Chapter 09 - Sponsor

15.8K 761 6
                                    

Langit di luar memancarkan cahaya senja yang cantik. Viola berjalan menuju halte bus untuk pulang ke apartemen setelah kelas selesai. Didalam bus Viola mengeluarkan perangkat suara, mendengarkan musik untuk menenangkan diri. Malam nanti ada acara makan malam bersama di kediaman keluarga Kingston.

Setelah setengah jam berlalu, bus berhenti di halte. Viola turun masih dengan perangkat suara di telinga. Dia berjalan pelan memasuki gedung apartemen tempatnya tinggal.

Saat memasuki lobi, Viola melihat orang yang dikenalnya sedang kesusahan membawa koper besar memasuki lift. Viola menyipitkan matanya, tidak heran dia bisa bertemu Zanet kembali mengingat Wendy berada di unit sebelah kamarnya.

Viola berdiri diam didepan lift menunggu, sedangkan Zanet masih sibuk memasuki koper tanpa sadar. Sampai Viola berdecak kesal karena terlalu lama menunggu, akhirnya Zanet menyadari kehadirannya.

Zanet sedikit terkejut melihat Viola. Setelah beberapa detik dia memberi Viola ruang untuk masuk. "Viola.. Lama tidak bertemu."

Viola masuk tanpa menjawab kemudian menekan tombol menuju ke atas. Karena suasana terasa hening, Zanet mencoba membuka pembicaraan. "Aku baru pindah hari ini. Sekarang aku tinggal bersama kakakku."

Viola mengerutkan alisnya mendengar itu. Jika Zanet tinggal bersama Wendy, tidak menutup kemungkinan mereka akan sering bertemu.

"Aku tau kamu belum bisa memaafkanku, tapi setidaknya aku berusaha untuk memperbaiki hubungan kita,"

Viola masih tetap diam tidak menanggapi. Zanet tersenyum masam, namun masih mencoba berbicara.

"Aku pindah karena perusahan magang ada didekat sini."

"Bukan urusanku, jangan berbicara padaku lagi."

Zanet sedikit terkejut Viola membalas ucapannya. "Kita akan bertetangga, setidaknya aku tidak ingin kita menjadi canggung."

Pintu lift terbuka setelah Zanet menyelesaikan kalimatnya. Tanpa menjawab Viola keluar dari lift meninggalkan Zanet dibelakangnya.

Sambil memasuki unit apartemen Viola kembali memikirkan perkataan Zanet. JIka dia magang di dekat sini hanya perusahaan Kingston yang paling dekat. Namun Viola mengabaikan pikirannya karena saat ini dia harus bersiap untuk makan malam.

Didalam sudah ada Thysa yang menyambutnya. "Nona Muda, saya sudah menyiapkan semua keperluan untuk malam ini."

"Thysa, ini terakhir kalinya kamu bisa memasuki apartemeku tanpa izin. Mulai besok aku akan mengganti sandi pintu."

"Tapi-"

"Minggu depan aku sudah melakukan magang. Aku akan pergi ke perusahaan Kingston. Kali ini kamu tidak boleh mengikutiku."

"Nona Muda tidak bisa-"

"Aku tuanmu." Viola menatap tajam Thysa mengandalkan otoritasnya.

Thysa membeku. Belum pernah Nona mudanya berkata begitu keras padanya. "Tapi, sebaiknya Nona Muda melakukan magang di perusahaan Manson."

"Lebih dekat ke perusahaan Kingston. Sampai magangku selesai, kamu tidak boleh menggangguku. Untuk sementara kamu kembali ke perusahaan Manson."

Saat Viola berumur lima belas tahun dan tinggal sendiri, Thysa mulai melanjutkan pendidikannya hingga lulus, menangani salah satu divisi perusahaan Manson. Selama waktu itu secara diam-diam Thysa memantau kehidupan Viola untuk dilaporkan kepada Tuan Besar. Thysa kembali mengikuti Viola setelah Nona Mudanya memasuki universitas. Walaupun masih bertanggung jawab menangani salah satu divisi, Thysa tidak bisa memegang secara penuh karena harus membagi waktunya  berpura-pura menjadi mahasiswa.

Hai finito le parti pubblicate.

⏰ Ultimo aggiornamento: May 22 ⏰

Aggiungi questa storia alla tua Biblioteca per ricevere una notifica quando verrà pubblicata la prossima parte!

Look For Black EyesDove le storie prendono vita. Scoprilo ora