Kalimat, Paragraf, dan Diksi

Start from the beginning
                                    

Berdasarkan kata penghubungnya (konjungsi), kalimat majemuk bertingkat terdiri dari sepuluh macam, yaitu:
1. Syarat
Konjungsi : jika, kalau, manakala, andaikata, asal(kan)
2. Tujuan
Konjungsi : agar, supaya, biar
3. Perlawanan
Konjungsi : walaupun, kendati(pun), biarpun
4. Penyebaban
Konjungsi : sebab, karena, oleh karena
5. Pengakibatan
Konjungsi : maka, sehingga
6. Cara
Konjungsi : dengan, tanpa
7. Alat
Konjungsi : dengan, tanpa
8. Perbandingan
Konjungsi : seperti, bagaikan, alih-alih
9. Penjelasan
Konjungsi : bahwa
10. Kenyataan
Konjungsi : padahal

Contoh :

Kemarin ayah mencuci motor. (induk kalimat)

Ketika matahari berada di ufuk timur. (anak kalimat sebagai pengganti keterangan waktu)

Ketika matahari berada di ufuk timur, ayah mencuci motor. (kalimat majemuk bertingkat cara 1)

Ayah mencuci motor ketika matahari berada di ufuk timur. (kalimat majemuk bertingkat cara 2)

4. KALIMAT MAJEMUK CAMPURAN
Kalimat majemuk campuran yaitu gabungan antara kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Sekurang-kurangnya terdiri dari tiga kalimat.

Contoh:

Toni bermain dengan Kevin. (kalimat tunggal 1)

Rina membaca buku di kamar kemarin. (kalimat tunggal 2, induk kalimat)

Ketika aku datang ke rumahnya. (anak kalimat sebagai pengganti keterangan waktu)

Toni bermain dengan Kevin, dan Rina membaca buku di kamar, ketika aku datang ke rumahnya. (kalimat majemuk campuran)

##POLA KALIMAT
Kalimat yang kita gunakan sesungguhnya dapat dikembalikan ke dalam sejumlah kalimat dasar yang sangat terbatas. Dengan perkataan lain, semua kalimat yang kita gunakan berasal dari beberapa pola kalimat dasar saja. Sesuai dengan kebutuhan kita masing-masing, kalimat dasar tersebut kita kembangkan, yang pengembangannya itu tentu saja harus didasarkan pada kaidah yang berlaku.

Berdasarkan keterangan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa kalimat dasar ialah kalimat yang berisi informasi pokok dalam struktrur inti, belum mengalami perubahan. Perubahan itu dapat berupa penambahan unsur seperti penambahan keterangan kalimat ataupun keterangan subjek, predikat, objek, ataupun pelengkap. Kalimat dasar dapat dibedakan ke dalam delapan tipe sebagai berikut.

Kalimat Dasar Berpola S P

Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek dan predikat. Predikat kalimat untuk tipe ini dapat berupa kata kerja, kata benda, kata sifat, atau kata bilangan. Misalnya:

Mereka / sedang berenang. = S / P (Kata Kerja)Ayahnya / guru SMA. = S / P (Kata Benda)Gambar itu / bagus.= S / P (Kata Sifat)Peserta penataran ini / empat puluh orang. = S / P (Kata Bilangan)

Kalimat Dasar Berpola S P O

Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan objek. subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba transitif, dan objek berupa nomina atau frasa nominal. Misalnya:

Mereka / sedang menyusun / karangan ilmiah. = S / P / O

Kalimat Dasar Berpola S P Pel.

Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan pelengkap. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif atau kata sifat, dan pelengkap berupa nomina atau adjektiva. Misalnya:

Anaknya / beternak / ayam. = S / P / Pel.

Kalimat Dasar Berpola S P O Pel.

Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, dan pelengkap. subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba transitif, objek berupa nomina atau frasa nominal, dan pelengkap berupa nomina atau frasa nominal. Misalnya:

Dapur KepenulisanWhere stories live. Discover now