PART 6

15.4K 758 48
                                    

Adrian menjatuhkan tubuhnya diatas sofa, pikirannya melayang kembali ketika bertemu dengan wanita yang dicintainya. Wanita itu tidak berubah hanya bertambah cantik dan dewasa dan ia sangat ingin memiliki wanita itu seutuhnya, dan apa tadi? Dia mengaku dirinya salah orang karena menyebutkan namanya Ara, tidak. Ia sangat yakin bahwa wanita itu Ara, wanitanya.

Dia sangat bahagia akhirnya menemukan wanita itu lagi dan ia bertekad tidak akan membiarkan wanita itu pergi lagi dari hidupnya, tidak akan pernah. Namun ia masih heran bagaimana dia bisa berada di pesta itu? Apa dia termasuk tamu undangan atau jangan-jangan salah satu staf di perusahaannya?

Ia harus memastikannya, segera diambil Iphone-nya diatas meja dan menelepon orang kepercayaannya untuk mencari tahu dan melaporkan hasilnya segera. Ia tidak mau lagi kehilangan wanita itu sudah cukup lima tahun yang begitu muram dan menyiksa dilaluinya sendirian tanpa wanitanya, ia tidak mau merasakannya lagi.

###

Ceklek!

Rani membuka pintu rumahnya dengan tangan gemetar, ia masih tidak menyangka akan bertemu dengan laki-laki itu setelah lima tahun lamanya mereka tidak bertemu. Mungkin ini sudah takdir untuk mereka bertemu kembali dan menyelesaikan semua yang telah terjadi atau ini sudah waktunya laki-laki itu tahu tentang si kembar??

Rani ketakutan, ia takut laki-laki itu akan merebut si kembar dan memisahkannya dari mereka. Tidak, itu tidak akan pernah ia biarkan. Mereka anak-anaknya jadi siapapun tidak akan memisahkan si kembar darinya.

Kemudian Rani memegang bibirnya yang ia yakin masih membengkak, wajahnya kembali merona mengingat bagaimana bibir laki-laki itu yang bergerak lincah diatas bibirnya kemudian merambat ke pipi dan berakhir di leher jenjangnya. Ia juga masih merasakan dekapan hangat laki-laki itu pada tubuhnya. Rani mengerang kesal memikirkan hal tersebut.

"Bunda udah pulang?" Rani tersadar bahwa ia masih berada di pintu dengan tangan yang masih memegang bibirnya

"I-iya, loh kok abang belum tidur? Kan ini udah malem, besok telat loh bangunnya." dia mendekati Al yang sedang duduk di sofa ruang tamu

"Al nunggu bunda pulang" Rani tersenyum sembari mengelus kepala Al dengan sayang "Leher bunda kenapa, kok merah-merah gitu?"

"Ha? Masak sih?" Al mengangguk "Emmmm..i-ini tadi digigit nyamuk terus bunda garuk jadi gini deh" jawab Rani gugup

"Adek udah tidur?" tanya Rani mengalihkan pembicaraan

"Iya bun" jawab Al "Emmm bun, Al laper" Al mengusap-usap perutnya

"Oke, tunggu bentar ya bunda buatin nasi goreng kornet!"

"Yeeeeee.." Al berteriak kegirangan

Rani menggelengkan kepalanya dengan senyuman mengembang di bibirnya karena perilaku anaknya yang menurutnya sangat menggemaskan.

###

Adrian mengacak rambutnya frustasi, orang suruhannya mengatakan tidak ada nama tamu undangan yang datang ke pestanya bernama Aurora Pradipta. Bagaimana mungkin? Jelas-jelas wanitanya datang ke pesta itu, apa dia staf di perusahaannya?

Ia segera mengganti bajunya dengan setelan kerja serta mengambil kunci mobilnya untuk pergi ke kantor. Sambil menyetir mobil otaknya masih bertanya-tanya kenapa nama wanitanya tidak ada di daftar tamu undangan? Namun jika bukan tamu undangan siapa dia? Dia berharap wanita itu adalah staf perusahaannya.

Because Your TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang