Part 3

12.1K 622 12
                                    

"Bun....kenyang" rengek Al pada bundanya agar berhenti menyuapinya makanan

"Satu sendok lagi ya bang?" bujuk Rani

Al menggelengkan kepalanya sambil menutup mulutnya dengan kedua tangan mungilnya, sungguh menggemaskan.

"Ya udah sekarang Al istirahat dulu ya, bunda mau beresin ini" Al mengangguk merebahkan tubuhnya

"Assalamualaikum" El memandang ranjang abangnya tidur dan berharap sudah bangun namun abangnya masih tidur disana

"Waalaikumsalam" El melangkah lesu menghampiri bundanya kemudian mencium punggung tangannya

Rani yang melihat wajah lesu El heran "Kenapa wajah adek kok lesu gitu?"

"Abang belum bangun ya bun? Kok lama banget sih bangunnya? Kan El pingin belmain sama abang" Rani tersenyum mendengar pertanyaan putrinya yang bertubi-tubi sekaligus lega tahu penyebab dari wajah lesu El

"Bang Al udah bangun kok sayang, barusan aja selesai makan" wajah El berubah sumringah

"Beneran bun?" Rani mengangguk sembari mengecup pipi chubby putrinya

"Iya sayang sekarang abang lagi istirahat agar besok harus pulang ke rumah kita lagi" El memekik bahagia "Sekarang El ganti baju dulu ya kemudian kita makan siang bunda udah masakin cumi asam manis sama sayur sop ni"

"Yeeee,, oke bunda"

###

"Abang-abang?" Al yang sedang memperhatikan orang-orangan yang berlalu lalang didepannya mengalihkan pandangannya pada El sebentar

"Hemmm?" El cemberut mendapat respon Al yang ala kadarnya

"ABANG??"

"Apa adek?" jawab Al gemas

"Ke taman yuk bang! El bosan nunggu bunda disini" saat ini mereka duduk di bangku panjang didepan ruangan dokter menunggu sang bunda

"Ayo bang!! El bosan disini" rengek El dengan bibir mengerucut

Al yang tangannya masih di perban mengangguk setuju dengan ajakan El karena ia juga merasa bosan, dia turun dari tempat duduknya kemudian menggandeng tangan adiknya menuju taman rumah sakit.

"Enak ya bang disini" Al mengangguk setuju sembari mengedarkan pandangannya

Matanya terpaku pada seorang pria yang duduk di bangku tidak jauh darinya yang sedang menghisap sebatang rokok, kaki kecilnya melangkah mendekati pria tersebut tanpa mengindahkan teriakan sang adik dengan berkacak pinggang.

"Om, kenapa om merokok disini? Disini itu nggak boleh merokok karena mencemari lingkungan dan bisa membuat orang sakit" pria itu hanya mengangkat alisnya

Al yang merasa tidak diperhatikan cemberut kemudian mengambil puntung rokok di tangan pria itu lalu menginjaknya.

"Abang ngapain sih?" lelaki itu mengalihkan pandangannya

"Kalian kembar?" tanyanya spontan melihat dua anak berjenis kelamin berbeda namun mempunyai kesamaan rupa fisik (maaf kalau kalimat ini ambigu banget)

"Iya om kita kembal" jawab El cadel membuat laki-laki itu tersenyum tipis "Oya, om, nama aku El sedangkan abang aku namanya Al" El maju mendekat sembari mengulurkan tangan mungilnya yang kemudian disambut laki-laki itu

"Nama om...."

Drrrrt-drrrt-drrrrrt

"Maaf ya om harus angkat telfon dulu"

Because Your TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang