01 : The Beginning

Start from the beginning
                                    

"Ayolah kita jalan-jalan Hyung! Ayo kita bersenang-senang!" Ia berkata sembari mengguncang bahu Yoongi dengan kuat hingga sang empunya mengaduh terganggu.

"Aiissh!" Yoongi mendorong dahi Jimin agar menjauh darinya. "Suga? Suga siapa? Aku tak mengenal siapa yang kau maksud. Saat ini aku hanya lah seorang pemuda biasa bernama Min Yoongi yang menikmati akhir pekannya," tegas Yoongi tak mau dibantah.

"Ayolah Hyung! Ayolah~ Ayolah~ Kita pergi bermain agar tidak bosan!" Jimin makin kuekeh menarik-narik baju Yoongi sembari berbicara dengan nada yang diimut-imutkan, sementara Member lain hanya memasang wajah pura-pura tidak tahu sembari terus menonton adegan di depan mata mereka dan berusaha keras menghindari kontak mata pemuda manis itu; seolah-olah rengekan Jimin tak lebih sekedar angin lewat biasa, namun ternyata setelah beberapa menit berlalu agaknya rengekan Jimin membuahkan hasil juga.

Seokjin yang awalnya sangat tenang disisi Namjoon mulai melirik memperingati kepada dua adiknya tersebut karna terganggu.

"Ayolah! ayolah Hyungnim!" Jimin kali ini mengganggu Taehyung yang berada di sisi sebelah kanan Yoongi. Ia menarik-narik ujung tshirt yang dikenakan Taehyung dengan brutal hingga Yoongi mulai merasa sesak karna ia berada di tengah-tengah Jimin dan Taehyung.

"Taehyung-ie~" seru Jimin tak mendapati respons yang memuaskan selain gumaman kecilnya Taehyung.

"Taetae!"

"V-ssi~"

"Taehyung-ie!"

"Aaaaah jebal!" Yoongi menggerutu kesal. Ia berdiri dan segera melangkah pergi dari keduanya. "Aku mau tidur saja."

"Ya! Ini baru jam sepuluh pagi Yoongi Hyung!" tegur Hoseok sembari memperhatikan punggung Yoongi yang makin menjauhi ruang santai.

"Jangan ganggu aku!" alih-alih menggubris perkataan Hoseok, ia malah menitahkan ultimatum dengan nada serius. Tak usah kalian pikirkan apa yang akan Yoongi lakukan kalau ucapannya diabaikan karna, sungguh... kalian tak akan bisa membayangkannya.

Jimin masih bersikeras membujuk Taehyung, ia semakin gencar mengusik konsentrasi pemuda bernamakan panggung V tersebut yang masih setia menonton adegan yang tersaji di layar persegi plasma besar di depan sana. Pemuda bermarga Park itu pun kini terlihat menusuk-nusuk pipi Taehyung dengan jemari telunjuknya.

"Taetae~"

"Taetae~"

"Berisik!" Seokjin angkat suara. Ia menoleh ke arah Jimin dan Taehyung dengan delikan mata lebar yang sama sekali tidak membuat orang lain takut, bahkan anak kucing tetangga saja tidak akan takut.

"Ya! Kim Taehyung! Pergilah bermain bersama Jimin keluar," perintahnya tak mau dibantah. "Dan jangan lupa belikan Es krim coklat strawberry ukuran paling besar untuknya dengan toping cerres yang berwarna-warni!"

Taehyung mendelik, lalu memasang ekspresi wajah "kenapa aku?" pada anggota tertua tersebut, dan dalam sepersekian detik selanjutnya dengan spontan ia menguap lebar dan mengeliat-geliatkan tubuhnya layaknya seekor kucing yang baru bangun dari tidurnya.

"Aku kelelahan Jimin-ie." Ia memasang wajah penuh sesalnya pada Jimin. Sangat tahu kalau sudah ditolak dengan nada minta pengertian begini maka Jimin tak akan banyak bicara lagi, sebagai gantinya ia akan mencari mangsa lain untuk di rayu. Taehyung menoleh pada Seokjin yang menyipitkan matanya mengamati tingkah Taehyung dengan saksama.

"Kenapa tidak kau saja yang melakukan pekerjaan mulia tersebut Hyung?" Ia selipkan seringaian setan di akhir kalimatnya dan membuat Seokjin mengangakan bibirnya tak percaya.

S T E P Where stories live. Discover now