Four [4] : Meet You

140 57 12
                                    

Diva Marcella Priota

Sekarang sudah jam 15.09, yang berarti sudah saat nya pulang sekolah.

Diva dan Dita, sedang berjalan berdua di koridor sekolah untuk menuju gerbang.

"Div, hari ini mau ke mall gak? Temenin gue yuk." Ucap Dita seraya merayu Diva.

"Em––Aku gakbisa Dita, karna aku mau les, gapapakan?" Jelas Diva

"Les? Kerajinan banget lo," 

"Hm.. Mungkin ini buat kamu sekarang belajar itu gak bermanfaat Ta, tapi bener deh ini bermanfaat buat kamu nya tuh nanti," Kata Diva

Dita yang mendengar itu hanya tersenyum ketus, ia tidak habis fikir dengan jalan fikiran Diva Marcella sahabat nya ini, buat Dita belajar bisa kapan saja namun masa muda tidak akan pernah terulang. Ia tidak mau sahabat nya melewati masa muda nya dengan belajar.

"Div, denger gue!" Ucap Dita sembari melempar buku yang di baca Diva

"Lo boleh Div belajar boleh, tapi gue gak mau lo kehilangan masa muda lo buat belajar doang, gue tau lo pengen jadi dokter tapi belajar malah bikin lo tambah stress. Fikirin lagi deh Div, gue capek lama-lama ingetin lo," Jelas Dita lalu meninggalkan Diva yang berdiri mematung di tengah-tengah jalan koridor.

Diva ingin rasa nya mengejar Dita, namun Dita sudah terlalu cepat untuk di kejar.

                                                                             -❤-

Sekarang Diva hanya pulang seorang diri, tak biasa nya dia sendiri seperti ini, tapi mau tidak mau Diva harus berani.

Di tengah jalan yang sepi, hanya suara kendaraan yang melaju Diva masih mengingat apa yang di ucapkan oleh sahabat nya itu.

Tanpa sadar hujan pun turun.

Diva berteduh di halte yang sepi dan dingin. Lalu Diva mendengar suara seseorang yang tengah berjalan kepadanya.

"Cantik.. sendiri aja nih?" Goda seorang lelaki berbadan besar.

"Kamu siapa? Mau apa?" Ucap Diva ketakutan, ia tidak bisa melihat jelas ke arah lelaki itu karna kacamata nya yang berembun.

"Siniin hp dan uang lo atau malem ini lo muasin gue, hah!?" Ancam lelaki itu.

Diva hanya bisa menahan ketakutan nya. Tak lama terdengar suara seseorang sedang memukul.

"Lo kalo berani jangan ditempat sepi dong, pergi atau gue buat lo mati di tempat?" Ancam lelaki yang membuat keributan itu.

Lelaki besar itu pun pergi.

"Makasih ya, kamu baik banget." Ucap Diva tersenyum melihat wajah lelaki itu.

Karna lelaki itu adalah lelaki yang di perhatikan oleh Diva di kantin, Deva.

"Iya sama-sama, biasa aja ko. Gue tadi cuma kasian aja sama lo. Lagian kita satu sekolah kan?" Tanya Deva.

"Kok tau?" Jawab Diva dengan pipi blushing nya.

"Iya. Tau lah kan lo pake seragam batik yang sama kaya gue," Jelas Deva dengan malas.

"Oh iya juga ya," Ucap Diva seraya menggaruk rambut nya yang tak gatal.

"Kalau gitu gue duluan ya, lo pulang hati-hati takut ada copet lagi," Ujar Deva.

"Hm, iya kamu juga hati-hati ya Deva." Jawab Diva.

Deva hanya tersenyum singkat, lalu pergi meninggal kan Diva.

Nih cewek, ko aneh? Udah SMA masih aja kaya bocah. Batin Deva

SAD WITH YOUWhere stories live. Discover now