"MASUK ! "

Abdul muncul di pintu sambil berkata...

"Boss saya bersama nona.."

"BODOH KAU ! KENAPA DIA DI LUAR ! "

Jalal segera keluar dan melihat Jodha sedang memainkan ponselnya di depan lift pribadinya.

Sejenak Jalal tertegun.

Gadis itu terlihat begitu cantik dan segar dengan baju pink tanpa lengan dengan scraf motif bunga-bunga melilit di lehernya yang putih dan halus.

Oh God....batin Jalal terpana.

Tampaknya sang gadis tak menyadari bila sang Boss yang tampan tengah menatapnya sedari tadi. Ia masih terus asyik mengirim teks pada Salima juga pada sang kakak sepupunya Sujamal.

Tiba-tiba ia di kejutkan oleh suara..

EHEMM !!!!

Jodha serta merta menoleh.

Alangkah terkejutnya saat ia melihat Jalal sudah berdiri di sampingnya. Menatapnya dengan penuh arti.

"Oh...Em..kau....em...Jalal...",suara merdunya terdengar.

Jalal tersenyum.

Ia begitu menyukai saat Jodha menyebut namanya tanpa embel-embel boss atau pak..atau tuan...
Begitu merdu di telinganya. ( Lebay nih boss ! ")

"Ayo masuk ! ", tangannya meraih jemari Jodha tanpa menunggu gadis itu berpikir lagi.

Jodha tak bisa mengelak. Ia mengkuti saja saat Jalal mengajaknya masuk ke dalam penthousenya dan lelaki itu menutup pintunya rapat tanpa memperdulikan para bodyguardnya yang berada di luar.

BLAMM !

Jodha tersentak dan ia semakin terkejut ketika merasa tubuhnya di tarik mendekat, menabrak tubuh kokoh di hadapannya.

Mata mereka beradu.

"Jalal...A Apa yang kau la........

Belum selesai Jodha berkata Jalal membungkamnya dengan ciuman yang bertubi-tubi. Kerinduannya semalaman membuat dirinya tak bisa membendung keinginannya menyentuh gadis itu. Lidahnya merangsek masuk dan menjelajah kedalam ruang mulut Jodha mencari pasangannya dan menari-nari bersama. Membelit dan menghisapnya tanpa ampun.

Lutut Jodha terasa lemas, jantungnya berdegub sangat kencang. Ciuman Jalal membuatnya melayang. Hingga tak terasa kedua tangannya melingkar di leher Jalal. Menekan tengkuknya supaya ciuman itu tidak terlepas.

Jemari satunya menyisir helaian rambut ikal Jalal membuatnya sedikit geli.

Jalal menggerang, ia semakin memperdalam ciumannya.

Jodhapun mulai membalas ciuman Jalal.

Bibir saling memagut. Lidah saling bertaut. Mencecap dan melumat.
Saling membelitkan lidah hingga hampir kehabisan nafas.

"Oh Jodha.....", suara Jalal serak terdengar.

Ia melepaskan ciumannya. Memberi kesempatan mereka mengambil oksigen sebanyak-banyaknya. Nafas mereka terengah-engah. Kening mereka bertaut.

"Aku..aku.......Jalal berkata terputus-putus..

"Ya.."

"Kita harus secepatnya menikah...",sambung Jalal.

"Tapi..kau..atifa...",bisik Jodha menatap kemata Jalal.

"Jangan hiraukan dia..."

"Tapi Jalal...a......

Hempph..

Jalal tak memberi kesempatan Jodha meneruskan kata-katanya. Ia membungkam bibir gadis itu kembali dengan ciuman panasnya yang memabukkan.

Jodha kembali terbuai.

God ! Jalal memang pencium yang handal.

Bergetar lutut gadis itu saat Jalal memperdalam ciumannya.

Tangannya mulai merambah kemana-mana, tak terasa tubuh Jodha sudah terangkat dan dibaringkan di kasur superking yang empuk.

"Ooh..Jodha...aku...aku...mencintaimu...", bisik Jalal di sela ciumannya yang mulai turun ke leher. Menjilatnya sepanjang dagu dan leher jenjang Jodha. Memberinya gigitan kecil dan menyesap dalam lekukan lehernya.

Jodha mendesah sambil meremas rambut Jalal.

Ia tersenyum kecil mendengar kata-kata cinta Jalal sambil terengah ditengah desahannya.

Keduanya sudah berada dalam hasrat yang tinggi.

Ciuman dan gigitan serta kuluman Jalal di leher dan dadanya yang entah kapan sudah terbuka membuat Jodha hilang akal. Desahan dan remasan Jodha membuat Jalalpun tak bisa berpikir lain.

Ia menginginkan gadis ini sekarang.

Bukan hanya karena hasrat. Tapi karena ia mencintai Jodha.
Cinta yang baru-baru ini di sadarinya.

"Oh joo...aku...ingin kau sekarang...", bisiknya dengan suara serak.

Jalal mengulum ujung puting Jodha yang menegang bergantian.
Meremas dan menghisapnya . Tangannya lain mengelus lembut punggung halus gadis itu dan di sepanjang lekukan tubuhnya.

Jodha menggerang keras. Tubuhnya melengkung naik mendesak ke bibir Jalal.

Mendesah menyebut namanya.




Tbc...

ARROGANT CEOWhere stories live. Discover now