26

4.7K 421 78
                                    

"Harry Styles dan Kendall Jenner dinyatakan menjalani hubungan serius. Harry Styles mengkonfirmasi bahwa tentang pernikahannya itu hanya rumor. Kendall Jenner dan Harry Styles–" Televisi mati begitu saja, aku mendongak. Mendapati Louis dan the boys menatapku tajam dan miris.

"Mengapa kau menonton berita bodoh itu?" Tanya Louis duduk disampingku, aku menggidikan bahuku.

"Barbara aku yakin Harry terpaksa melakukan ini semua" ucap Liam, aku menghela nafas dan menunduk.

"Aku hanya merasa kecewa dengan Harry, ia tidak memikirkan perasaanku. Tapi disisi lain, aku juga tidak boleh egois" ucapku menahan tangis, Louis merengkuhku kedalam pelukannya.

"Hey guys maaf aku terlambat!" Ucap Niall, Niall membawa seorang perempuan bersamanya.

"Jadi siapa dia Ni?" Tanya Zayn menyeringai, pipi Niall bersemu merah.

"Dia Celine, kekasih baruku" ucap Niall, Celine memperkenalkan dirinya kepada kami. Menurutku ia cantik, dengan mata coklatnya dan rambut panjangnya yang tergerai.

"Kalian tahu? Dia fansku dan dari pertama aku melihatnya aku benar benar sudah terpesona dengannya" ucap Niall, aku terkekeh pelan.

"Kalian tahu? Dia fansku dan dari pertama aku melihatnya aku benar benar sudah terpesona dengannya" ucap Niall, aku terkekeh pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wow Niall! Kau membuat Barbara tertawa walaupun pelan" ucap Zayn, aku menggeleng pelan sambil terkekeh.

Kami berbincang banyak hal, Harry belum juga pulang. The boys memutuskan untuk menginap, aku tidak masalah. Aku malah senang, ada hiburan disini. Sekarang sudah hampir sore, Harry sama sekali tidak mengabariku.

"Harry pasti akan pulang" ucap Louis, Louis tau aku sedang khawatir dan gelisah.

"Tapi Lou, aku takut terjadi apa apa dengannya" ucapku, Louis tersenyum.

"Bagaimana ini?!" Aku berteriak, karena Louis hanya terdiam seraya tersenyum.

-Louis POV-

Barbara Palvin, gadis ini memang benar benar berhati malaikat. Ia sudah kuanggap adikku sendiri, lihatlah Harry apa yang kau lakukan? Istrinya sedang mengkhawatirkannya sedangkan Harry?

Ck aku tidak tau apa yang dia lakukan.

"Louis bantu aku!" Ucapnya, aku terkekeh pelan melihat tingkahnya.

"Baiklah, kau hanya perlu tenang okay? Lebih baik kita pergi ke starbucks bagaimana?" Ucapku tersenyum lebar, Barbara memanggut manggut.

"Baiklah! Aku akan mengganti pakaianku sebentar!" Ucapnya seraya berlari, aku menggeleng geleng melihat tingkahnya. Beberapa menit aku menunggu, Barbara sudah memanggilku. Aku berpamitan dengan the boys.

"Ayo Lou! Ah aku sudah lama sekali tidak pergi ke starbucks" ucapnya, aku mengacak ngacak rambutnya.

"Dasar anak kecil" ejekku, Barbara berhenti berjalan dan mengerucutkan bibirnya. Well, kami memang berjalan karena dekat jaraknya.

"Oh ayolah adikku sayang! Aku traktir kau okay?" Ucapanku membuat senyumnya melebar dengan mata birunya yang berbinar.

"BENARKAH?! BAIKLAH AYO" ucapnya menarik tanganku, sebenarnya banyak paparazzi mengintai kami.

"Ah Louis akhirnya sampai! Aku benar benar benci paparazzi" ucapnya terengah engah karena kami berlari.

"Kau duduk, aku sudah tau pesananmu okay?" Ucapku, Barbara mengangguk lalu duduk.

Aku memesan pesananku dan pesanan Barbara. Aku menunggu pesanan sebentar, lalu namaku terpanggil. Aku segera mengambil pesananku, saat aku berbalik aku melihat Barbara dikerubungi oleh orang orang. Oh ini tidak baik.

"KAU MENGAKU NGAKU MENIKAH DENGAN HARRY! KAU HANYA ASSISTANT DAN SEKARANG KAU MAU MERUSAK HUBUNGAN LOUIS DENGAN ELEANOR?! DASAR JALANG" saat wanita itu ingin menampar Barbara, aku mencengkram lengannya terlebih dahulu.

Wanita itu tersentak kaget melihatku, "kau yang jalang! Kau seenaknya memaki maki orang lain yang kau tidak ketahui hidupnya bahkan kau tidak mengenalnya. Jika kau fansku, kau tidak akan menyakiti orang disekitarku dan yang aku sayangi jalang" aku menarik Barbara.

"Louis"

"Louis.."

"Louis!"

"Apa?!" Teriakku, Barbara tersentak. Aku berusaha tidak meluapkan emosiku karena gadis sialan tadi yg menganggu Barbara.

"Aku hanya ingin bilang terimakasih" ucapnya menunduk, oh god aku ini emosian sekali.

"Hey kau adikku! Itu sudah tugas seorang Louis Tomlinson" ucapku terkekeh, lalu merangkulnya. Barbara tersenyum.

"Seandainya Harry disini, melindungiku" gumamnya pelan, sangat pelan. Tapi aku masih bisa mendengarnya.

"Ayo kita pulang!" Ajakku, Barbara mengangguk cepat.

"Louis tunggu! Pesananku mana?!" Ucapnya, aku menepuk dahiku.

"Astaga! Tertinggal disana" ucapku, Barbara membelalak lebar.

"Apa?! Kau menyebalkan" ucapnya lalu berjalan meninggalkanku.

"Hey! Tunggu aku" ucapku lalu berlari mengejarnya.

-Barbara POV-

Menyebalkan, menyebalkan, Louis menyebalkan. Ugh! Padahal aku benar benar ingin starbucks. Aku meninggalkan Louis, Louis memanggil manggil namaku berkali kali. Aku tidak menggubrisnya, aku tetap berjalan.

"Hey hey hey" Louis mencengkram lenganku, aku meliha dia terengah engah. Aku menahan tawaku saat melihatnya kelelahan.

"Baiklah nyonya, maafkan aku. Aku lupa, karena tadi aku menyimpan nya dimeja dan langsung menolongmu karena panik" ucapnya, ah manisnya kakak bodohku ini.

"Kau ini! Tentu tidak apa apa, ayo jelek kita pulang" ucapku merangkulnya, Louis memandangku heran.

"Dasar aneh, kau bipolar ya" ucapnya, aku memukul dadanya keras.

"Sialan kau!"











Double update!! Kurang baik apa:( ini Larbara momentzzz

Vomments bby

Nerd Assistant [H.S] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang