(9) with you

1.5K 156 17
                                    

Kembali lagi dengan gua, yang udha vakum hampir 2 bulanan , and them, im comeback.

Kalo kalian lupa baca part 8 lagi baru ke part yang ini ya 😂😂

------------

Sungjae pov

Ini kali ke4 kami pergi bersama, kami ??? Ya kalian pasti tau siapa yang aku maksud bukan? S.o.o.y.o.u.n.g ibu guru jangmi --putriku-- yang sudah membuat aku dan putriku menyukainya ralat menyayanginya. Jika kalian berfikir dia menerima aksi lamarku, kalian salah. Dia sama sekali bungkam hingga saat ini. Dan piknik ini merupakan beberapa strategiku untuk membuatnya mencintaiku.

Dia sedang sibuk mengayunkan ayunan yang memang tidak jauh dari tikar yang kami gelar untuk piknik. Aku sibuk mengeluarkan hp ku yang hanya bermodel samsung dengan kamera 13MP memfoto aktivitas putriku yang sangat bahagiaa itu (bersama sooyoung) tentunya.

"Pak , saya ingin ke belakang. Bapak bisa gantikan saya?" Ucapnya seraya berteriak sambil melambaikam tangannya.

"Sooyoung-ah, harus berapa kali lagi ku bilang, panggil aku sungjae, Bapak terlalu tua untukku" balasku sambil berjalan menghampiri putriku yang sangat menyukai berayun-ayun ini.

"Masih belum terbiasa pak, sungguh, maaf" ucapnya membuatku gemas dan ia langsung pergi dari pandanganku dan jangmi.

"Appa ... seung hyun kemarin bilang dia mau ulang tahun , lalu kenapa jangmi tidak pernah ulang tahun?" Tanya jangmi padaku dengan kepolosannya.

Aku mengajaknya turun dari ayunan, menyuruhnya duduk dipangkuanku dan sesekali mengusap rambut lurusnya. Anak ini masih menatapku seperti menunggu sebuah jawaban. Tapi bagaimana bisa aku bilang pada gadis kecilku ini bahwa tanggal lahirnya, adalah tanggal kematian eommanya. Dan bukan perayaanlah yang dilakukan setiap jangmi ulangtahun, melainkan berdoa untuk kebahagiaan almarhum ibunya.

"Appa , jawab" ucapnya mengganggu lamunanku.

"Seunghyun punya eomma, jangmi tidak pernah liat eomma jangmi, jangmi cuma punya fotonya, kenapa eomma tidak pernah turun menengok jangmi??" Tanyanya lagi.

Sooyoung benar, makin lama jangmi makin pandai, ia sangat suka bertanya dalam hal apapun , keingintahuannya sangatlah tinggi. Dan terbukti kan, aku seperti diintrogasi putriku sendiri. Dulu waktu pertanyaan aneh muncul, sooyoung lah yang berhasil menenangkan jangmi-ku. Sekarang sooyoung justru pergi ke toilet dan lama sekali membuatku bingung harus menyusun kata yang dapat dimengerti anak kecil seperti jangmi-ku ini.

"Jangmi.... " teriakan wanita yang sedang dalam pikiranku memecahkan konsentrasikj.

"Eomma , jangmi ingin makan buah" ucap putriku yang menginbatkanku atas jawaban yang seharusnya sudah diberi oleh gadis manis didepanku ini dari beberapa minggu yang lalu.

"Sooyoung, bisa kita bicara? Tanyaku.

"Didepan jangmi? Tanyanya padaku, dan aku hanya mengangguk kecil kepalaku.

"Lagi pula dia sibuk dengan buahnya, untuk ajakanku aku tidak main-main" ucapku lagi.

"Park sooyoung , will you be mother for my daughter?" Tanyaku lagi dan anehnya gadis yang ku sebut namanya ini malah tertawa.

"She is not your daughter sir, she is your niece" jawabnya dengan bahasa inggris dan aku menyadari kalimatku.

"Yah , tapi ....

"Bagiku jangmi adalah putriku, meski dia lahir bukan dari benihku, tapi aku yang membesarkan dia dan merawatnya dari kecil, dia anakku" ucap sooyoung mengucapkan kalimat yang sama persis ku ucapkan ketika orang lain menganggap jangmi bukan anakku.

Yook Jangmi (Completed)Where stories live. Discover now