1

13.8K 424 2
                                    

Aku melihat langit lepas. Cuaca sangat mendung dan berangin. Apa hari ini akan seperti kemarin-kemarin? Kulangkahkan kaki menuju halte bis yang membawaku ke rumah seperti biasanya.

Ternyata hari ini sama seperti yang kemarin-kemarin. Dia ada di sini. Aku mengambil beberapa jarak darinya.

Aku memutuskan mengikutinya. Bis yang aku tunggu dari tadi pun datang. Bis itu melaju. Aku duduk di belakang samping kirinya. Aku benar- benar suka saat seperti ini. Rasa senang benar-benar melanda diriku saat memandanginya dari kejauhan. Rasa bahagia merasuk ke tubuhku saat ia tersenyum simpul. Aneh memang, aku tidak tahu siapa dia tapi kenapa aku harus mengikutinya seperti ini? Akhirnya dia turun. Lalu aku juga turun dan mengikutinya perlahan tanpa ia sadari. Cuaca memang tidak menentu. Langit yang tadinya mendung sudah mulai sedikit tersinari. Pemuda itu menyusuri jalan dalam diam. Langkahnya hampir tidak terdengar meskipun ia memilih jalan yang cukup sepi. Sepertinya dia juga menghindari berjalan di bawah cahaya yang terlalu terang. Bahkan cenderung memilih kegelapan.

Dia berhenti di sebuah semak yang sepi sekali dari keramaian. Di sana ada seorang pria. Tapi pria itu kelihatan bingung melihatnya.

"KAU??" teriak pria itu sambil melangkah mundur.

Pemuda itu hanya diam dan tanpa diduga perlahan pemuda yang aku ikuti tadi berubah wujud. Senyum evil terukir di bibirnya. Ketika bibirnya dibuka, maka langsung terlihat gigi taringnya yang seperti ingin menghisap darah pria itu. Tunggu! Ada apa dengan kulitnya? Kulit pucatnya yang disentuh sinar mentari terlihat terkelupas lalu menguliti lagi. Kemudian terkelupas dan mnguliti lagi. Begitu seterusnya. Kulitnya seperti akan runtuh dan dibawa bersama mentari yang menyinarinya. Selama ini aku tidak pernah melihatnya seperti ini, mungkin karena dia sering menggunakan kemeja lengan panjang dan memakai topi sehingga aku tidak pernah melihatnya saat sinar mentari menyentuh permukaan kulitnya. Tapi saat ini lengan kemejanya digulung sampai siku. Dia juga tidak memakai topi. Deg, apa yang kulihat? Pemuda itu menghisap darah pria itu seperti sedang kehausan. Dia terus menghisapnya sampai tubuh pria itu kaku dan kemudian retak. Aku menyaksikan semuanya di depan mata kepalaku sendiri. Aku lemas seketika, keringat bercucuran deras dari tubuhku. Aku benar-benar shock dengan kejadian ini. Benarkah apa yang kulihat? Pemuda yang aku ikuti, Dia vampire?? Aku yang bersembunyi di balik pohon segera ingin lari dari tempat yang mengerikan itu. Sulit sekali, rasanya aku ingin terjatuh karena tidak kuat lagi. Tidak boleh aku tidak ingin bernasib sama dengan pria yang terbunuh itu.

Tiba-tiba ponsel pemuda itu berbunyi. Dia mengangkatnya dan berbicara, "Selesai."

"Baik." Katanya setelah orang di seberang panggilan mengucapkan beberapa patah kata padanya.

Dengan segenap kekuatan yang ada, perlahan aku pergi dari sana. Setelah agak jauh dari tempat itu, barulah aku berlari sekencang- kencangnya. Berlari seakan menjauh dari radius ledakan nuklir. Setelah semua kejadian ini, aku tidak yakin apakah aku dapat tidur dengan nyenyak. Apalagi tadi aku menjatuhkan kalungku yang tergantung mainan kucing bewarna biru di lokasi pengisapan itu. Sungguh saat ini aku tidak tenang.

Taksi bewarna biru yang mengantarkanku pulang telah pergi. Aku berjalan masuk ke dalam rumah. Ayah dan Ibu serta Kakak laki-lakiku pergi ke luar negri. Aku hanya sendiri di rumah ini. Karena hari sudah mulai gelap, aku menghidupkan seluruh lampu yang ada di rumah. Tak satu ruangan pun kubiarkan gelap. Aku tak tau ini bisa membantuku atau tidak, tapi aku sedikit lebih tenang saat ini.

Setelah membersihkan tubuh, aku mengambil laptop dari lemari. Aku mengkoneksikan jaringan internet. Satu kata tujuh huruf "vampire‟ kutekan tombol enter. Sial, ternyata pulsa modemku habis. Tiba-tiba suatu ide bersinar di pikiranku. Aku berjalan ke arah rak khusus koleksi DVD. Aku mengambil DVD film vampire yang sangat terkenal. Aku memutar film itu. Aku menontonnya bukan untuk hiburan.

Tapi untuk mencari informasi tentang makhluk yang kemungkinan berjenis vampire itu. Aku mengetahui ciri-cirinya sekarang. Berkulit pucat. Sangat berkilau di bawah sinar. Warna bola mata yang berubah-ubah. Tatapan yang terasa mematikan. Taring yang tajam. Begitu dingin. Sangat kuat. Begitu cepat. Aku mengingat kembali sebuah peristiwa yang membuatku menjadi kagum padanya.
































Bersambung.......

Vote & comentnya...

Faflei Dan VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang