Chapter 17

8.4K 642 175
                                    

Hai,I'm back.
Oh iya kemarin kan gue bilang,ini Ff bakal di protect beberapa partnya,dari permintaan readers sih banyakan yang bilang gak usah,tapi ini ff makin lama makin mature hiks,Di aff in english kan ceritanya ,di blognya ayashaa part itunya juga di protect,jadi bocil indo gak terkontaminasi.Dengan berat hati,part selanjutnya gue protect,plis maafkan gue hikseu.Masalahnya gue gak pengen cerita ini jadi kayak cerita 18+ yang bebas-bebas aja mantengin wattpad.Apalagi penikmat wattpad banyak yang bocil.

------

"Aku kan sudah bilang lebih baik kita menggunakan mobil.”Jungkook menghela nafasnya ketika mereka melihat banyak orang berkumpul dan berdesakan didepan kereta.

Yeri menggenggam tangan Jungkook sembari memejamkan matanya.

Dengan terpaksa,Jungkook menuntun Yeri dengan hati-hati ke dalam kereta. Mereka tidak menemukan kursi untuk duduk. Akhirnya mereka memutuskan berdiri sampai mereka sampai ditaman hiburan.

Yeri menghela nafas beratnya, dia tidak bisa bernafas normal.

“Kau baik-baik saja?” Bisik Jungkook khawatir di telinga istrinya. “Kemarilah, pejamkan matamu dan peluklah aku, kau akan baik-baik saja.”

Yeri menggigit bibirnya dan mulai menyembunyikan wajahnya didada Jungkook. Jungkook memeluk Yeri sembari mengelus punggungnya lembut.

Yeri bukan takut keramaian,tapi dia sangat membenci saat dirinya merasa sesak karena keramaian.
Dia membenci tempat-tempat umum yang dipenuhi dengan orang tak sabaran dan akan saling berdesakan.
Dan bodohnya dia,untuk mencoba menaiki kereta  hari ini.Dia ingin melupakan traumanya pikirnya.Namun sepertinya ini tidak berhasil.

Sepanjang perjalanan Yeri tetap memejamkan matanya. Sampai akhirnya dia mendengar suara wanita yang tengah mengobrol dengan Jungkook.

“Kekasihmu terlihat tidak nyaman, apa dia baik-baik saja?” Tanya wanita itu.

"Dia tidak suka berdesakan,karena itu dia terlihat tidak nyaman.”
Jungkook tersenyum sembari mengelus rambut Yeri.

“Benarkah? Mungkin dia ingin bertukar tempat denganku?”

Yeri menolehkan kepalanya dan langsung menggelengkan kepalanya. Bagaimana bisa dia membiarkan seorang wanita tua berdiri sedangkan gadis muda sepertinya duduk?

“Tak apa bu, aku baik-baik saja.” Yeri tersenyum. “Kami akan segera sampai, ibu bisa duduk kembali.”

“Oh benarkah?” Wanita itu balas tersenyum sembari duduk dikursinya kembali. “Kau sangat beruntung nona muda, karena kekasihmu terlihat sangat peduli padamu, aku berharap kalian bisa menikah dan hidup bahagia selamanya seperti cerita dongeng.”

Mereka terdiam. Kalimat itu sederhana tapi bisa menutup mulut dan pikiran mereka. Hidup bahagia seperti cerita dongeng? Itu bisa terjadi jika keduanya saling mencintai. Tapi mereka? Mereka tidak mempunyai perasaan apapun. Bagaimana bisa mereka hidup bahagia setelah itu? Namun Jungkook dan Yeri hanya tersenyum sembari membungkukkan badannya sopan setelah mereka sampai.

-----

“Oke lain kali, aku tak ingin menggunakan kereta jika bepergian bersamamu.” Jungkook menghela nafasnya saat mereka memasuki taman hiburan.

Mereka bertemu Taehyung dan
Saeron yang tengah menunggu mereka dibangku dekat toko es krim.
Jungkook dan Yeri menyapa mereka semangat.

Yeri dan Saeron memutuskan untuk membeli es krim sedangkan Jungkook dan Taehyung hanya duduk bersebelahan menunggu gadis mereka.

“Jangan biarkan pikiranmu penuh dengan Yein, Jeon!” Ujar Taehyung pelan. “Kau bersama Yeri sekarang, meskipun kau bilang Yeri tidak mencintaimu, kau  tidak bisa menggunakan alasan itu untuk bersenang-senang dengan Yein.”

Unexpected MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang