Jangan Tinggalin Gue ya...

1.9K 94 10
                                    

-Camila-

Hari-hari telah berlalu. Dan gue udah mulai bisa nerima Shawn dalam hidup gue . gue udah mulai sayang sama dia dan gue berharap rasa ini akan terus ada.

Gue bangun dari tempat tidur dan mendengar suara. Gue mengecek ke arah balkon depan kamar dan ternyata  itu Shawn . Dia sedang berbicara dengan seseorang di telfon. sepertinya itu serius.

"Gue jadi penasaran. Shawn menelfon siapa ya?" kata gue dalam hati sembari memperhatikan Shawn

Gue mencoba mendengar pembicaraan nya di telfon.

***

-Shawn-

"Dia tidak mencintaiku ayah"

"Apa maksudmu?"

"Ya dia tidak mencintaiku dan dia sepertinya tidak bahagia menikah denganku"

"Mengapa kau berpikir begitu?"

"Karena dia memang dari awal tidak mencintaiku. ia mengatakan hal itu berkali-kali padaku"

"Lalu bagaimana denganmu? Apa kau tidak pernah mencoba untuk mencintai istrimu sendiri? Aku tau pernikahan mu itu terjadi karena terpaksa dan karena ayah dan ibu. Untuk itu aku minta maaf"

"Tak perlu kau sesali ayah. ini sudah terjadi. Dan ya aku sudah bisa mencintai Camila dengan tulus namun sia-sia. dia tidak mencintaiku sama sekali. Aku muak dengan semua ini"

"Lalu , apa yang ingin kau lakukan?"

"Jika boleh, aku ingin bercerai dengannya dan memulai hidupku sendiri dengan karirku sekarang. Aku tidak bisa menjadi yang suami yang baik. Dan aku muak dengan perasaan ku sekarang "

" lakukan apa yang ingin kau lakukan. jika itu keputusan mu. Aku tak bisa melarangnya"

"Berat sebenarnya aku melakukan ini ayah. tapi buat apa juga aku hidup bersama dengan orang yang sama sekali tak akan pernah mencintaiku"

"Iya aku mengerti. Lakukan saja apa keinginan mu"

"Iya ayah"

Gue menekan tombol end call di layar hp lalu gue merenungkan apa yang barusan gue bicarakan ke ayah . Gue gtw mesti buat apa lagi . Gue nyerah . Mungkin dengan berpisah dengannya adalah keputusan terbaik untuk hidup gue

"Keputusan yang berat namun harus gue lakukan" gumam gue sambil menatap ke depan dengan pandangan kosong

"Lo beneran bakal ninggalin gue?"

Mendengar kata-kata itu gue menoleh. Dan yang benar saja Camila berdiri di depan pintu balkon sambil menatap gue dengan tangisan nya . Ya Tuhan apa dia mendengar semuanya tadi?

Gue berdiri dan mendekati nya lalu menatapnya

"Gue udah denger semuanya dan ya apa secepat itu lo mau ninggalin gue? " tanyanya sambil menangis

Gue menghapus air matanya lalu bilang, " lalu gue mesti apa? Lo ga Cinta sama gue kan? jadi buat apa kita bersama ? Lebih baik kita berpisah daripada harus bersama tapi gak ada cinta sama sekali. Jadi lebih baik gue pergi dari hidup lo. hanya imajinasi gue untuk bisa dapetin cinta lo"

"Gue sayang lho Shawn.." katanya pelan

Gue membuang muka "Bohong!" kata gue

"Gue sayang lo!" katanya lagi

Jawaban yang sama dari gue "lo bohong!"

"Gue sayang lo Shawn!!!" kali ini dia berteriak

"Bohong!!!! Lo gak sayang gue! Dan lo ga bisa nerima gue jadi suami lo! Pernikahan ini bohong! Semuanya itu bohong!!!!" bentak gue

Semuanya hening. tak ada yang berbicara .

"Shawn.." panggil Camila pelan

Gue menatap mata Camila yang masih dipenuhi air mata

"Apa boleh gue minta maaf?" tanyanya

"Untuk apa?"

"Gue minta maaf atas semua kelakuan gue selama ini. gue ga bisa jadi istri yang baik buat lo. Ga bisa kasih lo hal yang baik. Gue minta maaf" katanya lalu menunduk

Gue hanya terdiam

"Entah dari mana perasaan ini mulai ada , yang gue tau sekarang Gue udah sayang sama lo "

"Lalu?"

Camila menatao gue "Apa bisa lo kasik kesempatan sekali lagi ke gue untuk memperbaiki semuanya? Ga ada yang bisa gue lakuin selain memperbaiki kesalahan gue. "

Gue ga bisa nahan air mata gue lagi . gue tarik Camila kedalam pelukan gue . dia membalas pelukan gue erat dan tangisannya kembali tumpah

"Ma..af..." isaknya

Gue mencium kepala Camila dan memperat pelukan gue . Gue ga nyangka dia bakal setulus ini .

"Lho ga salah apa-apa, maafin gue " kata gue minta maaf

Gue melepaskan pelukan gue lalu memegang kedua pipi Camila "Maaf ya kalau udah buat lo sedih, tadi perasaan gue lagi hancur makanya tanpa sadar gue lakuin itu semua"

Camila mulai tersenyum "Apa lo bakal tetap lakuin keputusan lo itu?"

"Gak akan pernah"

"Janji?"

"Iya Janji.."

"Jangan pernah tinggalin gue ya"

Gue mendekatkan wajah gue ke wajah Camila dan tanpa sadar bibir kami berdua sudah menyatu. Begitu hangat dan manis. Mungkin ini yang dinamakan rasa cinta yang tulus. Tuhan terimakasih karena sekarang dia sudah mencintaku.

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Lho Itu, Istri Gue! [FIRST STORY-COMPLETED]Where stories live. Discover now