(4) permohonan maaf

1.5K 171 35
                                    

Author Pov

Hari berjalan seperti biasanya. Tidak ada perbedaan rutinitas bagi gadis kecil berpipi chubby, Jangmi.

Tetapi hari ini Jangmi menangis hebat karena kelakuan appanya beberapa hari yang lalu. Guru lain yang kebingungan membujuk Jangmi mulai memohon pada ibu guru Sooyoung untuk mengikuti keinginan Jangmi saja. Tetapi bujukan sooyoung ternyata juga tak mampu mengurangi suara tangis Jangmi muridnya. Diotak Jangmi sudah terpatri penolakan Sooyoung karena appanya yang memintanya. Jangmi yang memang tak bisa ditolak dengan jurus andalannya menangis dengan hebat yang membuat beberapa guru TK CHEONDAM kebingungan.

"Bu sooyoung, panggilkan saja appa Jangmi, ini sudah hampir 2 jam Jangmi menangis kasian dia" ucap Ibu Kim selaku kepala sekolah yang tak tega melihat Jangmi menangis hingga semua wajah dan telinganya nampak merah.

"Sudah bu, sudah, tapi tak ada jawaban" balas bu Sooyoung yang wajahnya juga sudah panik dari tadi dan merutuki kesalahannya karena mengikuti perintah CEO sok pintar mengurus anak kemarin weekend.

"Neneknya?" Ucap ibu guru Jung memberi alternatif lain.

"Sama saja" balas bu sooyoung sambil terus mengirim pesan dan mencoba menelfon orang tua Jangmi secara bergantian dan terus menerus.

"Dimana sih priaa itu, apa dia tak membaca pesanku??? Jelas jelas ini tentang anaknya!" Batin sooyoung berteriak.

"Jangmi , maafkan ibu ya sayang, yuk main sama ibu, ibu janji tidak akan menghindar Jangmi lagi" ucap sooyoung berulang-ulang tetap berusaha agar Jangmi berhenti menangis, ntah mengapa tangisan Jangmi menyakitkan bagi sooyoung. Si gadis kecil itu sesenggukan dan hanya menatap nanar ibu guru kesayangannya tetapi tetap menggelengkan kepalanya.

"Ibu sooyoung bagaimana ini?" ucap Ibu Kim yang tiba tiba mendengar Jangmi menjerit menangis lagi.

"Sebentar bu, Jangmi hanya ingin ayahnya dstang dan menjelaskan semua, itu semua terlihat di matanya" jawab Ibu sooyoung , karena bagaimanapun keahlian dunia psikolog yang ditekuninya mampu membuat dia bisa membaca karakter Jangmi.

"Jangmi, ibu minta maaf ya, kalo Jangmi berhenti menangis , kita akan ke kantor appa lalu kita akan bilang Jangmi ingin bersama ibu, dan appa tidak boleh melarang, appa akan ibu marahi, tapi Jangmi diam ya? Ibu sakit sekali jika Jangmi menangis, ibu ingin menangis juga" ucap sooyoung yang menimbulkan sedikit keterkejutan para ibu guru mendengar kalimat sooyoung.

Terlihat sooyoung mengulangi kalimatnya , yang berinti bahwa sooyoung akan membaw jangmi ke appanya untuk meminta jangmi bersamanya. Jangmi pelan pelan mulai mengurangi suara tangisnya. Si gadis chubby itu langsung berhambur lari mendekat ke arah ibu guru sooyoung. Gadis itu tersenyu, dan mengeluarkan jari pinky nya seperti membuat perjanjian.

"Akhirnya anak ini" ucpa semua guru serasa lega, memang tak salah jika banyak murid menyayangi sooyoung, hati yang lembut, kesabaran yang tinggi, dan pengetahuan nya tentang dunia psikolog anak membantu segalanya.

"Pinky promise" ucap sooyoung lagi membust Jangmi tertawa dan mulai mengusap air matanya dan meminta digendong oleh ibu sooyoung.

----suara line-----

Appa Jangmi : sebentar lagi aku kesana, jangan sentuh anakku.

Sooyoung : kau terlambat dia diam dalam gendonganku.

Sooyoung : TERLAMBAT ,

--------------

1 jam telah berlalu , pria bertubuh tegap dengan tatanan kantoran berjalan menuju kelas ibu sooyoung.

"Permisi" ucap sungjae sopan. Jangmi tidak melompat ke arah appanya , tapi justru mempererat gendongannya pada sooyoung.

"Jangmi yuk pulang bersama appa, kasian ibu sooyoung keberatan" ucap sungjae manism tapi sooyoung muak mendengarnya.

Yook Jangmi (Completed)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu