chapter 4

396 62 1
                                    

"yak! Son Sejeong! Tunggu aku" seorang pemuda baru saja membuka helm yang tadinya bertengger di kepalanya dan segera menyamakan langkahnya dengan perempuan yang tadi disebutnya.

"bantet! Kau sangat lelet!" balas Sejeong dan masih dengan langkahnya yang cepat

"kau buru buru sekali!" ujar jimin sambil berusaha menstabilkan nafasnya.

Sejeong terhenti dan berbalik menghampiri jimin.

"Yak! Pabbo-ya! Bagaimana aku tidak buru buru? 2 menit lagi lee saem akan masuk kelas bodoh!" Ujar sejeong dan menarik lengan jimin kasar.

"Untuk apa kau takut?" Tanya jimin lagi.

"Iya untuk pemilik sekolah seperti mu ini memang hal biasa! Aku tak ingin guru garang itu menyemburkan kata kata tak pantas kepadaku!" Sahut sejeong yang tiba tiba saja langkahnya terhenti ketika melihat keadaan dikelas nya.

Mulutnya terbuka sempurna.
"Sudah kubilang. Usai sudah hidupku park jimin-ssi!" Ujar sejeong sambil menggaruk rambutnya yang tak gatal.

"Kau mau masuk tidak?" Tanya jimin dengan tersenyum miring

"Aduhh aku tidak ingin ketinggalan pelajaran!" Ujar sejeong hampir menangis lalu dia berjongkok dan memeluk lututnya.

"Yak!! Kau cengeng sekali. Kalau begitu mari kita masuk!" jimin menarik tangan sejeong dan mengetuk pintu kelasnya

"Permisi lee songsaengnim! Bolehkah kami masuk?" Tanya jimin dengan nada tanpa merasa bersalah sama sekali. Sementara dibelakangnya sejeong sudah menundukkan kepalanya dan memejamkan matanya.

"masuk kau bilang? Kalian terlambat 5 menit.. "

"Kalau begitu kami akan pergi lee saem, sampai jumpa!" Belum saja lee saem menyelesaikan kalimat tingginya, jimin segera berlari membawa sejeong menjauhi pintu kelas.

"Yaakkk! Park jimin!!!!"

JIMIN pov

Oh Tuhan lihatlah gadis gila ini. Dia menangis hanya karena terlambat?. Saat ini kami tengah berlari, lebih tepatnya aku yang mengajaknya berlari menjauhi kelas.

Oke untuk kali ini alangkah lebih baik jika aku dan sejeong bolos. Ini memang pertama kalinya bagi gadis imut disampingku ini

"yak! Park Jimin hentikan!" Teriaknya, dan refleks aku menghentikan langkahku

"Mengapa?" Tanyaku, dan alangkah terkejutnya aku mendapatinya menangis sangat keras seperti anak TK yang tersesat

"aku tidak mau jadi anak nakal jimin! Ayo kembali ke kelas!!" Ujarnya sesenggukan.

Aku terkekeh, son Sejeong memang gadis yang langka. Dan dia selalu saja membuatku berusaha untuk selalu melindunginya.

Aku memeluknya dan mengusap lembut surai indahnya

"Tidak papa! daripada kau malu dimarahi lee saem didepan kelas?" Sahutku berusaha membuat keadaan menjadi baik.

"Mari kita ke rooftop!" Aku menarik tangannya dan melangkah menuju lantai teratas.

Disini aku dan Sejeong duduk, menatap hamparan indah alam yang asri. Mentari menyentuh pipi sejeong dan kulihat matanya menyipit. Sangat cantik, bak seorang dewi.

Tangisnya sudah mulai mereda namun aku sangat sakit melihat matanya yang bengkak itu.

"Aku.. aku takut wendy eonnie marah!" Kali ini air matanya kembali tumpah.

kubelah jarak kami, kudekatkan tubuhku dan memeluknya erat.

Dia benar benar gadis yang sangat mengagumkan. Aku sangat sangat menyayanginya bahkan mungkin lebih dari itu.

LOVELY GANGSTER || On HiatusWhere stories live. Discover now