Part 2

368 13 0
                                    

Ana Pov

Huh lelahnya, pulang kerja mobil mogok, dompet ketinggalan di rumah, mana kehujanan deres banget lengkap sudah penderitaaan hari ini. Untung aja sekarang malem minggu. Oke mulai berfikir mau malem mingguan dimana ya?

Kok jadi inget Dika ya, Kenapa ngga kasih kabar sih. Mentang-mentang abis marah pas kejadian rapat kemarin terus ngga ada usaha gitu buat baik baikin aku. Ya kali aku harus ngeline duluan, gengsi dong.

Oke fokus lagi ke malming, ahaa tiba-tiba ide jenius muncul. Kenapa ngga ke caffe nya Mita aja ya. Kan rame tuh pasti pas malem minggu gini hihi.

Akupun beranjak dari ranjangku dan bergegas mandi lalu bersiap-siap. Aku memutuskan untuk naik taksi karna mobilku masih di bengkel. Ku lirik jam di tanganku, cepat sekali udah jam 7. Saatnya berangkat.

15 menit kemudian.

Sesampainya di Caffe Mita, aku bergegas masuk. Ku langkahkan kaki menuju meja tengah dekat dengan panggung musik. Ku pandang setiap sudut ruang mencari Mita. Mita mana si, ngga bales Line eh sekarang ngga ada. Sia - sia dong kesini.

"Helloo sweety, manyun aja tuh bibir" ada suara nyaring menepuk pundaku, sudah ku ku duga pasti itu Mita

"Ah Mitaaaaa.. Kemana aja si, buang aja tuh hape. Line ngga di bales. Telfon ngga aktif" kataku sedikit berteriak namun hanya di balas kekehan dari nya

"Hahahha sory An hp ku lowbat. Lagian kenapa si marah - marah mulu. " kata Mita dengan senyum di wajahnya. Oh ya sedikit perkenalan tentang Mita, Mita adalah sahabatku sejak kuliah, dia sahabat yang paling dekat dan baik. Bahkan Mita tahu persis bagaimana kisah cintaku dengan dia. Kenangan cinta terburuk sepanjang hidupku.

"Mit.. Dia muncul lagi " sedikit ku berbisik dengan raut wajah galau ku.

"Siapa? Maksud kamu..??? Hey Jangan bilang kalo Dean??? Dean sialan itu???" jawabnya dengan nada tak suka

"Iya Dean, beberapa hari yang lalu ada notif line ya. Emm kalau Dean nambahin jadi temen" kataku dengan terbata-bata

"Yaelah An, blokir langsung aja napa. Hmm tapi kayaknya ada yang kangen juga nih sama dia. Hayoo ngaku " goda Mita dengan mengedip-ngedipkan matanya.

"Ih apaan si Mit. Udah deh, nyesel deh bahas bahas Dean." balasku sambil mengerucutkan bibir.

"Udah deh dari pada galau ngga jelas. Mending naik sana ke panggung, nyanyi itung-itung amal deh haha biar pengunjung makin betah disini."

"Lagi ngga pengen. Ehhh aus nih, hello tamu ngga di kasih minum. Mending pesen minum sama cemilan dulu aja deh."

"Yaelah An bukan tamu kali. Tiap hari bolak balik sini juga. Yeh ngga ada penolakan ! Udah sana, apa harus aku bertindak dulu. Minumnya ntar aja abis manggung. Gratis dehh hahaha" kata Mita panjang lebar lalu berlari ke panggung.

"Selamat malam semuanya, sebentar lagi ada wanita cantik yang akan memainkan piano dan membawakan sebuah lagu untuk kita semua, baiklah kepada Anandia Melisa saya persilahkan "Astaga Mita!" Dia hanya senyum senyum saat mataku melotot kepadanya terpaksa ku langkahkan kaki naik kepanggung.

Author Pov

Di meja pojok caffe ada seorang pria tampan yang sedari tadi memperhatikan Ana dan Mita berbincang, mereka tidak menyadari jika Dean ada di Caffe itu karena dari tempat Ana dan Mita duduk agak sulit untuk melihat posisi Dean, berbeda jika duduk di posisi Dean yang bisa mengamati seluruh penjuru ruangan.

"Ana... Kamu semakin cantik. " guman Dean yang menatapnya rindu dan terpesona saat Ana melangkah ke panggung kecil tempat musik.

"Selamat malam semua, baiklah saya akan membawakan sebuah lagu. Mengapa Cinta lagunya Indah Dewi pertiwi. Semoga kalian menikmatinya." kata Ana dengan senyumnya yang menawan lalu mulai memainkan piano.

Sebenarnya RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang