SCHOOL 2015 [season 2 : what happen]

2.1K 97 6
                                    


CHAPTER 2 : THE ENCOUNTER


Pertemuan. Bukankah seharusnya kita berbahagia? Jika suatu perpisahan menjumpai titik akhirnya dan menemui lawan katanya. Namun hal itu sepertinya selalu berlaku terbalik untukku, pertemuan yang kutemui tidak sehalus yang aku harapkan, sehalus sutra yang lembut atahu awan yang aku liat dibalik kaca jendela pesawat ini.

~~//~~

"Kau memukulku?HAH? Hei Lee Eun Bi. Sadarlah."

Dibalik pohon, aku hanya bisa berdiri mematung, seperti ada beban besar yang tersimpan dikakiku. Bahkan ketika melihat So Young menyimpang ujung jari terlunjuknya di dada adikku dan mendorongnya hingga hampir terjatuh, aku tidak bisa melakukan apapun.

Go Eun Byul. Kau begitu memprihatinkan. Tidak bisakah kau maju dari tempat persembunyianmu ini dan menyelamatkan adikmu sendiri? Bagaimana bisa kau hanya berdiam diri dan melihat adikmu diperlakukan seperti itu.

"Sa-dar-lah! Siapakah yang kau coba ceramahi. Kau bahkan tidak bisa melindungi dirimu sendiri."

Tubuhku jauh lebih berani dari pikiranku sendiri, aku tidak bisa lagi mengontrolnya, bahu ini sudah terlebih dahulu maju, namun kakiku tetap tidak bisa bergerak. Dan pikiran itu kembali bertanya padaku. Apa pantas kau disebut sebagai kakak, Go Eun Byul? Benar-benar menyedihkan. Seharusnya, seseorang yang kau lihat dihadapanmu ini yang berada ditempatmu. Berada di Seoul, mendapatkan pendidikan yang terbaik. Dan kau yang seharusnya ada ditempatnya!

Semuanya benar. Semuanya karena aku pengecut. Aku takut, sangat takut kehilangan ibu tapi aku juga ingin bertemu denganmu Eun Bi. Tapi apa yang telah aku lakukan? Aku terlambat, terlalu jauh, membiarkanmu merasakan yang seharusnya aku yang berada diposisimu sekarang.

...

Dan terima kasih untuk selamat karena jika engkau tidak selamat, aku tidak tahu bagaimana seharusnya aku menjalani hidupku setelah hari ini. Tapi kenyataan bahwa engkau hilang ingatan, mungkin jalan terbaik untuk mengembalikan semua ketempatnya, mengembalikan posisi yang seharusnya sudah menjadi milikmu dari awal dan aku pun kembali ke tempatku yang seharusnya...

~~//~~

Pertemuanku dengan Eun Bi, adikku. Yang aku harapkan bisa berjalan lebih baik ketika aku melakukan study tour ke Tongyeong seperti halilintar yang menyambar saat hujan tidak ada bahkan gerimis pun tak muncul, bahwa aku harus melihat adikku sendiri terjun dari jembatan untuk mengakhiri hidupnya sendiri disaat aku sangat ingin mengatakan padanya bahwa aku ada. Bahagia saat tahu bahwa dia selamat dan hilang seketika saat aku mendengar bahwa Eun Bi hilang ingatan.

Pertemuan, tidak pernah terasa menyenangkan bagiku. Setidaknya itu menurut versiku, Go Eun Byul. Dan sekarang 12 belas jam lagi aku harus melakukan pertemuan itu kembali. Apakah kini rasanya akan berbeda?

Matahari Melbourne bersinar lebih bersahabat hari ini, cahayanya yang seperti kilauan berlian jika terpantul kaca yang masuk ke celah celah mata sangat menyilaukan bahkan gumpalan uap air yang membentuk wol yang terasa lembut jika seandainya bisa disentuh seperti mengucapkan salam perpisahan yang hangat denganku. Tapi maaf kawan, seberapa cintanya aku dengan cuaca di Melbourne tapi kerinduanku dengan Eomma dan Eun Bi lebih dari itu.

Kepalaku terasa sedikit berputar setelah cairan merah itu tidak lagi mengalir memenuhi pembuluh darah dihidungku dan beberapa lembar tissue sudah kuhabiskan untuk membuatnya berhenti setidaknya sekarang aku bisa merebahkan punggung dan kepalaku kesandaran Qantas yang terasa sangat empuk ini. Lama lama kebiasaan ini terasa sangat mengganggu, mimisan disetiap penerbangan terlebih jika aku beraktifitas yang terlalu menguras tenaga, sangat tidak sesuai dengan Go Eun Byul.

SCHOOL 2015 [season 2 : what happen] (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang