Part 6

2.1K 181 10
                                    

#PoV Shinnosuke Midori

Aku masih ingat dengan jelas, tangannya yang lembut yang menggenggam tanganku. Yang menuntunku berjalan sambil menemaniku mencari keberadaan ibuku.

Saat itu aku memang masih kecil dan belum tahu apa-apa, namun, tahun demi tahun, paras wajahnya yang selalu terlintas di pikiranku. Ialah perempuan pertama yang berhasil memenuhi pikiranku.

Mulanya aku hanya berpikir, kalau ini hanyalah sekedar perasaan rindu seorang adik terhadap seorang kayaknya. Namun, semakin di ingat, ternyata bukan perasaan seperti itu yang ada, melainkan perasaan rindu terhadap seorang lelaki terhadap seorang perempuan yang di sukainya.

Entah sejak kapan, aku baru dapat menggambarkan dengan jelas perasaanku ini ....

Michi. Nakamura Michiyo. Itulah namanya. Nama dari pemilik wajah yang selalu memenuhi pikiranku.
Aku menyukainya ....

"Woi, Midori!" panggil Kenta, temanku yang duduk di belakangku, sambil menepuk-nepuk bahuku.

"Kau di panggil Miss dari tadi tahu!" lanjutnya pelan ketika aku telah menoleh ke belakang.

"A, apa?" Aku pun berbalik dan mendapati miss yang tengah memandangku dengan tajam.

"Silakan lanjutkan bacaan temanmu, Shinnosuke!" ujar miss yang masih dengan tatapan tajamnya.

"Ba, baik Miss," ucapku terbata.

Aku melihat buku bacaan B.Inggrisku untuk beberapa saat.

Bagaimana ini? Karena dari tadi melamun, aku jadi tidak menyimak sudah sampai mana yang telah di bacakan. Siapa yang baca pun aku tidak tahu.

"Psst.. paragraf ke-3 baris ke-2," ujar Kenta pelan.

Oh, syukurlah. Mengerti juga dia kalau aku tengah kebingungan dan butuh bantuan.

Aku pun melanjutkan membacakan cerita tentang 'The Luncheon' setelah kuketahui sampai mana lanjutannya.

"Did I remember? It was twenty years ago and- "

"Oke, cukup Shinnosuke!" ujar miss setelah aku membacakan hingga hampir sebanyak 3 paragraf.

Aku pun kembali duduk setelah tadi berdiri saat membaca.

"Lain kali, Miss tidak mau lihat kamu tidak menyimak ya, Shinnosuke?!"

"Iya, Miss." ujarku mengiyakan.

Pelajaran B.Inggris pun terus berlanjut hingga bel berbunyi.

* * *

"Yo, Midori!" Kenta mengagetkanku yang tengah melamun.

"Apaan sih??!"

"Kamu tuh yang apaan?! Dari tadi kerjanya melamun terus. Awas loh, ntar disambut setan."

"Masa bodoh!"

"Yeee ... dibilangin nggak percaya. Ya udah, aku mau ke kantin nih! Mau ikut nggak?"

"Boleh."

Aku pun pergi ke kantin bersama Kenta setelahnya.

Tidak kuduga, tepat setelah tiba di kantin, aku mendapati Michi yang tengah menemani temannya membeli minuman dari kejauhan.

Aku masih ragu kalau kemarin Michi tidak datang, karena perasaanku mengatakan bahwa Michi ada datang dan menungguku walau itu hanya sebentar.

Ini semua karena Yuna. Gara-gara aku bertemu Yuna di Disney Park ketika aku tengah menunggu kedatangan Michi yang aku sengajain lebih awal datang dari waktu yang kutentukan sendiri, aku jadi terlambat untuk bertemu dengan Michi.

[SUDAH TERBIT] Otoko noko wa kirai desu!  ─  I hate boys!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang