Jadian chapter 2

27 0 0
                                    


Hari dengan cepat berlalu. Tak terasa aku dan Natsu semakin lama menjadi semakin dekat. Kita slalu berhubungan lewat media sosial dan sms juga. Ntah kenapa hari itu dia begitu aneh smsnya. Dia bilang jika ingin mengatakan sesuatu.

"ada yang ingin aku katakan sama kamu ser. Apa boleh?" Sms Natsu.

"boleh,emang kamu mau ngomong apa?"

"jujur aku sayang sama kamu ser. Sejak awal aku satu kelas sama kamu,aku mulai menyadari bahwa kamu lah wanita spesial di hatiku."

Jujur aku saat itu tak karuan. Antara shock,bahagia, dan gk percaya. Aku bingung harus jawab apa.

"Oh,uhm.. iya.. sebnernya aku juga sayang sama kamu." Jawab ku.

"iya kah? Sungguh aku bahagia mendengarnya. Tapi aku akan bakal nembak kamu nanti. Setlah ujian selesai. Sekarang lebih baik kita fokus sama ujian dulu yah."

Aku semakin tak menyangka kejadian saat itu. Bahwa Natsu bakal syang juga sama aku. Aku hanya bisa menjawab "iya" karena pada saat itu kita emang lagi ujian sekolah.

Setelah ujian sekolah selesai, tepat tanggal 24 maret sepulang sekolah di dekat gerbang sekolah. Natsu berbisik di samping ku dan berkata.

"apakah kamu mau jadi pacar aku?"

Dengan cepat aku menjawab, "yes, of course."

Tak menyangka saat itu adalah saat dimana mimpi berubah menjadi kenyataan. Setelah sekian lama aku mengagumi Natsu,dan usaha aku untuk mendekatinya selama ini tak sia-sia. Akhirnya Natsu menjadi kekasihku sekarang.

WOW!! It's so amazing guys....

Ku jalani hari-hari dengan penuh warna bersamanya. Natsu yang awalnya cuek,jaim dan pendiam,ternyata dia seorang laki-laki yang baik,lembut dan sangat sabar. Aku sangat menyayanginya dengan segala kekurangan yang dia miliki. Aku janji aku akan setia dengan nya.

Hari-hari ku dikelas terasa berwarna. Suasana kelas berubah dan perasaan ku pun begitu. Setelah aku dan Natsu pacaran, di sekolah aku dan dia terlihat begitu dekat.

Teman-teman di kelas yang gak tau tentang hubungan ku dan Natsu mulai curiga. Dengan kedekatan ku dengan Natsu. Cuman jika ada teman yang bertanya soal hubungan kita. Selalu ku dan Natsu mengelak. Tapi kalo sama sahabat aku, pastilah aku cerita. Karena aku percaya mereka mampu unutk dipecaya menjaga segala uneg-uneg aku.

~0~

Dari semua teman perempuan di kelas,ada satu anak perempuan bernama Nadila, dia terlihat begitu sinis ketika melihat aku dan Natsu berdua di kelas.

"coba deh liat Nadila. Dari tadi dia melihat ke arah mu terus tuh Nat." Kataku curiga.

"iya aku tau, memangnya kenapa ser, kamu cemburu?"

"bukan gitu, Sepertinya dia mnyukai mu. Dan aku rasa dia gak suka melihat aku deket sama mu."

"gak boleh negatif thinking gitu ser, mungkin aja dia cuman liat kita aja. Udah santai aja. Ok." Jawab Natsu berusaha agar aku tak marah.

"hem.. baiklah ."Aku mulai tenang dengan jawaban dri Natsu. Tetapi aku tetap merasa aneh dengan sikap Nadila yang sinis dengan ku.

Beberapa hari ini Nadila sering terlihat murung di kelas, kata temen-temen yang lain, dia nangis karena dicuekin Natsu. Sebenernya Nadila sudah sempet sms natsu buat PDKT. Tapi natsu tetep gak bisa bales, karena dia gk suka sma nadila.

Suatu ketika Nadila sempat pingsan di depan kelas. Aku juga bingung kenpa sampek bisa kayak gitu. Tapi mungkin itu cinta. Dimana jika hanya bertepuk sebelah tangan, hanya luka yang dirasa. Aku gak tau harus bersikap seperti apa saat itu. Diam atau membantu? Namun akhirnya ada guru yang segera menolongnya. Jadinya aku diam aja.

Sempat juga suatu hari aku di labrak sama salah satu sahabat Nadila. Dia mengatakan padaku untuk tidak mendekati Natsu. Dia bilang Natsu itu hanya milik Nadila. Aku pun bingung harus bersikap apa. Sejak itu juga aku di musuhin sama teman sekelas.

Nadila pernah sms Natsu dan menyatakan perasaannya pada Natsu. Tak ada yang bisa Natsu lakukan selain dia menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

"maafkan aku Nadila, aku gak bisa. Karena aku telah menyayangi perempuan lain yang aku pilih untuk menjadi pacarku."

Itu yang pernah Natsu ceritakan padaku. Aku merasa bersalah kepada Nadila. Karena bagaimanapun Nadila adalah teman sekelas ku. Disisi lain aku juga gak bisa bohongin perasaan ku sama Natsu. Tapi ku harap Nadila bisa mengerti.

Beberapa lama setelah itu, aku rasa Nadila mulai bisa mengerti dan menerima keadaan yang sebenarnya. Aku dan Nadila pun kembali berteman. Kita berusaha melupakan apa yang telah terjadi kemarin. Aku mulai bisa tenang sejak itu. Dan aku pun berusaha jaga sikap sama Natsu saat di dalam kelas, karena aku takut hal negatif bermunculan lagi.

Natsu dan aku mulai bisa saling memahami pasangannya. Kita seakan-akan tak pernah mengalami permasalahan yang serius. Sampai terasa tak ada yang disembunyikan.

nt=0-K*

First Time For cheattingWhere stories live. Discover now