebuah lemparan bantal sofa mengenai kepala pria berumur 27th ini dan bibirnya tersenyum merekah tertawa bahagia lebih dari sebelumnya.

--------------------------

Sooyoung pov

Hari ini aku ingin bicara pada sungjae oppa, ibu bilang tidak baik juga berlama lama melakukan hubungan tanpa status yg jelas, umurku 24 dan bukankah menikah adalah hal yang lumrah untuk beberapa perempuan seumuranku?

"Apa yang ingin kau bicarakan sooyoung-ah?" Tanyanya sambil meneguk teh hangat yang ia minta tadi pada pembantunya.

"Tentang lamaranmu 1bulan lalu...." ucapku dalam keadaan gugup dan belum lengkap tapi terburu dipotong oleh sungjae.

"Kau tak perlu menjawabnya sekarang, aku memberimu waktu, aku tak ingin menjadi egois" ucapnya kali ini dengan bijak.

Padahal aku ingin memberitahunya bahwa aku siap dilamarnya, tapi justru dia malah memotong ucapanku tanpa ingin mendengarkan penjelasanku.

Yook Jangmi (Completed)Where stories live. Discover now