Pikiran Berkhianat

5.5K 162 12
                                    

Ini hari ke 5 aku beserta Dion dan teman - temanku liburan di villa. Tak terasa ya? Setelah sekian lama berlibur dan pikiranku kembali fresh. Aku sudah memutuskan mencintai Dion apapun yang terjadi. Biarkan Tuhan yang memberi jalan kepada kami, setidaknya aku akan memperjuangkan cinta kami. Dramatisir banget aku ya? Tapi ya memang begini adanya.

"Duaaar!!!" aku dikagetkan dengan sebuah teriakan keras dari arah belakang

"Fiona!! Desy!! Kalian apa - apaan sih?" gerutuku melihat kedua sahabatku cengar - cengir kaya bebek.

"Main sepeda yuukk daripada ngelamun" ajak Desy merangkul bahuku. Aku sangat lelah. Selama di villa Dion selalu mengajakky bercinta. Ini seperti honeymoon untuk kita berdua.

"Gue lelah, gue tidak ikut ya?" ujarku

"Yaah masa lo kagak ikut sih, kan gak seru" ujar Fiona

"Gue cape seriusan deh, lo aja deh ajak sekalian Dion biar dia sekalian jalan - jalan gue di villa aja"

"Serius lo gak mau ikut kita??" tanya Fiona sekali lagi dan aku mengangguk meyakinkan

"Terus Dion ikut kita - kita? Lo gak takut laki lo diperkosa Donna?" ujar Desy yang membuat aku dan Fiona seketikan tertawa kencang

"Mana napsu gue sama cowo lo" ujar Fiona dengan memegangi perutnya

"Santai aja kali, kalian kan temen - ten gue jadi kalian juga temen cowo gue" ujarku. Fiona menepuk pundakku

"Tenang laki lo kita jagaiin ya kan Des?"

Desy hanya terdiam sepertinya dia sedang melamun "Desy?" aku memanggilnya dan dia seolah sadar dari lamunannya

"Eh ya? Apaan?" tanyanya yang mendapat jitakan pelan dari Fiona

"Lo diajakin ngomong malah ngelamun. Dasar"

"Ngomongin apaan?" aku hanya tersenyum melihat tingkah kedua sahabatku

"Cowonya Amel, kita yang jagainn" ujar Fiona lagi

"Eh iya donk. Kita jagain tenang aja" jawab Desy dengan tersenyum

"Lo lagi ada masalah?" tanya Fiona. Desy seperti tergagap

"Ah enggak kok. Yuk jalan. Tar Dion dan Donna selingkuh lagi" ajak Desy aku hanya bisa tertawa melihat mereka berjalan menjauhiku

"Sayang?" Dion melingkarkan tangannya dipinggangku aku menoleh

"Hai?" sapaku membalas rangkulannya

"Kamu bener gak mau ikut?" aku menggeleng

"Aku lelah" ujarku

"Istirahatlah, karena saat aku kembali kita akan..." Dion mengecup bibirku lembut

"Hmm aku tau sayang. Hati - hati ya?" ujarku saat ciuman hangat Dion lepas dari bibirku. Dion tersenyum dan melangkah menjauhiku mendekati ketiga sahabatku. Baiklah waktunya beristirahat.

Dion Pov

Pantat sekal Desy menganggu jalan pikiranku. Sudah berkali - kali aku hampir jatuh ke jurang karena tidak konsentrasi. Pantatnya bergoyang diatas jok sepeda itu. Rasanya iri. Andai saja aku menjadi jok sepeda itu pasti terasa nikmat. Oke ! Pikiran nakal kembali memenuhi kepalaku. Aku harus menemui Amel dan .. Melampiaskannya. Terdengar kejam, tapi aku berusaha menjaga hatiku untuk Amel. Tidak menyentuh wanita lain walau pikiranku mulai berkhianat.

"Dion.. Kita istirahat dulu aja ya" teriak Fiona

"Gak usah jalan aja terus"

"Ga apa - apa kalee ganteng. Kita istirahat dulu saja. Gue lihat lo gak konsen bawa sepeda. Gue takut boo liat lo" ujar Donna

RELIGION VS RELATION(SHIT) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang