"Kamu nggak apa-apa?" tanyaku cemas.

Pasti ini gara-gara Michi ingin mengejarku.

Aku emang benar-benar bodoh ...!

"Ukh ... sakit."

Sepertinya, kaki Michi terkilir. Ia terlihat kesakitan.
Membuatku semakin bersalah.

Aku membantu Michi berjalan perlahan menuju tempat duduk kosong yang ada, mendudukkannya kemudian setelah tiba.

"Kakimu merah. Kamu ... masih belum terbiasa pakai high heels, ya?" tanyaku ketika melihat kedua kaki Michi.

Apakah Michi memaksakan dirinya demi untuk terlihat cantik di mataku?

"Uhm ... tidak juga, kok," ucap Michi pelan.

"Gomen," ujarku sambil berjongkok di depannya dan memegang kedua tangannya.

"Untuk apa? Kamu tidak salah, kok."

"Kakimu sakit?" alihku.

Michi mengangguk.

"Kalau gitu, kurasa tidak mungkin untuk dipakai berjalan."

"Eh?"

"Ayo naik! Aku gendong," ujarku begitu berbalik membelakanginya. Memposisikan diriku yang berjongkok untuk mengendongnya.

"Apa? Ta,tapi ..."

"Nggak usah pakek tapi-tapian, ayo cepat naik! Aku gendong hingga rumahmu."

"Kamu yakin? A,aku mungkin berat, loh!"

"Yah ... kalau emang terlalu berat, paling aku jatuhkan aja ...," candaku.

"Hidoii (Teganya) ...."

"Ayo cepat naik!" ujarku kembali.

Michi pun menurut. Dilingkarkannya tangannya yang memegang sepatu high heelsnya pada leherku.

"Gomen kalau berat," ujar Michi pelan di telinga sebelah kananku.

"Nggak masalah."

"Michi, jarimu ..." Aku menggantungkan kata-kataku ketika mendapati tangan telunjuk Michi direkatkan perekat luka.

"Oh, ini ... astaga!!!" jerit Michi tiba-tiba, membuat orang-orang sekitar semakin memperhatikan kami.

"Ada apa?"

"Gomen Shin, aku lupa bawa bekalnya."

Aku baru ingat, sebagai permintaan maaf Michi karena telah tidak mempercayaiku dulu, ia harus membuatkanku bekal pada kencan pertama kami ini.

Kenapa aku bisa lupa??!
Padahal kan aku ingin makan masakan Michi T^T

Ini pasti karena aku telah tersihir akan kecantikannya ....
Semuanya jadi seolah terlupakan dalam sekejab.

"Padahal aku udah buat susah payah," keluh Michi pelan.

"Nggak apa, akan kumakan ... Nanti setelah sampai, kamu kasih aja ke aku bento yang sudah kamu siapin itu."

"Tapi itu pasti sudah dingin! Aku akan buatkan lagi di hari lain."

"Nggak enak pun bakal tetap aku makan, kok! Kamu kan sudah berusaha."

"Shinnosuke ...."

"Tenang aja."

Michi diam beberapa saat.

"Apa sebaiknya kamu turunin aku aja sekarang? Sudah dekat, kok. Kamu pasti capek."

"Iya, ya, kamu berat sekali."

"Be,benarkah? Maaf."

Aku terkekeh, "Aku bercanda, kok."

"Aku nggak percaya. Aku pasti memang berat. Sudah, turunin aku aja!"

"Segera setelah sampai," ujarku sambil mempercepat langkah kakiku.

Kurang dari 5 menit, akhirnya kami pun sampai juga.

Aku pun menurunkan Michi.

"Maaf sudah merepotkan."

"Daijoubu."

"Arigatô."

"Douita."

"Sebentar ya, aku ke dalam dulu."

"Aku bantu ya?! Biar aku sekalian minta maaf pada orang tuamu karena sudah membuatmu seperti ini."

"Ja,jangan!"

"Ah, maksudku ... tidak perlu, aku masih bisa jalan pelan-pelan, kok."

"Kamu takut orang tuamu marah ya kalau ketahuan jalan berdua dengan laki-laki?"

"Sebenarnya─"

"Ya sudahlah. Sekarang terserah kamu saja mau apa. Nggak kamu buatkan bekal pengganti juga nggak apa-apa. Aku nggak mau kamu jadi kena marah gara-gara aku. Sudah, ya? Mata ashita," potongku yang kemudian pergi meninggalkannya.

Seharusnya aku tidak boleh berkata seperti itu, tapi mau bagaimana lagi?
Aku tidak ingin membuat Michi keluar masuk rumah hanya untuk mengambilkanku bento yang telah ia buat untukku dengan kakinya yang masih sakit itu, dan hal itu dapat terjadi karena ia yang ingin mengejarku.

Aku tidak ingin membebaninya.

Belum lagi, kalau saat Michi menyerahkanku bento, mamanya melihatku ... mungkin Michi jadi akan kena marah.

Jadi ... mungkin memang ini yang terbaik untuk saat ini.

Terdengar olehku suara Michi yang memanggilku. Suaranya yang semakin samar di telingaku.

Yah ... mungkin memang ini yang harus kulakukan ....
Maafkan aku, Michi ....

* * *

================================

🍀 Akhirnya pertanyaan part sebelumnya ada yang berhasil jawab juga💃

Mari kita ucapkan selamat pada SindiCristal0 🏆 sebagai komentar ketiga yang menjawab benar👏 yeyy~ 🎉

Selanjutnya pada PinJunior sama arcticmice 👏 *yang (walaupun) kalah cepat.

Dan untuk chihokyoue sebagai komentar pertama yang telah berusaha, terima kasih sekali telah berpartipasi~~~

Terima kasih atas semua komentarnya.

🍃

Kalian dapat menemukanku di:

Line : novita25721
FB : Novita Sariati

🐾

βyё♥

[SUDAH TERBIT] Otoko noko wa kirai desu!  ─  I hate boys!Where stories live. Discover now