Prolog

66 7 4
                                    


"Aku Akan melanjutkan sekolahku di SMA 2 agar bisa exchange student ke jepang."

Akhirnya setelah kelulusan SMP T Ini aku masuk ke SMA 2 dengan nilai yang baik. Disana aku mengikuti club bahasa jepang. Teringat akan niatanku, aku di leskan open ibuku dan aku mengikuti ujian" syarat exchange student to Japan. Aku lulus dan mendapatkan beasiswa selama 3 tahun. Aku bersyukur sekali. Pada September awal,    aku pun berangkat dan sampai di Jepang. Aku segera dijemput oleh seorang pelayan dari wali tempat tinggalku.

Selama perjalanan menuju tempat tinggalku yang baru, aku melihat pemandangan yang sama sekali dan pernah kulihat secara langsung. Aku hanya melihatnya saja di  Anime". Aku ditempatkan di Tokyo, Ibu Kota Jepang.

Aku terpukau dengan keadaan sekeliling kota Tokyo yang mengarah ke tempat baruku. Aku melihat banyak orang-orang yang berjalan kaki, pengendara yang tertib, banyaknya gedung-gedung tinggi, pusat perbelanjaan yang besar dan megah, perbentukan area luas jalan yang tertata rapih, shinkazen dan terlihat petugas keamanan yang mendorong penumpang agar bisa masuk. Kemudian aku melihat Sesuatu yang selalu ingin kulihat langsung dari jepang yaitu Tokyou Tower dan sejarah-sejarah Jepang yang ada.

Seluruh pemandangan aneh yang membuatku terkagum-kagum ini membuatku menjadi semangat. Namun aku  melupakan sesuatu. Sesampainya di rumah baruku, ralat rumah kudo yang kutinggali. Aku disambut oleh maid dan diantarkan menuju ruang tamu.

Sekali lagi aku terkagum dengan apa yang kulihat, design interior rumah yang besar dan mewah bak keluarga kerajaan. Susunan bangunan yang tertata rapih. Dihalaman rumah bagian depan terdapat kolam ikan dan yang berada ditengah ada air mancur serta halaman luas yang ditumbuhi banyak tumbuhan dan bunga yang tertata.

Ketika sampai diruang tamu, aku terkejut dan berkata 'bagian ruang tamu saya sudah bagus selalu apalagi yang lain?'. Kali aku melihat seorang laki-laki yang diketahui adalah kepala keluarga serta perempuan yang berumur 40 an (?) Namun terlihat masih muda. Aku ingin tau apa rahasianya.

Dan terakhir aku melihat seorang anak laki-laki yang Sebaya denganku. Namun dia sangat tampan bak pangeran, mungkin Karena percampuran hasil genetik dari orang tuanya.

"Hajimemashite Akemi chan, selamat datang di kediaman kami. Watashi wa kudo Shinichi, Ryou kun no tousan, yoroshiku." 

"Hajimemashite Ake chan, watashi Kudo sakura desu. Ryou chan no kaa san, yoroshiku."

"Hey, watashi Kudo Ryousuke. 15 sai desu yoroshiku."

"Chotto, yang sopan Ryou chan" ujar sang istri.

"Ah..ethoo, hajimemashite watashi wa Fumiya Akemi, 15 sai desu. Yoroshiku onegaishimasu." Ujarku membungkuk dengan sopan.

"Kyaaa , kawaii desu." teriak sang istri.

"Arigatou, ethoo..."

"Panggil kalo dengan sebutan orang tua saja." Katanya mengetahui.

"Ha'i..ethoo otousan, okaa san, Ryou kun?"

"Ee..begitu saya tak apa."

"Doumo."

"Tidak usah formal begitu pada kami, anggap saja kami orang tuamu. Yaudh sekarang, kamu ke kamar dan Ryou chan antarkan ia ke kamar nya !" kata sang ibu padaku lalu menyuruh anaknya.

"Ha'i ha'i. Mondukusai ne." katanya malas.

"Yoroshiku ne, Ryou kun." kataku sambil tersenyum.

"Hn"

Setelah aku sampai kamar, aku terpesona karena kamarnya begitu luas dan sesuai seleraku. Aku pun menjalankan ritualku dengan biasa. Kemudian tak lama setelah itu, aku dipanggil oleh seorang maid untuk makan malam.

My Life with you, now and foreverWo Geschichten leben. Entdecke jetzt