1. Nice to Meet... You?

1.3K 64 5
                                    

Author POV

" Aku bahkan tidak bisa membedakan apakah itu mimpi atau kenyataan. Semuanya terasa nyata. Perutku bahkan terasa kenyang dan lidahku masih terasa... seperti benar-benar selesai memakan ramen di dalam mimpi itu."

" Benarkah?"

" Kepala sekolah, jangan anggap aku gila. Kau tahu aku tidak pernah berbohong padamu, kan?"

Haeyeon mencoba mempercayai cerita Myungsoo, mungkin karena ia tak punya banyak waktu untuk memperdebatkan mimpi aneh yang baru saja diceritakan siswa kesayangannya itu. Lagipula logikanya, untuk apa Myungsoo datang sepagi ini ke kantor polisi untuk menemuinya dan berbohong padanya?

Myungsoo pasti berbicara jujur, meski agak sulit diterima oleh akal sehat.

Lelaki itu memutuskan untuk melanggar janjinya pada Hoya untuk tidak keluar apartemen setelah bermimpi aneh semalam. Mimpi yang rasanya tak tahan ia pendam sendiri.

Myungsoo bermimpi bertemu Naeun dalam tidurnya. Jika hanya sebatas itu, mungkin masih bisa ia simpan sendiri. Namun yang membuatnya merasa janggal adalah perutnya yang terasa kenyang dan lidahnya yang masih merasakan bumbu khas ramen saat bangun tidur, padahal ia hanya makan di dalam mimpi. Apa yang dialaminya tentu bukan mimpi biasa.

" Mungkin seperti itu rasanya jika bermimpi bertemu dengan penyihir."tebak Haeyeon seadanya.

" Aku juga berpikir demikian. Yang menjadi pertanyaan adalah, mengapa aku sampai mengalami mimpi ini? tidakkah kau merasa..ini semacam pertanda aku memang akan bertemu dengannya? Ah.. semoga saja." Myungsoo sedikit berbicara sendiri di kata-kata terakhirnya.

" Kau menyukainya?"

" Aku hanya ingin berterimakasih."

" Ah.. padahal aku ingin sekali melihat siswa kesayanganku ini jatuh cinta."

Myungsoo tertawa kecil mendengarnya, ia lantas memegang tangan Haeyeon dan menatap wanita muda itu dengan prihatin. Sementara satu tangannya mengambil kotak makanan dan botol susu dari kantung plastik yang ia bawa.

" Kepala sekolah baik-baik saja kan? Aku tahu kau pasti bosan dengan makanan penjara, jadi aku bawakan makanan kesukaanmu."

Haeyeon mengangguk dan tersenyum, merasa terharu dengan perhatian Myungsoo yang notabene bukanlah anaknya. Bagaimana dengan anaknya sendiri? Haeyeon tidak punya. Wanita muda itu sudah bertahun-tahun menjanda dan tak sempat menjadi seorang ibu karena masa pernikahannya yang terlalu singkat. Suaminya terlalu cepat meninggalkannya demi wanita lain hingga ia harus mengatakan cerai dan berubah menjadi wanita tegas agar tak lagi dipermainkan.

Baik, berhenti mengingatnya. Haeyeon sudah menghapus masa-masa sulit itu dari memorinya, sebab kini masa sulitnya yang baru telah dimulai, dimana ia harus menikmati kehidupan keduanya di dalam penjara, menanggung kesalahan yang diperbuat Kim Taeyeon, sisi jahatnya.

Beruntung Myungsoo masih berada disampingnya dan memberinya perhatian seperti ini. Jika tidak, Haeyeon mungkin lebih memilih untuk menyia-nyiakan kesempatan hidupnya karena tak ada lagi yang bisa membuatnya bahagia.

" Kau membuat sandwich ini sendiri? Hmm.. mashita."ucap Haeyeon sambil mengunyah sandwich dari Myungsoo, siswanya itu mengangguk dan tersenyum.

" Terimakasih. Hoya menaruh banyak bahan makanan di apartemen sebelum dia pergi agar aku tidak punya alasan untuk keluar apartemen mencari makanan. Tapi aku tetap melanggarnya, aku merasa bersalah.."

" Tidak apa-apa, yang penting jangan beritahu dia. Dan.. apa kau tahu, berapa lama artis dan tuan putri itu ke negeri mereka?"

" Aku tidak tahu, dia tidak bilang padaku. Hoya hanya berjanji akan membawa Kai pulang."

THE PORTAL 2 [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang