Chapter 08 - Fight

14.6K 709 11
                                    

"Aku tidak menyangka bertemu Nona Manson disini." Syaile tersenyum anggun menghampiri Viola dan Austin. 

"Lama tidak bertemu Nona Syaile, panggil saja aku Viola. Aku tidak nyaman dipanggil dengan nama Manson, dan juga terimakasih untuk ponselnya." Viola menggoyangkan ponsel yang berada ditangannya.

"Itu tanggung jawabku, boleh aku ikut bergabung?"

"Silahkan duduk."

Karena kursi tempat mereka makan berhadapan, Syaile dengan anggun duduk disebelah Austin. Sedangkan Austin menghentikan acara makannya, memandang Viola meminta penjelasan.

"Maaf mengganggu acara makan kalian. Aku Syaile Dawson."

Austin memandang Syaile disampingnya tanpa berkedip. "Austin Berg. Panggil saja aku Austin." Setelah itu tersenyum bodoh melihat wanita cantik disebelahnya.

"Salam kenal, Tuan Austin."

"Ah.. Tidak perlu pakai Tuan. Aku masih muda, hahaha~"

Viola memutar matanya malas melihat kelakuan Austin saat melihat wanita cantik. Sedangkan Syaile masih tersenyum menunjukkan pesonanya. Syaile sedikit tau mengenai keluarga Berg yang lumayan kaya.

"Apa makanannya enak?"

"Ya.. Ya.. Sangat enak, terutama sup panas ini." Austin mengangguk masih dengan cengiran dibibirnya.

"Bagaimana dengan, Nona Viola?"

"Aku juga menyukainya. Terutama sup panas pedas dan jamur."

"Syukurlah. Aku sendiri yang membuat resepnya."

Austin membuka matanya lebar sambil bertepuk tangan. "Wah.. Sungguh hebat! Diusia yang masih muda, Nona Syaile sudah membuat makanan seenak ini!"

Viola rasanya ingin memukul kepala Austin. Bisakah dia diam dan tidak bertingkah menjijikan seperti itu?

Syaile tersenyum mendengar pujian Austin. "Sepertinya kamu keliru, tapi aku sudah berusia tiga puluh tahun."

"Apa? Begitu tua!" Autin tanpa sadar berteriak, namun segera menutup mulutnya dengan tangan saat tau bahwa kata-katanya tidak sopan.

"Ma-maafkan aku Nona Syaile, aku tidak bermaksud begitu. Tapi sungguh, kamu masih terlihat sangat muda."

"Tutup mulutmu Austin." Viola menatap tajam Austin yang berada di depannya. Kali ini Viola tidak tahan dengan mulut besarnya.

Austin segera menutup mulutnya karena ancaman Viola. Dia sangat takut jika Viola marah. Sedangkan Syaile hanya tertawa tipis. "Tidak apa-apa, aku sudah terbiasa. Omong-omong apakah kalian akan menghabiskan semua sup ini?"

"Ya.. Viola makan sangat banyak, Aku juga baru tau. Dia seperti beruang, hahaha~"

"JIka kamu membuka mulutmu lagi, aku pasti akan merobeknya." Viola sudah tidak tahan dengan omong kosongnya. Austin menelan luduhnya gugup. Sungguh menakutkan.

Syaile diam-diam menatap Viola penasaran. Bukan hanya memiliki kepribadian dingin, tapi juga bisa makan dengan banyak. Sungguh tidak seperti keluarga kalangan atas.

Look For Black EyesWhere stories live. Discover now