3jam buat ngerjain soal sebanyak dan serumit ini aja belum cukup waktunya. Apalagi ini 1 jam gak ada, udah disuruh ngisi lembar jawabannya? Kenapa nggak aku colut aja tadi? Batinku saat satu per satu murid sudah mulai mengumpulkan lembar jawabnya.

"Anak-anak tinggal 5 menit lagi. Selesai tidak selesai harus dikumpulkan."

5 menit kemudian.

"Anak-anak kumpulkan. Sekarang."

Dengan terpaksa aku mengumpulkan lembar jawabanku yang semuanya tak ku jawab dan hanya aku tulis kembali soalnya .

Pelajaran matematika telah usai. Kini giliran pelajaran fisika 2 jam.

"Eh, kamu tadi kenapa kok terlambat?" Tanya Berlyn teman sebangkuku.

"Kesiangan. Menurut kamu soal tadi gampang gak sih?" Tanyaku sambil membuka buku fisika karena gurunya sedang mencatat.

"Ya ampun.. soal tadi gampang banget, yang pak Setya catat semua keluar huft gak usah terlalu banyak mikir deh" ujarnya.

Iya gampang kamu kan tadi malam belajar hah aku? Hiks..

"Ohh gitu ya -,-" balasku

"Tadi kenapa kamu jalannya kayak pincang gitu? Ooo kamu drama ya?"

"Enggak. Kaki ku itu sakit tadi habis kena buku setebal ini.."

"Masa??" Berlynpun menginjak kaki ku yang sakit, secara spontan aku pun berteriak

"Aaaaa.!!!"

"Gadis kenapa kamu berteriak?!" Bentak bu Ais yang sedang menerangkan di depan kelas.

"Anu bu anu m.. tadi ada tikus" ngeles ku

Ibu Ais hanya menggelengkan kepalanya, beliau sudah tau menau tentang kelakuanku.

"Yasudah, lanjut ke pelajaran." Perintah bu Ais.

Silang beberapa jam bel istirahat berbunyi. Bu Ais pun menutup pelajarannya kali ini. Semua murid langsung bergegas keluar kelas entah itu ke kantin, musholla, maupun perpustakaan. Biasanya sih, aku dan Berlyn memprioritaskan ke musholla. Kami hendak sholat dhuha. Setelah itu, aku dan Berlyn bergegas untuk ke kantin.

"Eh kamu pesen apa?" Tanya Berlyn

"Ehm.. nasi goreng aja deh tambah minumnya jeruk hangat" jawabku

Berlynpun memesankan makanan dan minumannya. Saat menunggu Berlyn yang sedang memesan, aku terkejut kakak yang tadi menabrakku duduk di depanku. Ia pun bertanya

"Udah ditempatin?"

"Ehm anu i.. itu..."

Berlynpun datang

"Eh" ucap Berlyn saat mengetahui tempat duduknya ditempati oleh kakak itu.

"Ohh kamu, maaf. kalau mau duduk, duduk aja aku biar pindah kesana" saat kakak itu mau berdiri Berlyn berkata

"Ndak apa-apa kok kak biar aku duduk disamping temenku aja" dengan senyuman genit Berlyn, kakak itupun kembali duduk.

Panas dingin, saat melihat depan ku seorang cowok. Saat aku menatap dia, dianya melihat aku

"Lho kamu yang tadi?.."

"Hah.. iya" jawabku yang mengejutkan Berlyn.

"Kakak yang buat kaki Gadis sakit?" Cakap Berlyn yang membuatku malu. Kelakuan Berlyn ini yang tidak ku sukai.

"Masih sakit dek kakimu, apa perlu kita ke uks?" Tanya kakak itu penuh dengan perhatian.

"En..nggak kok kak"

"Iya kak kaki dia masih sakit, dianya aja sok strong padahal mah ciut" Berlyn semakin menjadi-jadi.

"Hust, ngomong apa sih.." pipiku mulai memerah, panas dingin yang kurasakan apalagi saat kakak itu menatapku serius seakan ia khawatir denganku.

"Gini aja habis ini aku cek kakimu, nanti kamu izin dulu habis itu ke uks biar kakak obatin"

"Iyaa kak"

Tiba-tiba temen kakak itu memanggilnya

"Broo, lu dipanggil Tasya tuh"

"Iya gue kesana. Dek jangan lupa nanti ke uks. Aku tunggu" dengan senyuman manisnya kakak itu pergi, aku hanya membalas anggukan dengan wajah flat.

"Ciee yang mau pdkt sama kakak kelas" ini yang tidak aku suka dari Berlyn sifat kekanak-kanakannya membuatku ilfiel.

Aku hanya diam saja.

"Kayaknya kamu marah, maaf ya kan aku cuma bercanda lagi pula tadi aku ngomong jujur apa adanya kan emang iya kakimu masih sakit.." dengan wajah polosnya yang sok cute ia memohon maaf padaku. Aku pun tertawa geli melihatnya.

"Iyaya, lagian siapa yang marah *wleg"

"Ahh yasudahlahh"

"Oiyaya, yaampun aku lupa tadika aku dibawain bekal sama ibu.. "

"Gimanasih kamu nih, masih muda udah pikun. Hmm..anu gini aja, gimana kalau bekal kamu buat kakak tadi. Kakak tadikan cuma beli air putih mungkin dia masih laper"

"Ih sok tauu mungkin tadi pagi dia udah sarapan"

"Tapi masa iya kamu tega, udah bekal gak di makan terus gak ada pengertiannya sama kakak kelas yang udah care.. mau sampai kapan kamu dingin terus??"

Iyaya.. Yaudahlah nanti bekal itu aku bawa. Semoga aja dimakan kan kalo dia nolak tensi akuu -,-
Ujarku dalam hati.

***

THX U UDAH BACA CERITA GUE. JANGAN LUPA KOMEN YA GAES.. KOMEN ANDA SANGAT DIBUTUHKAN^^

If YouWhere stories live. Discover now