xiii. Mantan Posesif

20.2K 1.9K 143
                                    


Aku fikir sudah selesai. Aku fikir semuanya sudah berakhir, tapi ternyata aku salah. Apa kamu masih tetap ingin menyakiti ku? Atau justru kamu mau merubah semua menjadi lebih baik? Apa kali ini aku pantas percaya? —P

▽▲▽▲

Prilly terpaku. Matanya tak lepas menatap sosok—Ali yang sudan mengalihkan pandangan nya dari dirinya. Mata mereka sempat bertemu ketika mantan kekasihnya itu mengucapkan kalimat yang tak pernah sama sekali Prilly duga. Prilly berusaha untuk tidak membawa perasaan pada kalimat Ali beberapa menit tadi, namun rasanya..... Kenapa rasanya begitu hangat?

Apa Ali mau mempermainkannya lagi? Apa itu tujuan lelaki itu? Benarkah? Bahkan Prilly bingung harus berbuat apa ketika semua tubuh bahkan hatinya membeku mendengar ucapan Ali.

                    "Siapa tuh, kak? Pasti spesial banget, ya?" Tanya Galih dengan nada penasaran. Ali tersenyum kecil, lelaki itu menggeleng sambil terkekeh pelan. Prilly masih menatap lelaki itu dengan tatapan—terpaku sekaligus tak percaya. Haruskah ia bertanya, apa tadi itu Ali? Atau makhluk halus yang merasuki mantan kekasihnya itu? Atau mungkin Jin?

Bodoh, mana mungkin, sih? Fikir Prilly.

         "Jadi kak Ali udah punya someone spesial ya? Jadi nggak ada kesempatan buat kami, kak?" Ujar salah satu anggota perempuan di kelompok Ali. Ali menengok sambil lagi - lagi mengangkat bahunya cuek. Galih terbahak mendengarnya. Bahkan Prilly sempat mencibir pelan.

Enak aja, itu punya gue, tauk, Batinnya.

          "Kakak gak punya pacar, kok. Punya nya mantan terindah, gimana tuh?" Ujar Ali dan berhasil membuat riuh kelompoknya seketika. Prilly menunduk, sial sial sial! Gadis itu meruntuk bahkan mengucapkan sumpah serapah karena ia tidak bisa menahan panasnya wajahnya saat ini.

                               "Whoa, whoa! Mantan terindah! Hahahaha boleh, boleh kak! Ceritain gimana dong mantan terindah kakak!" Pekik salah satu anggota lelaki di grup Ali. Prilly semakin menunduk malu. Sialan Ali, apa lelaki itu sedang mempermainkannya?

Kemarin lelaki itu mengucapkan kata yang begitu menyakitkan hati Prilly, bahkan rasanya harapan sudah menipis untuk hubungannya dan Ali. Lalu kenapa lelaki itu sekarang seakan menarik ulur semua kata - katanya kemarin? Apa maksud Ali? Prilly sungguh tak mengerti.

Author juga sungguh tak mengerti. Oke, Prilly memilih untuk diam mendengar Ali yang mulai membuka mulut untuk bercerita. Apapun itu, Prilly harus terima dan tidak boleh baper, alias masukin hati dan ngefly.

         "Hm, dia itu cewek terpolos yang pernah kakak kenal, sifatnya manja dan selalu ngerepotin. Cewek paling sabar yang pernah ada, cewek yang sabar dengan semua sifat dingin yang gue punya, cewek yang selalu jaga hati walau selalu gue sakitin." Lirih Ali. Prilly seketika termenung. Apa selama ini dia seperti itu? Apa benar - benar itu sosok Prilly yang dilihat oleh Ali? Apa dia sesabar dan sesetia itu pada satu lelaki yang selalu meyakitinya?

Apa iya, benar?

                    "Whoa, gue berharap gue dapet perempuan kayak mantan lo kak. Terus, kenapa lo lepas dia, kan itu bener-bener disayangkan?" Tanya Galih. Ali mengangguk sambil menyenderkan tubuhnya di bawah pohon yang mereka duduki.

                          "Gue gamau ngulangin kesalahan untuk kedua kalinya." Ujar Ali sambil menatap Galih dengan pandangan penuh—arti. Benar, Ali tidak bermaksud menyakiti hati Prilly. Dia mencintai gadis itu, lalu apa motifnya untuk menyakiti Prilly?

My(ex)BoyfriendTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon