Bab 33

173K 7.8K 222
                                    

Jessica Pov

Aku menatap Rangga yang sedang di make up.

Shit! Makiku dalam hati. Dia sangat tampan malam ini. Tidak, sepertinya dia semakin tampan! Atau aku yang semakin jatuh cinta padanya?

Tiga tahun!

Perlu waktu tiga tahun untuk bisa dekat begini. Aku memendam perasaan ini sejak tiga tahun lalu. Sejak Rangga pernah menolongku dari preman-preman yang menjambretku yah. Kurasa ini takdir Tuhan bukan? Apakah dia jodohku?

Bayangkan saja, Rangga sudah punya pacar Cellia. Well kebetulan kakak Cellia teman kuliah kakakku di Fakultas kedokteran jadi kami agak dekat. Satu tahun setelah penjambretan itu Cellia mengalami kecelakaan dan hubungan mereka bubar. Kalian jangan menuduhku aku aku menyabotase mobilnya!

Tapi desas-desusnya preman-preman itu yang melakukan karena tak berapa lama mereka muncul dikoran dan dipenjara.

Jodoh!

Ya. Cellia pergi tapi Rangga dia jadi kacau. Setiap kami berpapasan saja dia hanya bersiul-siul menggoda bahkan dia ga kenal sama aku. Saat aku mencoba mendekati kembali aku patah hati. Akaela, gadis jelita itu menjadi pacarnya. Sampai aku dekat dengan Yoga baru aku tahu ternyata Akaela bukan pacarnya meskipun mereka terlihat mesra.

Jodoh!

Ya. Aku fikir juga begitu.

Aku putuskan aku harus maju jika ingin Rangga menjadi jodohku. Aku mulai menghubunginya dan taraaaa... Dia orangnya asyik, lucu dan pintar meskipun banyakan jailnya. Satu minggu yang kulewati dengannya hampir tawa tak pernah reda. Hatiku semakin berbunga. Beberapa waktu lalu aku mati-matian berjuang mendapatkan peran Julliet.

Great!

Aku harus bergerak cepat. Saat latihan berdua dengannya aku beranikan diri menciumnya.

Holly crab!

Bibirnya sangat manis dan lembut.

Thanks buat orang tua Rangga yang udah merawat Rangga jadi cowok sexy begini.

Tapi reaksinya berbeda dengan cowok playboy umumnya.

Dia kaget dan mendorongku bahkan sampai sekarang aku masih bisa merasakan ngilunya pantatku yang berciuman secara live dengan lantai.

Dia marah waktu itu.

Ya.. Apa yang dia bilang?

"don't do that? I'm not single!"

Yah...seperti itulah kata-katanya kalau aku ga salah ingat. Aku mah pelupa orangnya dan cuek.

Setelah aku membujuknya dan bilang sorry diapun memaafkanku. Saat aku mengantarkannya pulang dia sudah seperti biasa. Cerewet dan jahil. Bahkan dia tertawa lebar dengan joke yang aku ucapkan.

Meleleh hati ini makkkkk....

Jail?

Yah...kurasa sifat jailnya menular padaku. Aku menciumnya. Dipipi , ga berani di bibir lagi. Takut liat murkanya dia.

Lambat laun aku ga bisa tahan ini perasaan sampai ku dengar kabar dari Tami kalau Cellia balik.

Bencana!

Akhirnya beberapa minggu lalu aku chat dia tapi ga dibaca. Telfon! Meskipun jatah pulsa bulan ini dari mama udah penghabisan ga ada jatah pulsa lagi.

Awalnya biasa, aku tanyain soal pendaftaran kuliah tes masuk ITB. Demi dia apa aja deh...

Dia nawarin nginep di rumah kakaknya barengan Kaela sama Deki. Dan sampai akhirnya aku beranikan singgung soal ciuman tempo hari tapi reaksinya kembali lagi. Marah.

Brondong [Tersedia di Toko Buku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang