Letters

Sakitnya Sebuah Harapan

Mari aku beritahukan padamu tentang sebuah harapan. Namun harapan ini mampu membuatmu merasakan sakit. Harapan yang bahkan kau sendiri tak pernah tau ujungnya seperti apa. Bisa saja semuanya menjadi akhir yang menyakitkan ataupun menjadi sebuah kebahagiaan yang tak pernah kamu duga sebelumnya.

Seperti yang terjadi padaku, mengharapkan seseorang yang bahkan aku tak pernah tau hatinya untuk siapa. Untuk beberapa orang, mungkin aku dan kamu merasakan hal yang sama. Kamu mengharapkan dia yang bahkan tak pernah ingin kehadiranmu ada dalam kehidupannya. Dia tak ingin senyuman yang terlukis dibibir itu alasannya kamu. Dia juga tak pernah ingin menjatuhkan hatinya padamu.

Beginikah rasanya menciptakan sebuah harapan tanyaku. Sakitkah? Kamu yang selalu berharap agar dia selalu hadir dalam kehidupanmu. Kamu selalu berharap alasan tawa dan senyumnya adalah kamu. Kamu selalu ingin memberikan apapun yang dia butuhkan. Kamu selalu bisa menjadi pendengar yang baik untuknya. Bahkan kamu juga akan merasa kesakitan ketika kamu tau bahwa dia sedang terluka. Selalu ada raut kekhawatiran diwajahmu ketika kamu sehari saja tak mendengar sedikitpun kabar tentangnya.

Tapi sadarlah, kamu dan dia bukan siapa-siapa. Dia bukan kekasih yang bisa kamu khawatirkan setiap saat. Mungkin dia menganggapmu hanya sebagai teman dekat yang ada ketika dia butuhkan. Kalian berada dalam suatu hubungan yang bahkan kamu sendiri tak tau menyebutnya apa. Kamu sudah terlampau jauh mengharapkan dia. Kamu terlalu dibuat nyaman dengan segala perhatian yang dia berikan. Kamu salah mengartikan sikap bahwa semuanya adalah bukti jika dia juga mempunyai perasaan yang sama kepadamu.

Pada akhirnya,semua hanya mimpi saja. Apa yang kamu inginkan hanya dapat terjadi didalam mimpi indahmu. Tak pernah terwujud. Karena hanya kamu yang memiliki perasaan itu. Dia tidak. Dia hanya menganggapmu sebagai teman dan memperlakukanmu layaknya sebagai teman. Tak perlu menggantungkan harapan setinggi langit. Biarkan semua berjalan seperti air yang mengalir. Jika pada akhirnya dia memang untuk kamu dia akan bersamamu ntah bagaimana caranya nanti.