DUAPULUH

9.7K 161 3
                                    

Tinggal menunggu beberapa hari lagi Ririn akan segera melahirkan. Karena semalam Aditya menyuruh dokter datang kerumah untuk memeriksa kandungan Ririn. Itu membuat Aditya sangat senang. Sementara Sya malah menyusun rencana jahatnya.

"Anak papa bakalan lahir bentar lagi" ucap Aditya sambil mengelus elus perut Ririn. Ririn hanya tersenyum melihat suaminya ini. Tiba tiba pintu kamar mereka terbuka dan masukla wanita yang menyebalkan itu-_-

"Eh..ehmm maaf aku mengganggu. Tapi aku izin pergi duluya Rin mau keluar sebentar aja. Aku ada urusan soalnya" kata Sya sambil melirik Aditya yang tidak melihat kearahnya sama sekali.

"Oh yauda Sy gapapa kok. Kamu masi balek kesinikan?" Tanya Ririn

Ya pastilah selama aku belum dapatin semua nya apa yang aku inginkan jawab Sya dalam hati. "Iya dong Rin aku pasti balek kok kesini. Yauda ya Rin aku pergi dulu. Adit aku pergiya" ucap Sya lagi yang mendapat anggukann dari Ririn dan tidak dihiraukan Aditya.
.
.
.

"Sayang mending kamu suruh aja Sya pergi deh dari rumah kita" ucap Aditya dengan kesal.

"Ih kamu kok gitu sih?. Diakan juga teman kerja kamu?" Jawab Ririn sambil menatap Aditya dengan aneh

"Iya aku tau. Dia juga punya rumah. Saudara dia kan juga ada. jadi ngapai kerumah kita." Kata Aditya lagi.

"Iya diakan cuma bentar doang tinggal disini. Lagian dia kan gada ganggu kita Dit jadi biarin aja kasiann dia" ucap Ririn sambil mengelus kepala Aditya. Saat ini mereka hanya bersantai saja ditempat tidur. Aditya juga tidak kekantor ia menyuruh orang kepercayaannya mengambil alih sementara.

Kamu gatau yang sebenernya Rin. Dia berbahaya jika berada disini. Dia licik batin Aditya.
.
.
.
.

Sememtara Sya menemui seseorang..

"Rey kamu harus bantuin aku" ucap Sya to the point pada seorang lelaki muda yang gagah dan tampan.

"Bantuin apa Sya?, pasti masalah Aditya lagi?" Kata Rey sambil tertawa kecil.

"Iya saat ini Ririn sedang mengandung anak mereka dan sebentar lagi Ririn akan melahirkan. Pasti Aditya akan semakin mencintai Ririn dan aku tidak mau itu terjadi." Ucap Ririn sambil menerawang.

"Dan aku ingin setelah Ririn melahirkan Aditya benci sama dia dan mulai tertarik padaku." Ucap Sya lagi. Rey hanya menggangguk dan tersenyum saja. Rey adalah sahabat Sya yang dulu pernah suka sama Ririn begitu juga dengan Ririn hmm. Tapi itu dulu.

Setelah lama membicarakan tentang rencana jahatnya akhirnya mereka sepakat untuk menjalankan rencana tersebut walaupun Rey ragu.

"Yauda aku balik duluan ya. Kamu jangan lupa yang aku katakan tadi, kamu memang yang terbaik Rey" ucap Sya sambil mengelus punggung tangan Rey.

"Oke Sya kamu jangan khawatir" balas Rey dengan senyuman yang dipaksakan. Dia juga ragu untuk melakukan itu.
.
.
.
.
.

"Ditt perutku sakit banget gatau kenapa awww" ucap Ririn sambil menyentuh perutnya.

"Ha? Sakit ya sayang? kita kerumah sakit ajaya. Apa mungkin kamu mau melahirkan sekarang? Tapi kata dokter beberapa hari lagi bukan hari ini." Kata Aditya dengan panik.

"Ayo ayo kita kerumah sakit sekarang aku gamau terjadi apa apa sama kamu. Ayo sayang ayo" kata Aditya lagi sambil membantu Ririn berdiri. Bertambah lama Ririn merasakan sakit yang tiada tara diperutnya.

"Ditt aduhh sakit banget Dit sumpah aku gabohong" lirih Ririn sepertinya dia sudah menangis. Melihat itu Aditya semakin panik. Dia membawa Ririn menuju ke mobilnya. Tiba tiba Sya muncul.

"Adit kalian mau kemana?" Tanya Sya kebingungan.

"Kerumah sakit sepertinya Ririn mau melahirkan" ucap Aditya yang berhasil membuat Sya membelalakkan matanya.

"Aku akan ikut kerumah sakit" kata Sya

"Ya cepatlah masuk kemobil" ucap Aditya dengan panik sambil memasukkan Ririn juga ke bangku tengah diikuti lagi oleh Sya. lalu Aditya juga masuk kebagian kemudi mobil. Dan langsung dengan melajukan mobilnya dengan cepat.

..........................................................

Setelah sesampai nya dirumah sakit. Aditya membawa Ririn keluar dari mobil dan membopongnya masuk kedalam rumah sakit dan berteriak.

"Dokterr..susterrr istri saya mau melahirkan cepatlah bantu dia" teriak Aditya dan membuat dokter dan suster langsung berlari kearah mereka dan membantunya.

Sya yang melihat Aditya yang sangat panik itu hanya mendengus kesal dan mengeluarkan sumpah serapah.

Arghhh dia begitu panik melihat Ririn. Aku tidak suka melihat itu. Tenang aja Sya rencanamu akan berhasil. Rey akan membantumu. Batin Sya sambil tersenyum sinis.

.
.
.
.
.
.
.
Haloo jangan lupa vote dan komentya. jangan cuma baca doang, kalau vote nya dikit jadi malas cepat cepat update:(

LOVE ME!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang