xviii. Sam Birthday

16.5K 1.6K 70
                                    

▽▲▽▲

Suasana koridor kelas dua belas tampak sepi. Hanya ada suara burung, helaan nafas Prilly dan lantunan kecil dari bibir gadis itu. Prilly datang terlalu pagi. Ini masih jam 6 pagi. Mungkin murid lain masih tidur dengan nyenyaknya dirumah, sedangkan gadis itu dengan senang hati datang pagi - pagi buta.

Prilly bersenandung kecil. Menyanyikan lagu Kali Kedua milik Raisa. Lagu yang menurutnya sangat cocok dengan suasana hatinya. Liriknya yang pas dengan cerita dan kisah cintanya.

Cukup sekali saja

Aku pernah merasa

Betapa menyiksa kehilangan mu

Kau tak terganti

Kau yang selalu ku nanti

Tak kan ku lepas lagi

Entah bagaimana cara mendeskripsikan perasaan Prilly saat ini. Rasanya sedikit khawatir. Pernah kah kalian khawatir dengan perasaan kalian sendiri? Terbingung dan merasakan perasaan tidak enak yang melekat dihati kalian? Rasanya sungguh aneh. Itu yang Prilly rasakan kali ini. Ingatannya kembali pada masa dimana dulu.... Hubungannya benar - benar tindas karena dirinya yang egois dan Ali yang diam.

Prilly yang egois karena hanya mementingkan kata hatinya. Dan Ali yang diam membisu tidak pernah bicara bahwa dia peduli.

"Pagi,"

Prilly terpenjat. Gadis itu membelak dan menengok kaget. Disana berdiri Ali dengan senyum kecilnya. Pagi ini lelaki itu tampak segar. Dengan dasi yang dilonggarkan, rambut acak - acakan dan senyum miringnya. Tampan? Ya, sangat.

"Hai, pagi. Tumben?" Tanya Prilly. Ali menaikan sebelah alisnya. Lelaki itu melipat kedua tangannya didepan dada lalu menatap Prilly dengan pandangan jahil. "Tumben, apa?" Ujarnya datar. Prilly terkekeh.

"Ya, dateng pagi."

Ali diam. Lelaki itu mengusap helaian rambut Prilly yang menjuntai. Diusap nya penuh sayang rambut gadisnya. "Aku khawatir. Kamu nggak mau dijemput. Jadi aku putusin untuk berangkat pagi buta."

Prilly tersenyum haru. Apa Ali benar - benar sudah berubah? Lagi - lagi Pantaskah ia percaya? Entah kenapa rasanya ada keraguan sedikit dihatinya karena mungkin sakitnya belum benar - benar hilang.

"Li, kamu dulu gasuka gombal. Kenapa sekarang rajin banget?" Tanya Prilly dengan kekehan. Ali terkekeh kecil. Lelaki itu menepuk puncuk kepala Prilly. Gadis yang hanya sebahunya itu tersenyum kecil.

"Aku sadar, rasanya bahagia bisa manjaain kamu."

Prilly bersemu. Wajahnya sepenuhnya merah! All red. Prilly menunduk malu. Ali benar - benar menjadi raja gombal sekarang. Buktinya lelaki itu selalu berhasil membuat Prilly bersemu sekarang.

"Aku mau ngajak kamu ke suatu tempat pulang nanti, kamu bisa kan? Jangan alesan lagi." Ujar Ali dengan senyum manisnya. Prilly menatap Ali dengan penasaran. Mau kemana memangnya?

"Kemana?"

"Bukan suatu tempat kalau aku jawab. Liat nanti aja," ujar Ali lalu mengusap lagi puncak kepala gadisnya. Rasanya begitu nyaman ketika tangan hangatnya menyentuh kepala Prilly. Seperti memberi suatu dukungan sayang lewat kebiasaan Ali itu.

My(ex)BoyfriendTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon