25

5K 416 65
                                    

"APA?! SIMON KAU GILA?!" Bentak Harry, Simon benar benar gila.

"Harry kau harus melakukannya, lagi! Barbara hanya assistant dan sekarang menjadi istrimu, tetapi ia tidak terkenal seperti Kendall" ucap Simon, yap benar Simon menyuruh Harry fake dating lagi. Dengan Kendall, baca itu baik baik.

"Aku.tidak.mau" ucap Harry berusaha menahan emosinya, rasanya aku ingin menangis sekarang.

"Baiklah, aku memaksa. Besok kau harus melakukannya" ucap Simon, membuat Harry dan aku membelalak besar.

"BAHKAN KITA SEDANG BREAK! MENGAPA TIDAK NIALL ATAU YANG LAIN?!" Harry benar benar marah sekarang, aku hanya diam.

Simon menatap Harry tajam, "baiklah, akan aku lakukan" jawaban Harry membuatku menatapnya dan membelalakan mataku lebar.

"Baik, urusan kalian selesai. Besok kau Harry, bicara pada media bahwa kau tidak menikah dengan Barbara. Itu hanya rumor bodoh okay?" Ucap Simon lalu melesat pergi, aku menggeleng pelan lalu keluar dari ruangan. Harry terus memanggil namaku, the boys menatapku heran. Aku tidak peduli.

"Taksi–Barbara wait!" Saat aku ingin memasuki taksi, Harry menarik lenganku. Aku menepisnya kencang, mataku benar benar tidak bisa menahan air mata.

"APA YANG KAU MAU?! PERNIKAHAN KITA HANYA RUMOR BODOH BUKAN?! KAU MENERIMA FAKE DATING ITU HARRY! TIDAK SADARKAH KAU MENYAKITIKU?!" Emosiku benar benar meluap sekarang, Harry benar benar keterlaluan. Bahkan ini baru beberapa hari kami menikan, Simon menghancurkannya.

"Barbara aku mohon, jangan seperti ini. Aku terpaksa, tentu saja aku tidak mau. Tapi ini pekerjaanku Barbara, mengertilah" ucapnya, aku mendecih pelan.

"MENGERTI KAU BILANG?! BAJINGAN KAU HARRY! BAHKAN SIMON GILA ITU MENYURUH KAU MENGATAKAN PADA MEDIA BAHWA PERNIKAHAN KITA TIDAK BENAR BENAR TERJADI! KAU BILANG AKU HARUS MENGERTI?!" bentakku, Harry menunduk. Dia diam, lihat? Ia hanya terdiam.

"Kau boleh pergi, ini uangmu" ucap Harry kepada supir taksi. Aku membelalak lebar, apa yang dia lakukan?! Harry menarik lenganku membawaku kedalam.

"Kita bicarakan ini baik baik okay? Aku mencintaimu Barbara, bukan Kendall atau siapapun. Aku tidak akan bermain dibelakangmu, aku janji. Kau bisa pegang janjiku okay? Aku mohon, aku tidak bisa kehilanganmu lagi" ucapnya menatapku dalam, aku terisak. Harry memelukku didalam pelukannya yang benar benar nyaman.

"Aku mencintaimu, hanya kau" bisiknya, aku mengangguk.

"Jadi ada apa sebenarnya?" Ucap Niall, membuatku tersentak kaget. Aku tidak melihat ada the boys disini astaga.

"Harry.kau.harus.menceritakan.semuanya.mengapa.adik.tersayangku.menangis" ucap Louis menahan emosinya, Louis memang kuanggap kakakku.

Harry menceritakan semuanya dengan detail dan jelas. Membuatku ingin menangis lagi, aku benar benar tidak menyangka ia menerimanya.

"APA?! DASAR SIALAN!" Louis memukul meja dengan keras membuatku tersentak kaget.

"Louis tidak apa apa" ucapku mengelus bahunya, Louis menatapku tajam.

"TIDAK APA APA KATAMU?! JIKA KAU TIDAK APA APA MENGAPA KAU MENANGIS?!" Ucapnya membentakku, aku menunduk. Louis benar.

"Hey! Mengapa kau membentak istriku bodoh!" Ucap Harry mendorong Louis.

"Barbara maafkan aku, astaga aku benar benar emosi dengan laki laki tua itu" ucapnya, aku mengangguk pelan.

"Bahkan kita sedang break, ia menyuruh kau melakukan hal seperti itu. Ck bodoh!" Ucap Liam, Harry mengerang pelan.

"Mengapa harus Kendall? Aku benar benar muak dengan jalang itu" ucap Harry, aku hanya menunduk. [p.s: no hate, hanya cerita]

"Barbara aku terlihat pucat, kau sakit" tanya Zayn, aku mendongak lalu menggeleng.

"Tidak, kepalaku hanya sedikit pening" ucapku, Harry menatapku khawatir.

"Kita pulang okay? Kau butuh istirahat" ucap Harry, aku hanya mengangguk pelan.

"Jaga dia bodoh! Jangan kau sakiti lagi dirinya" ucap Louis menatap tajam Harry, Harry mengangguk mantap.

Secara tidak sadar kau sudah menyakitiku Harry, dengan menerima fake dating itu.

"Ayo Barbara" ucapnya, aku berpamitan kepada the boys.

Aku dan Harry selama perjalanan hanya terdengar keheningan. Aku sedang tidak ingin berbicara kepada Harry sekarang. Aku masih kesal kepadanya, yatuhan.

"Barbara sudah sampai" ucapnya, aku mengangguk lalu turun dari mobil meninggalkannya yang masih didalam mobil.

Aku langsung memasuki kamar mandi dan mencuci wajahku, tangan, dan kaki. Tidak lupa menggosok gigiku, aku benar benar lelah hari ini. Selesai membersihkan tubuh dan sikat gigi, aku keluar dari kamar mandi. Mendapati Harry sedang berganti pakaian, aku hanya menatapnya sebentar lalu mengalihkan pandangan.

"Barbara" panggilnya, aku terdiam. Aku memilih untuk tidur, dan mematikan lampu kamar tidurku.

Aku mendengar Harry menghela nafasnya, kasur terasa bergoyang. Aku yakin, Harry sedang menaiki kasur. Aku berpura pura tertidur, Harry memelukku. Tidak bisa kupungkiri pelukannya sangat nyaman.

"Maafkan aku, aku benar benar terpaksa. Aku tidak ingin kehilangan pekerjaanku, aku hanya mencintaimu bukan yang lain. Kau satu satunya Barbara, aku bersumpah. Aku akan menerima azabnya bila aku bermain dibelakangmu" ucapnya, aku berusaha menahan isakanku.

Aku lebih mencintaimu Harry.


















Ga late kan? Hehehheheheheh aku baek.

Ff winter bakal aku publish setelah ini tamat ya, ayam sori:(

Udah 11K lagi yaampun, thankyou so much! Love yaa

Nerd Assistant [H.S] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang