Prolog

133 21 7
                                        

Cerita pertama gue yang baru gue terbitin di wattpad... yeayy
Happy Reading Gaes^^
.
.
.
.
.
.
.

Minggu yang indah. Seperti biasa anak dari pemilik toko bunga "rose flowers" selalu mempersiapkan sepeda dan merapikan bunga yang akan ia jual. Sepeda itulah yang digunakan untuk mengirim bunga.
Gadis namanya. Perempuan yang baru saja duduk di bangku SMA, masa kanak kanakpun ia sudah merasakan pahitnya kehidupan.
Kini ia hanya tinggal bersama ibu dan kakaknya. Ibunya hanya seorang penjual bunga dan penjahit baju pekerjaan sampingannya. Sedangkan kakak perempuannya sekarang kuliah di Universitas Indonesia disambil bekerja di sebuah kantor swasta. Masa yang seharusnya dihabiskan di luar rumah bersama teman-temannya menjadi khayalan bagi Gadis. Iya, masa itu saja ia sudah merasakan broken home. Ayahnya telah memutuskan untuk tidak bersama ibunya. Dulu keluarganya sangat damai serta apapun fasilitas selalu ada. Ayahnya terlahir dari keluarga yang mempunyai perusahaan ternama, sedangkan ibu hanya orang biasa yang ingin mencintai ayah sepenuhnya tanpa ada alasan tertentu. Ayah dulu juga seperti itu mencintai ibu. Gadis tidak tahu cerita selanjutnya, bagaimana dan kenapa ayahnya bisa sekejam itu. Tapi yang Gadis tahu ayahnya telah membawa nenek sihir kedalam hidupnya.
Tak hanya itu saja, ibunya kini telah bekerja keras demi memperbaiki perekonomian keluarganya. Ya, semenjak ayah menceraikan ibu, ayah tak mau tahu tentang keadaan anaknya. Keluarga ayahpun sama, tak ada satupun yang mau peduli terhadap kondisi ibu saat itu.
Memang kehidupan ayah selalu diwarnai denga uang, tahta, serta wanita yang Gadis sebut nenek sihir. Wanita itu mampu menyihir ayahnya sampai ayah berperilaku kasar terhadap ibu. Satu kejadian yang tak pernah terlupakan oleh Gadis, saat Gadis pulang dari TKnya ia terkejut karena ayahnya membawa seorang wanita yang berpakaian ketat di kamar ayah dan ibu. Gadis melihat ibunya terus  menangis tanpa suara dan terus mengucapkan istighfar. Saat ia melihat masuk kedalam rumah, keaadan rumah sangat rusuh, vas bunga yang ibu sukai pecah serta banyak baju yang berserakan, kak Laras kakak Gadis terus merangkul ibunya. Gadis hanya bingung ini semua kenapa terjadi, ibunya langsung mendekap Gadis dan menutup telinga Gadis.
Saat itu Gadis terlalu bocah untuk mengetahui masalah ayah dan ibunya, hingga akhirnya ibunya menyuruh Gadis dan kakanya untuk tidur tanpa menanggapi ayahnya.
Setelah bangun tidur, Gadis melihat suasana rumah telah kembali kondusif, pecahan vas serta baju yang tadi berserakan sudah tidak ada. Gadis lalu bertanya di mana ayah? Ibunya hanya diam dan meneteskan air matanya, berkali-kali ibunya mencoba untuk menghapuskan air matanya yang jatuh tapi apa daya ibunya sudah tak tahan lagi. Melihat seperti itu, ibunya hanya menjawab ayah lagi kerja dik. Sekali lagi ibu terus mencoba menghentikan air matanya yang terus keluar. Saat itulah Gadis mulai merasakan kekecewaannya terhadap ayahnya.

11 tahun berlalu, kini semua telah berlalu. Kisah yang tak diinginkan serta cerita yang tak berkhir masih berlanjut.

Lantas bagaimana cerita Gadis selanjutnya?

Penasaran? Komen atuh biar tambah semangat gue nulisnya..
^-^

If YouWhere stories live. Discover now