9. Nightmare

1.8K 65 1
                                    

Summary : "Yak, Cho Kyuhyun, berhenti meledekku atau kau akan benar-benar ku hukum,"/" Apakah kedatanganmu ini ada hubungannya dengan Kyuhyun?"/ "Aku tak ingin tidur, Hyung. Aku tak mau."


Kyuhyun terlihat memandang kalender yang ada di meja nakasnya. Sebentar lagi. Sebentar lagi hari yang spesial untuknya datang. Hanya dalam hitungan hari usianya kembali bertambah. Kyuhyun menghela nafas. Sepertinya tidak ada yang spesial di hari spesialnya itu. Semua terasa biasa saja. Ia masih disibukkan dengan berbagai jadwalnya seperti biasa. Tak ada yang istimewa.

Ah, sepertinya ia melupakan satu hal. Tahun ini adalah kali pertama ia merayakan hari ulang tahunnya tanpa sosok Leeteuk. Setelah hampir 6 tahun lamanya Kyuhyun melalui pergantian usianya bersama dengan Hyung Malaikatnya itu. Sosok Hyung yang nyaris sempurna untuk Kyuhyun.

"Aku merindukanmu, Hyung. Sangat merindukanmu. Melalui pergantian usiaku tanpa kehadiranmu di sampingku, seperti ada yang kurang. Terasa ada yang kosong. Tidak terlalu spesial. Bolehkah aku berharap kau ada di sampingku saat itu, Hyung? Walau hanya sesaat."
Kyuhyun bergumam pelan sambil memegang fotonnya dan Leeteuk. Ia tersenyum kecil melihat foto tersebut. Membuat rasa rindunya pada sang Hyung semakin terasa.

Tanpa Kyuhyun sadari, sejak tadi ada seseorang yang memperhatikannya. Namja berwajah aegyo itu tersenyum kecil saat telinganya mendengar gumaman dari dongsaeng tersayangnya itu. Sepertinya sang Magnae tengah merindukan sosok Angel yang sudah 3 bulan ini menjalani kewajibannya.

Sungmin, namja aegyo tadi, berjalan menghampiri Kyuhyun. Ia menepuk pelan pundak Kyuhyun, membuat Kyuhyun menolehkan kepalanya. Ia tersenyum kecil mendapati Sungmin berada di belakangnya.

"Kau belum berangkat? Bukankah pagi ini kau ada recording Radio Star?"

"Wookie Hyung melarangku pergi sebelum bekal yang disiapkan olehnya siap, Hyung. Jadi, mau tak mau aku harus menunggu. Daraipada Wookie Hyung ngambek."

Sungmin mengangguk mendengar penuturan Kyuhyun tadi. Sedikit tertawa kecil di sela anggukannya. Ia ingat melihat Ryeowook yang sibuk di dapur saat ia mengambil air minum tadi. Itu memang sudah menjadi kebiasaan Ryeowook di dorm. Ia akan membuatkan bekal untuk member yang memiliki jadwal sangat padat. Ryeowook tak ingin ada satu memberpun yang sakit karena telat makan. Ia tak ingin membuat Leeteuk yang tengah menjalani wajib militer khawatir pada mereka.

"Kyu, ini bekalmu. Ingat untuk memakan bekal ini saat kau ada waktu istirahat walau hanya sebentar. Jika kau kembali dengan bekal yang masih utuh, aku akan membuatkan bekal lebih banyak dua kali lipat dari ini."

Ryeowook terlihat berdiri di ambang pintu kamar Kyuhyun dan Sungmin. Di tangannya terlihat sebuah kotak bekal.

"Gomawo, Hyung. Kau tenang saja, Hyung, aku pasti akan memakan bekal yang kau buatkan. Aku tak mau ambil resiko perutku meledak."

Ryeowook menegrucutkan bibirnya mendengar ucapan Kyuhyun. Sedangkan Sungmin berusaha keras untuk menahan tawanya yang mungkin saja akan meledak melihat Kyuhyun yang mengucapkan hal itu dengan wajah yang dibuat sepolos mungkin.

"Yak, Cho Kyuhyun, berhenti meledekku atau kau akan benar-benar ku hukum," ancam Ryeowook.

Kyuhyun mengangguk. Ia memasukkan bekal yang dibuatkan Ryeowook untuknya. Sungmin dan Ryeowook yang melihat hal itu hanya tersenyum. Tak lama, Kyuhyun siap pergi ke lokasi. Ia menyandang tas ranselnya di pundak.

"Aku pergi dulu, Hyung. Nanti aku akan langsung menyusul kalian setelah shooting."

"Ne, hati-hati di jalan, Kyu."

Kyuhyun mengangguk. Ia berjalan meninggalkan Sungmin dan Ryeowook yang masih menatap kepergiannya. Sungmin menghela nafas begitu Kyuhyun tak lagi terlihat di hadapan mereka. Ryeowook yang menyadari hal itu mengterutkan keningnya.

Super Junior CompilationWhere stories live. Discover now