"Aku tahu,aku juga sepeti itu. Kau ingin malam ini? Aku akan memberinya." Yeri menghela nafasnya.

Jungkook merasakan perasaan yang Yeri alami. Ini lebih dari cukup,pikir Yeri.Yeri memejamkan matanya lalu menarik nafas berat."Kau bisa menyentuhku sekarang Kuki, aku istrimu, dan aku harus melayanimu."

Jungkook terkekeh. Dirinya harus menyalahkan hormonnya malam ini, Tidak, tentu saja dia tak ingin menyentuh dan merasakan Yeri tanpa cinta. Dirinya harus yakin jika perasaan ini adalah cinta. Dirinya ingin merasakan Yeri jika dirinya jatuh cinta terhadapnya.

"Aku tak ingin,maaf.Aku telah hanyut kedalam hormonku malam ini." Jungkook terlihat malu. "Maafkan aku Yer."

"Apa itu baik-baik saja untukmu? Maksudku,terus menahan hormonmu setiap saat?Aku mengizinkanmu untuk menyentuhku sekarang Jeon, karena.." Seketika wajah Yeri merah merona. "Karena kau suamiku .Melayani suami adalah pekerjaan seorang istri."

"Tentu saja aku akan mendapatkan itu darimu." Jungkook terkekeh lagi. "Tapi tidak untuk malam ini Yeri, aku harus menunggu waktu yang tepat. Dan jika waktu itu datang, aku yakin aku akan membuatmu berteriak sepanjang malam."

"Ugh,dasar mesum jelek!" Yeri memukul kepala Jungkook pelan dan perlahan membaringkan tubuhnya diranjang.

"Ayo tidur." Jungkook membaringkan tubuhnya diranjang kemudian memeluk pinggang Yeri.

"Kau bilang kau ingin menonton pertandingan bola?" Yeri membaringkan kepalanya didada Jungkook.

"Aku akan menontonnya setelah kau tidur. Ujar Jungkook pelan. "Lebih baik kau tidur sekarang !"

"Baiklah." Yeri memejamkan matanya.

------

"Benarkah? Kalian mendapatkan rumah baru?" Taehyung dan Saeron bertanya bersamaan dan dengan nada yang sama. Mereka hampir berteriak , membuat siswa yang lain menolehkan kepalanya kearah mereka. Seketika mereka menutup mulut mereka dan kembali ke nada normal. "Oh Tuhan akhirnya!"

Jungkook dan Yeri memutar bola matanya bersamaan.

"Ini tidak asik ." Ujar Jungkook dingin sembari menyenderkan punggungnya dikursi.

"Benar.Disana tidak ada seorang pun kecuai kami.Sangat sepi."Yeri menambahkan.

"Oh ayolah, kalian akan menikmatinya. Saeron bertepuk tangan dan memukul pundak Taehyung dengan semangat. "Kalian bisa memasak bersama, tidur bersama dan bisa melakukan apapun seperti suami istri, tidakkah itu bagus?"

"Ya, kalian bisa bersenang-senang diranjang bersama tanpa perlu merasa canggung terhadap orangtuamu." Taehyung terkekeh dan kemudian seketika menutup mulutnya setelah Jungkook dan Yeri melayangkan tatapan maut kearahnya.

Yeri menoleh ke arah Jungkook dan kebetulan Jungkook juga tengah menatapnya. Ketika mereka saling menatap, wajah mereka langsung merona. Tentu saja mereka masih mengingat tentang apa yang terjadi tadi malam. Mereka hampir 'melakukannya'.

"Itu benar, aku pikir aku akan segera memiliki keponakan .Saeron berteriak sembari membayangkan Yeri tengah menggendong bayi yang mirip dengan Jungkook. "Imutnya!"

"Bisakah kau berhenti berbicara soal bayi didepanku, Saeron-ah?" tanya Yeri datar.

"Oh kenapa? Ini akan menggemaskan, benarkan Taehyungi ?" Saeron bertepuk tangan lagi.

Tiba-tiba Yein menghampiri meja mereka. ia terlihat cantik dan segar seperti biasa. Jungkook bisa merasakan jantungnya tetap berdegup ketika Yein datang. Tapi ini tidak sama seperti dulu.Perasaanya kepada Yein tidak seperti dulu lagi.Tapi dia juga tidak tahu sekarang perasaannya disebut dengan apa.Dia yakin masih ada nama Yein di hatinya.

Unexpected MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang