SCHOOL 2015 [season 2 : what happen] (HIATUS)

School 2015 [season 2 : what happen]

CHAPTER 4 – REVERSE

Jarum jam sudah menunjukkan pukul 06.47 setidaknya itulah yang bisa diketahui oleh Eun Byul, keputusannya untuk meninggalkan Han Yi An setelah dia memberanikan dirinya untuk mengungkapkan perasaannya tanpa rencana apapun. Jalan setapak dengan bebatuan di kanan kiri yang biasa dilewati oleh para pejalan kaki dengan dedaunan yang jatuh dari pohon Swietenia macrophylla yang berguguran dan mengenai kakinya. Wangi daun dan tanah yang basah karena semalam terkena air hujan dihirupnya perlahan, dengan cara itu setidaknya Eun Byul bisa menenangkan hatinya. Kakinya terus melangkah meninggalkan taman kota dan juga hatinya, suara yang keluar dari mulutnya lebih terdengar seperti bisikan pada dirinya sendiri dibandingkan dengan percakapan yang sebenarnya tidak ada, karena dipagi hari itu Eun Byul melangkah hanya ditemani dengan bayangannya sendiri, "maafkan aku, karena hanya bisa membuatmu bingung Yi An." Eun Byul berjalan dengan mata yang kosong dan langkah yang gontai.

Setelah hampir tiga puluh menit Eun Byul berjalan dan kini dia sudah berada di perempatan Eonju-ro, jalan yang sebenarnya tidak seharusnya Eun Byul lewati untuk kembali ke rumah, hanya karena kondisi hatinya yang tidak menentu Eun Byul sendiri pun baru menyadari bahwa dia berada ditempat yang jauh dari rumah. Lampu perempatan tanda penyebrang jalan diizinkan menyebrang sudah menyala, Eun Byul terbangun dari lamunannya dan berjalan menyebrangi jalan yang masih basah sisa guyuran hujan semalam. Tanda peringatan bahwa waktu untuk menyebrang jalan sudah habis terdengar semakin cepat, Eun Byul mempercepat langkahnya, di depannya seorang ibu muda dengan anak lelakinya yang berumur dua tahun berjalan cepat dengan saling bergandeng tangan. Ibu muda yang mengenakan baju terusan berwarna krem dengan tas selempang berwarna hitam sepinggang yang terlihat penuh dengan kebutuhan anaknya, tas di bahu kirinya dan tangan kanan yang memegang bahu anak lelakinya yang memegang bola dengan kedua tangannya. Suara peringatan masih terdengar tapi dari kejauhan saat terlihat mobil sedan berwarna hitam melaju kencang mengarah ke perempatan tempat Eun Byul dan ibu muda itu menyebrang. Dengan teriakan orang-orang yang ada disekitar area itu, Eun Byul berlari, bukannya menghindari mobil yang terlihat semakin mendekat tetapi menyongsong kedatangan mobil itu, Eun Byul berlari cepat menuju ibu dan anak lelakinya yang masih diam mematung melihat mobil hitam yang dengan cepat mendekati mereka. Tidak mampu meraih keduanya, Eun Byul pun mendorong ibu muda itu dan mendekap anak lelaki itu dan bersamaan dengan suara peringatan penyebrang jalan yang berakhir terdengar suara decitan ban mobil yang terkena aspal dan berakhir dengan suara benturan keras.

Eonju-ro, jalan yang biasanya sepi, dengan cepat menjadi ramai, beberapa orang yang berada di sekitar perempatan jalan kecil itu keluar dari tempatnya, pegawai mini market, kedai ramen yang masih menyiapkan jajanannya, ikut keluar melihat apa yang sebenarnya terjadi. Bekas ban yang terlihat di aspal jalan, tipis namun bukti dari betapa kencangnya mobil itu saat melaju. Eun Byul meringkuk dengan anak lelaki yang berada di dalam pelukannya. Suara mobil ambulan pun terdengar mendekat.

"Agashi, apa anda bisa mendengar saya? Saya Choi Hyun Sang, petugas medis dari Konkuk Medical Center." Petugas medis yang baru saja turun dari ambulan dengan kotak medis yang dibawanya segera mendatangi Eun Byul, karena tidak ada jawaban dia bertanya lebih lanjut. "Agashi, saya akan melakukan beberapa tes, jika ada hal yang terasa tolong berikan jawaban." Petugas yang menyebut dirinya petugas Choi merebahkan tubuh Eun Byul, anak lelaki dua tahunan itu terlihat shock di dalam pelukan Eun Byul tapi masih dalam kondisi sadar. Dalam kondisi shock, Eun Byul masih bisa mendengar suara petugas Choi, tapi lama kelamaan suara petugas Choi menyamar dan menghilang. Eun Byul pun pingsan.

~~//~~

"Gong Tae Kwang.."

"Hei, Go Eun Byul, Ada apa dengan kau"