Part 5 : Bandung (Paris van Java)

15.2K 665 10
                                    

Aidil's pov

Finally, sampai juga di Bandara Husein Sastranegara Bandung. Disana sudah ada temanku yang menunggu, Dwi. Satu angkatan denganku waktu di Akmil dan sekarang dia dinas di Bandung.

"Hai bro, apa kabar, kumaha damang?" kata Dwi sambil mengepal tanganku dan memelukku dengan hangat

"Wah, baik baik Alhamdulillah. Damang Dwi, haha. Kamu gimana? Sehat?" jawabku sambil merangkulnya, Dwi sahabat dekatku sewaktu masih pendidikan, gak nyangka bisa dinas bareng sekarang di Bandung.

"Hahaha, Alhamdulillah kabar baik, noh liat ni sehat wal afiat"

"Lho istrimu mana dil? Gak dibawa kesini?" tanyanya menggodaku

"Haha. Wait? Istri?. Belum kalo gue mah. Nah, kamu gimana? Gak bawa anak?" ledekku

"Haha, jones lu mah. Uda mapan ganteng, pinter, rajin menabung tidak sombong, masa belum ada sih. Anak gue masih di perut emaknya. Uda 8 bulan istri gue" ceritanya

Dwi sudah menikah, sudah kira-kira setahun yang lalu, namun aku tidak bisa hadir karena urusan kerjaku yang tak bisa kutinggalkan. Nasib nasib~ kondangan sahabat kagak pergi habis diselingkuhin dikatain jones lagi.

"Hmhm, ada tapi masih dirumah emaknya. Ntar deh nyari cewek Bandung aja. Alhamdulillah berarti tinggal sebulan lagi dong?"

"Hahaha, semoga dapet yee~ Yauda yuk, kita kerumahku dulu, gimana?"

"Hmm boleh deh, hehe"

Setelah itu aku dan Dwi sampai dirumahnya. Kami disambut oleh Istrinya, Dea yang tengah mengandung mungkin sekitar 8 bulanan.

"Silahkan masuk" senyumnya ramah

"Iya, makasih" jawabku tersenyum tipis

"Jangan malu-malu, anggap aja rumah orang, hahaha" canda Dwi sambil merangkul istrinya

"Ayuk makan dulu uda disiapin dari tadi. Soalnya kang Dwi uda bilang kalo temennya dari Aceh mau kesini" ajak Istrinya

"Wah repot-repot nih. Makasi banyak mbak"

"Mbak? Hahaha. Wajah saya tuaan ya?"

"Eh? Enggak bukan gitu maksud saya"

Dwi meledak tertawa begitu juga istrinya. Aku sedikit heran memangnya kata-kataku ada yang salah.

"Istriku kelahiran 1995 lo dil, masih 21 tahun. Kamu manggilnya mbak dianya berasa ketuaan. Lagian tuh ya, kami orang Sunda jadi manggilnya boleh teteh" jelas Dwi

1995? Gila. Masih muda banget. Tapi dewasa sih. Bukan tua. Ya, istri Dwi tampak dewasa. Kalau jodoh gak kemana. Bener gak sih?

"Aaa~ iya baru inget Sunda manggilnya 'teteh'" batinku sambil menganga dan mengangguk kecil

"Biarin aja dia sayang, dia mah jones alias jomblo ngenes. Yang penting mah aku sayang kamu. Foreverlah" Dwi mencium kening istrinya

Ya ampun Dwi, ya deh serah. Pakek nyium didepan orang yang baru putus dan diselingkuhin lagi. Okeeey. Serah deh !!!

Setelah makan, aku dan Dwi bersama istrinya duduk sambil berbincang. Dan pasti ada aja deh pertanyaan yang mengarah ke hal pribadi.

"Jadi, istrinya gak dibawa kemari?" tanya Dea sambil menoleh ke arah Dwi lalu menoleh kepadaku juga

"Hmm, saya belum nikah. Masih dalam proses, proses nyari pasangan hidup" jawabku

"Wah, di Bandung mah banyak gadis yang cantik-cantik, sok silahkan di pilih kang. Mudah-mudahan dapet jodoh yang terbaik disini yah" saran Dea kepadaku

"Amin insya Allah mudah-mudahan" jawabku

Dan tanpa sadar hari sudah beranjak sore. Dan malam pun tiba.

