Gantungan kunci

44 0 0
                                    



Sekitar jam 5 pagi aku dan rombongan yang lain tiba di objek wisata pertama di Bali. Tempat pertama yang kita kunjungi adalah Tanah Lot. Sudah pada tau Tanah Lot kan...?

Tanah lot itu salah satu tempat wisata yang terkenal di Bali. Pantainya yang indah, suara ombak yang menabrak karang, dan keadaan taman yang asri seakan memanjakan setiap mata yang memandang. Ada juga tempat sembahyang orang hindu di bali yaitu pura. Bau keminnyan yang khas orang bali dan sesajen yang selalu berada dimana-mana menjadi sebuah memory yang aku dan ketiga sahabat ku gk bisa ngelupain semua itu.

Di pinggir pantai,aku dan teman sekelas ku foto bareng. Natsu saat itu terlihat begitu bahagia. Setelah berfoto, aku menghampiri Natsu yang lagi duduk di batu karang di pinggir pantai. Tapi tiba-tiba,

"aduh! Aauuu sakit.!" Aku terjatuh, karena tergelicir di karang yang licin karena lumut. Sepertinya jeritan ku lumayan keras, karena hingga membuat natsu yang tadinya sedang nyantai, seketika menghampiriku yang sedang terjatuh,

"sera? Kamu gakpapa? Kok bisa jatuh, sini aku bantu bangun." Ketika ku meraih tangannya, tak sengaja aku menatap matanya yang indah itu. Tak pernah ku bayangkan hal romantis ini akan terjadi secara alamiah, kayak di sinetron aja yah. Tapi apakah ini tanda bahwa aku direstui untuk memilikinya?.

"Sera? Sera? Hei.!" sambil melambaikan tangannya di depan wajahku.

Hingga ku tersadar, ternyata sejak tadi Natsu memperhatikanku yang sedang melamun menatapnya. Sungguh aku malu ketika Natsu menyadari akan tingkah aneh ku itu.

"aduh, kok perih yah. Waduh berdarah? Ya tuhan sakit sekali." Rintih ku.

"Ser kaki mu berdarah, sebentar yah, aku ambil obat merah dulu. Kamu tunggu sini yah." Ucap natsu sambil beranjak pergi mengambil obat merah.

Wah, ternyata Natsu sangat perhatian yah. Dia benar-benar The Perfect Boy deh. Bagiku dia adalah pangeran hidup ku. Tapi apakah aku bisa mendapatkannya?

"duarrr... hayo mikirin apa? Kok bengong gitu, awas kesambet yah?" ucap Bela yang membuyarkan lamunanku yan sedang indah itu,

"aiish. Apaan sih kamu ini. Hem. Udah sana-sana. Bentar lagi Natsu datang buat ngobatin luka ku ini. Sana-sana pergi ganggu kesempatan aku aja.Hehee.." usir ku pada bela. Tapi tak lama kemudian Natsu datang membawa obat merah di tangannya.

"lain kali hati-hati Ser, kalo jalan. Masak, jalan di atas batu karang aja bisa sampek jatuh dan berdarah kayak gini. Hem.."

"Hehee.. iya nat aku bakal lebih hati-hati lagi. Tapi, makasih yah udah mau nolongin aku. " ucapku kepadanya. Sambil perlahan Natsu menutup lukaku dengan perban. Hingga akhirnya selesai. Tidak ada percakapan apa-apa lagi selama itu.

Jujur aja nih. Pas aku harus ngedepin Natsu secara langsung kayak gitu, rasanya gugup banget. Gak tau harus ngomong apalagi saat itu. Aku dan dia cuman diem-dieman aja. Dan terkadang kita gak sengaja saling tatapan. Dan itu rasanya malu-malu gimana gitu.

Setelah itu Natsu meninggalkan ku, karena ayu dan nadia sahabatku datang menghampiriku untuk menanyakan keadaanku.

"hei ser, kamu kenapa? Habis jatuh? Kok bisa? Trus di tolongin Natsu? Wah so sweet banget." Ucap ayu.

"iya ser, pasti sekarang lukamu langsung sembuh tuh. Soalnya tadi kan pengobatannya itu pakek Cintaaa..." ledek Nadia.Terserah mereka mau komen apa tapi yang jelas, aku seneng banget. Semoga bisa terulang kembali di lain waktu. *ngarep

First Time For cheattingWhere stories live. Discover now