¤ Chapter-12 ¤

155K 6.2K 25
                                    

*
Happy Reading.....

*****

Aku terbangun dari tidurku saat ada sinar yg mengenai wajahku. Mengambil selimut yg menutupi tubuhku dan menutupnya sampai ke kepalaku. Tubuhku terasa remuk dan kepalaku terasa seperti tertimpa batu yg sangat besar. Pusing banget.

"Prill... kamu gak papa kan?" Suara kak ali yg terlihat khawatir itu membuat aku membuka mata. Aku seperti tidak kuat untuk bicara. Sepertinya aku sakit gara2 kemarin mandi air dingin.

"Prill... kamu gak kuliah??? Pril..?" Kak ali membuka selimut yg menutupi wajahku. Dia terbelak melihatku.

"Ya ampun kamu kenapa? Stt... panas banget. Kamu pasti mandi air dingin ya kemaren??!" Serunya setelah memegang keningku. Aku mengangguk. Mataku terasa sayu tidak bisa terbuka lebar.

"Yaudah hari ini kamu gk usah kuliah dulu. Tidur aja di kamar! Okey?! Dan ini perintah nggak boleh di tolak!" Aku cemberut. Aku hari ini ingin kuliah. Hari ini itu ada laporan yg harus aku kumpulin. Masa gk kuliah sih. Nanti aku gk dapat nilai dong dan beasiswaku bakalan di cabut. Aku menggeleng.

"Pr...illy ma..u kul...iah... kak... hari ini itu... prilly ada... laporan yg harus di kumpulin dan itu harus di presentasikan ke depan.." ujarku lirih dan aku berusaha bangun dari tidurku.

Aduh... rasanya kepalaku sangat berat dan aku tidak kuat menahannya. Tapi aku harus kuliah. Setelah aku sudah yakin berdiri aku melangkah. Tapi baru satu langkah aku oleng dan hampir saja terjatuh kalau saja kak ali tidak menahan tubuhku.

"Kann... kalo aku bilang nggak ya enggak...!!! Jadi gini kan? Kalo gk ada aku tadi kamu gimana? Jatuh..!!!" Seru kak ali sedikit lembut walau dia ngomong wajahnya masih keliatan datar.

"Tapi kak...!!" Kak ali menggeleng. Dia memandangku tajam.

"Kamu bisa gk nurut sama aku? Kalo di bilangin jangan ngebantah. Sini biar aku aja yg kasih laporannya ke dosen dan sekalian aku izinin!" Ujar kak ali sambil menidurkan aku di kasur. Aku memejamkan mataku saat merasakan kepalaku sangat sakit.

"Kenapa?" Tanya kak ali saat melihatku kesakitan.

"Sakit..." rengekku manja. Eh... sejak kapan aku manja pada kak ali. Ini adalah pertama kalinya aku manja pada orang lain biasa aku manja pada omah. Tapi sekarang omah tidak ada dia dirumahnya. Ngomongin omah aku jadi kangen sama dia. Ahh... i miss you omahh...

"Sakit? Kamu pusing?" Tanyanya. Aku mengangguk. Perutku juga serasa seperti di aduk aduk dan aku merasakan mual. Aku membekap mulutku sendiri dan bangun dari tempat tidur langsung berlari menuju kamar mandi memuntahkan semua isi perutku.

Huueeekk

Huueeekk

Huueeekk

Aku merasa tubuhku sangat lemas. Hampir saja aku terjatuh kalau kak ali tidak menopang tubuhku. Dia menggendongku dan membaringkannya ke kasur. Aku melihat mata kak ali terlihat sangat khawatir. Tapi di lihat dari wajahnya kak ali terlihat datar dan dingin tanpa ekspresi jadi aku bingung. Dia khawatir atau tidak? Kak ali mengelus pucuk kepalaku.

"Kamu tidur aja dulu. Aku pergi bentar!!" Titahnya. Aku mengangguk. Yah memang sepertinya aku butuh tidur. Akupun memejamkan mataku.

****

Aku terusik dari tidurku karena aku merasa ada yg menepuk pipiku. Membuka mataku dan dapat kulihat seseorang yg berwajah datar siapa lagi kalau bukan kak ali.

"Kamu makan dulu... biar aku yg suapin kamu!" Serunya. Kak ali membantuku duduk dan memberi sebuah bantal di belakangku agar aku bisa duduk dengan nyaman.

#1 My Cold Senior Is My Husband ( Tersedia Di KaryaKarsa )Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon