Part 2

22.8K 843 9
                                    

Tok tok tok

‌"Silakan masuk" jawab seorang lelaki dari dalam ruangan

‌"Assalamualaikum" kata lelaki yang bertubuh tegap, tinggi dan berwibawa sambil membuka pintu. Bernama Kapten (Inf) Aidil Rizal Putra S.T.Han, lulusan Akmil yang kini bertugas di Aceh. Postur dan tampang wajahnya benar-benar cocok menjadi tentara, wajahnya tampan, manly banget deh, sejak SMA memang sudah banyak yang ngincar sampai kakak kelasnya pun terpesona. Aidil hanya dekat dengan beberapa perempuan, tapi dia tau persis bagaimana tipe perempuan yang dia sukai.

‌Mengenakan seragam hijau tua lengkap dengan atribut TNI AD dan pangkatnya sebagai Kapten.

‌"Walaikumsalam" jawab lelaki tersebut yang tak lain adalah Paman lelaki tersebut yang merupakan Panglima TNI AD berbintang 2. Yang tidak lain adalah, adik dari Ayahnya.

‌"Siap menghadap, Petunjuk" katanya sambil memberi hormat

‌"Ehem, baik silakan duduk Aidil, ada yang saya ingin bicarakan kepada kamu mengenai surat pemindahan penugasan" kata Pamannya tersebut sambil berjalan untuk duduk di kursi single bersebelahan dengan keponakannya.

‌Dengan refleks, Aidil menegakkan punggungnya seraya "bersiap", dengan pandangan yang lurus ke depan. Aidil menghela nafasnya.

‌"Jadi, surat penugasan yang baru sudah dikeluarkan, baru saja paman tanda tangani, dan paman rasa kamu sudah siap akan hal ini, dil" kata beliau

‌"Siap, dimana saja siap bertugas" jawab Aidil dengan nada tegas

‌"Hmm, baik kalo begitu, penugasan baru kamu di Bandung, siap kan?" kata Paman

‌"Bandung?" balasnya dengan dengan melongo bengong

‌"Iya Bandung, Aceh-Bandung jauh ? Enggak kan? Makanya kalo uda punya pacar, nikahin cepet, biar bisa jadi ibu Persit bisa kamu bawa dinas kemana pun kamu dinas,dil. Uda pangkat segitu, masih tidur sendiri kamu dil dil. Kamu dinasnya pindah ke Bandung. Masalah kecabangan nanti mereka orang sana yang bahas." jelas Paman dengan nada santai dan ramah

‌"Siap, tidak jauh, tapi Aidil belum bisa nikahin dia,Paman. Hehe. Karena masih ragu sama dianya. Iya siap dipindahkan ke Bandung." jawabku santai, kenapa tiba-tiba jadi bahas ginian. Paman pandai mencari celah supaya bisa bahas yang ginian. Ya wajar saja, beliau tau persis bagaimana keseharianku yang sibuk dengan kerjaan kantor.

"Kamu ini pacari anak orang kok bisa gak ada niat buat nikahin, gimana kamu ni dil, serius gak kamu sama dia, memangnya dia kenapa sih?,hmm mendingan kamu shalat istikharah aja nanti malam minta petunjuk tuh. Jangan terlalu dalam masuk ke kehidupannya dil kalo kamu gak serius, inget itu" kata Paman dengan nada yang lumayan serius. Kata-kata Paman memang membuat jleb hatiku. Setelah kupikir lagi memang benar, seharusnya dulu aku tak terlalu dalam menyayangi dia.

"Baik, kalo kamu sudah siap, lusa kamu sudah berangkat ke Bandung. Jadi ada waktu sehari lagi untuk jumpa sama keluarga dan pacarmu. Hmm, begitulah kalau jadi tentara, kamu siap menerima resiko apapun" kata Paman sambil menepuk pundakku dan berdiri kembali ke tempat duduknya yang semula.
Aku pun pamit dan memberi hormat lalu keluar.

Aidil's Pov

Menikah?? Hmm, belum kepikiran sih. Aku hanya senang seperti ini, walaupun sudah punya pacar, Yana. Tapi belum kepikiran kesana.
Ya, mungkin akan kupikirkan.

---
Bismillah, jangan lupa comment dan vote yaahhhhhhhhh

Gamsahamnidaaa🙏

Flawless Love (SEMI HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang