¤ Chapter-4 ¤

148K 7K 36
                                    

*
Happy Reading........

*****

Sudah 2 hari aku ada di rumah sakit. Dan oma masih belum sadar. Sekarang aku masuk kuliah. Aku tidak mau beasiswaku di cabut cuma gara gara tidak masuk kampus. Ini adalah hari pertamaku masuk setelah ospek.

Aku memasuki kelas musik dan duduk di kursi paling depan. Sasa datang dan dia duduk di sampingku. Ya dia juga masuk kelas musik sepertiku. Sasa sudah tau tentang oma. Dia bilang turut sedih juga. Kami saling diam karena memang ini akan masuk. Tak selang beberapa menit seorang guru masuk ke dalam. Dia memperkenalkan dirinya dan memulai pelajaran. Kami menyimaknya dengan serius. Aku mencatat semua pejelasannya.

Tak terasa sudah selesai kelas pagi ini. Aku dan sasa pergi ke kantin kampus. Kami bergurau bersama. Menggosip.

"Eh... lo tau nggak prill ? Katanya ya.. kak digo di jodohin lho sama orangtuanya." Aku mengerutkan dahiku bingung. Kak digo siapa sih?

"Pasti lo gk tau. Ah... elo prill gk seru ah kalo di ajak ngomong tentang kak digo." Aku mengedikkan bahuku. Tiba2 aku merasa ingin ke toilet.

"Eh... sa gue ke toilet dulu ya. Kebelet nih. Dah..." tanpa menunggu jawaban dari sasa akupun langsung berlari ke toilet. Aku berlari ke toilet tanpa melihat. Sampai sampai aku tidak menyadari jika ada seseorang di depanku.

Bruk...

"Aduh sorry....sorry gue gk sengaja buru buru nih." Ujarku meminta maaf pada orang yang ada di depanku. Aku mendongakkan wajahku dan ternyata yang ku tabrak adalah anak tante refa. Yg mungkin saja dia yg di jodohkan denganku. Ah gk mungkin. Mungkin saja saudaranya gitu. Jangan sampai dia.

"Sorry ya aku gk sengaja." Ujarku dan akan meninggalkannya. Namun tiba tiba tanganku di pegang olehnya.

"Lo ikut gue." Ujarnya dingin dan menyeretku.

"Eh... aku mau di bawa ke mana? Kak... heh..." teriakku. Aku malu. Bagaimana jika anak anak di kampus berfikir aneh aneh tentangku.

Dia membawaku ke parkiran kampus dan memasukkanku ke sebuah mobil yg mungkin ini adalah mobilnya. Setelah itu dia masuk ke dlm pintu kemudi dan membawaku keluar dari area kampus.

"Hey... kita ini mau kemana? Kenapa kau membawaku seenaknya saja?" Teriakku padanya.

"Lo bisa diam gk sih... telinga gue bisa budeg denger teriakan lo. Kita ke rs. Di suruh mama." Ujarnya ketus. Aku terdiam. Kenapa? Apa yg terjadi pada oma. Otakku terus berfikir tentang apa yang terjadi pada omah sampai sampai aku tidak menyadarinya jika kita sudah sampai di rs. Aku langsung keluar dari mobilnya dan langsung menuju ruang inap oma.

Aku membuka pintu ruangan omah dengan perlahan. Dan dapat ku lihat oma yg sedang terbaring lemah memandangku dan tante refa di sampingnya. Aku masuk ke dalam dan memandang omah.

"Oma...." ujarku dan menghampirinya. Tante refa pergi dari dari ruangan itu. Aku memegang tangan oma dan berucap.

"Oma nggak papa kan? Atau ada yg sakit?" Oma menggeleng. Dia memegang tanganku erat.

"Prilly.... om....ahh ma...u tan....nya sam...ma ka....mu." Aku mengerutkan dahiku bingung.

"Mau tanya apa oma. Prilly pasti jawab kok." Ujarku.

"Kamu jawab apa? Tentang perjodohan itu???" Tanya oma. Apa harus di jawab sekarang? Tapi kondisi oma masih seperti ini. Aku memandang oma sedih.

"Prilly....prilly.... me......men...... men....menolaknya....oma.... prilly gk mau ninggalin oma sendiri di rumah. Nanti siapa yg merawat oma? Lagian prilly juga nggak ingin nikah di usia muda. Prilly masih ingin sukses dan membanggakan oma." Ujarku. Memang aku akan menjawab itu saat tiba waktunya bertemu. Namun berhubung oma ingin tau sekarang jadi aku jawab saja.

#1 My Cold Senior Is My Husband ( Diterbitkan )Where stories live. Discover now