¤ Chapter-14 ¤

155K 6.1K 44
                                    

*
Happy Reading.....

*****

Pagi ini cuaca terlihat sedikit mendung. Aku sedang duduk di taman kampus bersama sasa. Kami berdua sedang mengerjakan tugas kuliah. Huft... hari ini pasti akan menjadi hari yg sangat melelahkan untukku.

Bagaimana tidak? Aku harus mengerjakan tugas kuliah yg sangat banyak ini dalam satu hari karena besok harus di kunpulkan ke dosen. Dan mungkin tugas ini akan selesai dlm waktu yg lama. Mungkin sampai sore.

"Eh... pril ini bener gk sih?" Tanya sasa padaku sambil memperlihatkan tugas dia padaku. Aku menerimanya dan melihat tugas sasa.

"Ya ini bener. Cuman lo kurang manbahin ininya aja." Ujarku menjelaskan pada sasa. Sasa menganggukkan kepalanya mengerti. Aku memberikan tugas sasa dan aku kembali mengerjakan tugasku sendiri.

"Eh.... prill... lo tau gk?" Tanya sasa.

"Nggak!" Jawabku tanpa menoleh ke arahnya.

"Ih... prilly gue kan belum ngomong." Ujar sasa jengkel. Aku tersenyum cengengesan menatap sasa.

"Ihhh... ada apa cihh.... gue gk tau... lo taukan gue gk kuliah 2 hari gara2 pingsan waktu itu." Ujarku. Ya memang aku tidak kuliah selama dua hari. Aku di larang oleh kak ali masuk kuliah karena menurutnya aku masih belum sembuh. Padahal menurutku aku sudah sembuh dan bisa kuliah. Dan karena kak ali yg keras kepala itu selalu memaksa aku jadinya aku nurut deh. Dan hari ini aku baru masuk kuliah. Maka dari itu aku hari ini sedang sibuk sekali mengerjakan tugas2 kuliahku yg ketinggalan.

"Katanya kampus kita bakalan ngadain pensi tahunan buat ngerayain ultah kampus kita." Aku menaikkan sebelah alisku. Kenapa aku tidak tau hal ini? Kak ali juga tidak memberitahuku, ngeselin banget sih.

"Kok gue gk tau yah?" Tanyaku heran. Sasa memutar bola matanya malas.

"Iyalah lo gk tau. Kan ini masih katanya prill... katanya. Yg berarti itu bisa iya bisa enggak." Jelas sasa jengkel. Aku membulatkan mulutku.

"Oohhh... masih katanya? Gue kira udah fix kalo bakalan ada pensi." Ujarku dan kembali mengerjakan tugasku.

"Pril lo tanya kak digo aja benernya itu gimana. Kan dia anak pemilik sekolah pasti bakalan tau."aku memanyunkan bibirku sambil berfikir. Emm... kak ali bakal jawab pertanyaanku gk yah??? Dia kan cuek bebek banget...

"Apa kata nantilah sa. Yg penting itu sekarang tugas gue harus selesai titik gk pake koma seru tanya dan lain lain...." ujarku. Sasa mendegus.

"Alay lo." Ujarnya sambil mendorong bahuku dan aku mencibirnya. Lalu kamipun tertawa bersama.

"Udah deh saa.... gk bakal selesai2 nih kalo kayak gini." Ujarku.

"Oke oke..." ujar sasa. Kamipun kembali fokus pada tugas kami.

****

Cuaca yg mendung membuat sore hari ini terlihat petang. Aku dan sasa masih berada di taman kampus. Tinggal sedikit lagi tugasku akan selesai dan aku bisa pulang. Haah.... aku ingin segera pulang dan tidur sepuasku. Tiba2 aku merasa ada yg mencolek bahuku dari belakang. Aku diam. Mungkin itu sasa yg iseng. Karenakan disini hanya ada sasa. Lagi2 ada yg mencolek bahuku.

"Ck apaan sih sa..." ujarku tanpa menoleh.

"Prill..."

"Hmm.."

"Prill.."

"Apa sih sa panggil2 mulu." Ujarku. Sasa berdecak.

"Ya lo noleh dong." Ujarnya. Aku berdecak dan aku menoleh ke arahnya.

#1 My Cold Senior Is My Husband ( Diterbitkan )Where stories live. Discover now