Hmm, aku membuka sedikit jendela kamarku, dan brrbrr, dingin banget Bandung. Dinginnya malam membuat aku teringat Aceh dan keluargaku. Begitu damai dan hangat.
Baru kuingat, aku belum memberi kabar ke keluarga kalau sudah sampai di Bandung. Ku telpon ibuk dan bilang kalau aku sudah sampai dan baik-baik saja tanpa ada kekurangan satu apapun walaupun sekarang masih menginap di tempat kawanku. Ya, hanya sementara saja. Berikutnya aku akan tinggal di mess yang sudah disiapkan.

****

Finally, dapat weekend juga. Setelah pulang kerja awal, karena ini hari sabtu. Jadi aku kembali ke mess bersama Lilian. Rencananya malam nanti Lilian ingin nonton film, hmm. Baiklah~

"Bangunnnn oii, uda jam 6 ini. Shalat magrib dulu sana, trus beres*. Hari ini, weekend. Bisa keluar kitaaa. Ayuk atuh mandiiiii" Lilian menarik lenganku, mendorong tubuhku agar bangun. Ya rasanya aku mengantuk banget.

"Akhh..hoam" erangku sambil bangun setengah sadar setengah tidur

"Hmmm okee okee, hoam" jawabku sambil mengarah ke kamar mandi

Selesai mandi dan shalat magrib, aku keluar dari kamar dan menuju dapur menghampiri Lilian yang tengah sibuk menggoreng sesuatu. Hmm, aromanya enak banget. Gak salah lagi deh, emang Lilian calon ibu rumah tangga, wait? Wanita karier yang multitalenta. Hahaha

"Lin, emg kita mau kemana?" ucapku sambil menyantap masakan didepanku

"Kita nonton aja yuk? Hari ni ada film bagus lo. Tiketnya nih uda dibeli" Lilian menampakkan 2 tiket di tangannya. Cepet banget dah ni anak.

"Ih nonton mulu, streaming aja. Wifi di mess ada kok. Lancar lagi. Lagian tuh ya, capek banget Lin. Enaknya weekend itu yah tidur di kamar"

"Eiiii, kamu mah molor mulu tuti, kapan lagi bisa nikmatin dunia luar, jangan rumah sakit mess rumah sakit mess. Gak bosen? Makanya kamu mah jomblo" Lilian terkikih.

Aku memicingkan mataku ke arahnya sambil menyendokkan makanan ke mulutku.

"Iye iyee, yauda kita pergi nih" jawabku sambil meraih kunci mobil di atas meja

Dasar Lilian. Untung dia masih sahabatku, kalau tidak sudah ku pites-pites tu anak. Hmpft !!

****

Gak lama kemudian, kami sampai di Mall terkenal sekaligus tempat tongkrongan anak-anak Bandung dengan mengendarai mobil jazzku yang bewarna silver. Iya, walaupun tinggal di Bandung, aku akui bahwa aku jarang banget ke Mall, palingan cuma ke Pasar Raya Bandung. Ya, anggap saja aku kuno.

Masuk ke Mall, rame banget. Wah, bener-bener si Lilian. Jujur, aku kurang suka keramaian.

Aku menoleh kearahnya dan melihat dia senyum kegirangan tak sabar untuk menonton film. Filmnya 15 menit lagi dimulai. Aku pun beranjak untuk membeli cemilan untuk nonton nanti.

"Teh, popcornnya 2 sama minumannya yah" ucapku

"Ini teh popcorn sama minumannya"

"Nuhun teh, makasi"

"Samisami" balasnya sambil tersenyum

Aku pun memberi uang langsung beranjak pergi. Sambil memegang popcorn dan minuman, ya tau sendiri gimana banyaknya barang bawaanku. Aku mencoba mengambil handphone ku di saku celana tiba-tiba saja tak sengaja aku menabrak seseorang.

BRUKK!

----------

Yak, author update hahaha. Maaf lama ya. Btw, author bersyukur banyak yang view ceritanya, hatur nuhun syedara (perpaduan antara sunda sama aceh) tapi yang vote dan commentnya masih kurang. Huhuhu 😭😭

Boleh kasih saran dan kritiknya kok. Apa aja, atau mungkin nanya2 ke authornya (ngarep 😂😀) jangan sungkan🙏

Terima kasih dan selamat bermalam minggu~

Flawless Love (SEMI HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang