PART 6

7.5K 553 36
                                    

Tasya menatap Royan horor. Kedua tangannya menutupi dada. Seakan-akan takut jika dijamah. Akan tetapi sesekali Tasya memastikan apakah dada dia memang rata seperti yang dilontarkan Royan.

"Udahlah mendingan lo pergi aja. Sepet mata gue ngeliat lu dimana-mana." Usir Royan dia mengibaskan tangannya sambil menghembuskan nafas kesal.

Namun Tasya tetaplah Tasya. Gadis keras kepala jika sudah menemukan mangsanya. Dia berdiri lalu merapikan penampilannya.

"Ayuk pergi. Balik ke kelas." Dia menarik paksa tangan Royan yang terlihat malas-malasan.

"Lo jangan sok kenal sama gue. Jangan pegang-pegang juga. Risih tau gak." Semakin Royan mengelak. Tarikan Tasya semakin mengencang sampai Royan meringis tidak menyangka bahwa kekuatan gadis tersebut lumayan besar.

"Makanya ayo balik ke kelas bareng."

"Oke." Balas Royan jengah. Jika tidak menuruti gadis gila dia yakin akan terus merengek.

Suasana koridar yang berisik dan ramai mendadak hening karena kedatangan Tasya dan Royan. Semua mata tertuju pada kedua sosok itu.

"Dia bukannya murid baru ya, kenapa bisa deket sama Royan?"

"Mereka punya hubungan apa?"

"Ganjen banget tuh cewek deket-deket sama Royan,"

"Sok cantik,"

"Dia tadi yang di tegur Bu Rahti gara-gara makeupnya tebel kayak mak lampir,"

"Hahahaha dasar cewek kegatelan"

Tanpa mereka sadari, Tasya menghampiri segerombolan cewek yang mengatainya dan langsung ngejambak.

"Ngaca dong bitch yang mak lampir itu lo. Walaupun makeup gue tebel, gue tetep cantik. Engga kayak lo, pake makeup malahan kayak ondel-ondel." Amuk Tasya.

"Arrgghhh lepasin bego!" Cewek itu meronta-ronta.

"Gue gak bakalan ngelepasin lo sebelum lo minta maaf."

"Lepasin Karina. Kurang ajar ya lo main jambak-jambak. Asal lo tau, Karina itu anak guru di sini." Dengan sekali hentakan, Bela yang merupakan teman Karina gadis yang rambutnya di tarik Tasya berahasil melepaskan tangan Tasya.

"Lo kira gue takut," Ejek Tasya.

"Awas ya lo. Gue bakalan bales dan lo bakalan dikeluarin dari sekolah ini." Balas Karina.

"Gak usah diladenin." Tiba-tiba Royan menarik lengan Tasya. Kepala kecil Tasya langsung mengeluarkan ide jahil. Dia mengangguk atas ucapan dari Royan dan memeluk lengannya.

"Iya. Yuk sayang, buang-buang waktu kalau ngomong sama mereka." Tasya tersenyum meremehkan para pasukan ondel-ondel.

"Karina! Gue gak salah denger kan? Barusan cewek gatel manggil Royan 'sayang'. Calon pacar lo direbut sama dia." Samar-samar terdengar suara jeritan teman Karina.

"Dasar Cabe." Olok Royan kepada Tasya.

"Gue denger."

Sesampainya di kelas, Tasya langsung menghampiri Luvita yang sedang bergosip dengan seorang cewek berambut panjang, tinggi, berlesung pipi yang dia ketahui bernama Selly.

Luvita menyambut Tasya dengan senyum yang mengembang begitupun dengan Selly.

"Hello my friend welcome back," ucap Luvita dan Selly berbarengan.

"Apaan nih? Kayak Teletubbies aja maen peluk-pelukkan."

"Gimana oleh-olehnya dari Bu Rahti? Kenyang?" Tanya Luvita penasaran.

PERFECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang