Extra Part (3/3): Super Daddy

24.9K 1.7K 116
                                    

Author POV

Hari minggu, hari yang ditunggu-tunggu bagi siapa pun. Tidak terkecuali oleh keluarga kecil ini.

"AYAHHHHH!! BANGUN!!" Suara melengking nan cempreng itu sangat pas masuk di telinga Iqbaal.

Iqbaal hanya menggeliat tak merespon, membuat anak perempuan 3 tahun itu merengut lalu naik ke atas perut ayahnya.

"Bangun. Bangun. Bangunnnn." Sang anak terus menaik turunkan tubuhnya sambil memencet-mencet hidung ayahnya. Bermaksud agar cepat bangun.

"Aduh.. Alula, ada apa sih? Hm?" Iqbaal bangun dan bersandar di kepala ranjang, dengan Alula yang masih duduk di perutnya.

Dengan masih mengantuk, ditatapnya anak pertamanya, Alula Farzana Ayunindya, kini ini tengah tertawa riang.

"Ayah! Ayah! Lula mau dikuncirin sama ayah!" Kata Alula riang.

"Kan sekarang ada bunda, mending kamu minta kuncirin sama bunda gih." Jawab Iqbaal masih dengan kantuk.

Alula cemberut, "Gak mau. Kunciran bunda jelek."

"Terbalik kali La, kunciran ayah yang jelek."

"Enggak! Kunciran ayah bagus. Pokoknya Lula maunya dikuncirin sama ayah!" Alula menaik turunkan tubuhnya kembali.

"Iya, iya. Yuk ayah kuncirin." Iqbaal bangkit dari ranjangnya, tapi langsung ditahan oleh Alula.

"Mandi dulu ayah!" Suara cempreng itu lagi. "Lula gak mau dikuncirin sama orang yang bau!"

Iqbaal menghela nafas, mencoba bersabar dan menuruti apa perkataan anaknya.

"Ayah! Kok diem aja sih? Ayah marah ya sama Lula?" Alula dengan muka yang ingin menangis menatap Iqbaal yang baru saja mengalungkan handuk di lehernya.

"Ya ampun, enggak Lula cantik. Ayah gak marah kok. Tunggu sebentar yah, Ayah mau mandi dulu, biar wangi." Kata Iqbaal mencoba bahagia.

"Nah gitu dong!"

Dan sebelum masuk kamar mandi, Iqbaal mengusap wajahnya kasar mendapat perlakuan seperti itu.

•••

Dengan langkah lebar, Iqbaal menuju ruang keluarga dengan Alula digendongannya.

"Bundaaaa!" Alula berontak turun dari Iqbaal lalu memeluk (namakamu).

(Namakamu) hanya tersenyum melihat anak pertamanya berlari lalu melingkarkan tangannya di leher. Dengan sengaja Alula menggoyangkan kepalanya agar kunciran karya Iqbaal terlihat jelas.

"Bagus gak Bunda?"

"Bagus sayang, siapa yang buat?"

"Ayah!"

(Namakamu) tersenyum memandang Iqbaal, yang langsung duduk dan membawa putranya dalam gendongan.

Azam berontak tidak mau digendong oleh Iqbaal.

"Ndaa.."

"Sama Ayah aja." Iqbaal dengan gemas mencium pipi Azam.

"Ndaa.. huaaaa.."

"Huwaaa.." Azka yang ada di gendongan (namakamu) ikut menangis. Tangannya bergerak tidak bisa diam yang tidak sengaja mengenai Alula, membuatnya ikut menangis juga.

"Huwaaaa.. Ayah. Dedek Azka kok galak sih sama Lula." Alula meneriakki Iqbaal, namun pegangannya makin erat pada (namakamu).

Membuat si kembar yang baru berumur 11 bulan kesal, merasa Bundanya diambil oleh si Kakak.

She's (Namakamu) ✅Where stories live. Discover now