You In Danger 7 : We Are Bulletproof III

Start from the beginning
                                    

Sebuah rencana juga sudah mereka susun dengan sangat rapih dan terjamin kelancarannya jika Tuhan mengizinkan dan membatu mereka.

•••

Toko, pukul 10.42.

"Dasar bocah cerewet! Diam atau akan kami pukul!" ancam Taecyeon sambil meremas kerah Jungkook dengan gemas. Tangannya mengepal di depan wajah Jungkook.

"Apa kalian tidak malu jika menghabisi seorang bocah seperti dia?" ucap Jin yang tidak bermaksud untuk mengejek Jungkook dengan sebutan 'bocah', ia hanya ingin menyindir Taecyeon yang telah meremehkan Jungkook karena Jungkook lebih muda darinya. Jin mengambil alih Jungkook dengan menarik lengan Jungkook secara paksa, agar cengkraman kerah Jungkook di tangan Taecyeon terlepas.

Woohyun dan Taechyeon sudah naik darah, mereka tidak tahan dengan Jungkook dan Jin yang terlalu banyak tingkah sehingga menghambat aktifitas mereka. Kesabaran sudah habis, ralat, dari awal mereka memang sudah tidak memiliki kesabaran. Sekarang yang ada adalah kemarahan yang memuncak. Woohyun berjalan cepat mendekati Jungkook sambil mengepalkan tangan kanannya yang siap di hempaskan.

Whuushhh

Sayangnya pukulan Woohyun dapat di hindari oleh Jungkook. Semakin gemas, Woohyun melayangkan pukulannya sekali lagi. Kini bukannya tidak tepat sasaran atau pun tepat sasaran, melainkan Jungkook menangkap kepalan tangan Woohyun dan kemudian ia meberikan perlawanan dengan memutar tangan Woohyun, lalu ia pukul wajah Woohyun sampai sudut bibirnya mengeluarkan darah kental berwarna merah segar.

"YAA!!" Taecyeon berteriak, ia tidak terima temannya di perlakukan seperti barusan oleh Jungkook. Laki-laki yang ia panggil bocah itu ternyata jago dalam berkelahi, gerakannya begitu lincah.

"Sudahlah, aku sedang tidak ingin berkelahi. Noona, tolong cepat hitung barang belanjaan kami," ucap Jungkook kepada kedua pencuri itu dan beralih kepada kasir. Merasa di gampangkan, Woohyun dan Taecyeon semakin tidak terima.

"Kita akhiri sekarang atau kami berdua akan mengambil uang di mesin kasir itu!" ucap Taecyeon dengan menggebu-gebu. Sepertinya ia sudah sangat siap untuk mengalahkan Jungkook dan Jin. Rupanya ia tidak tahu siapa yang sedang berhadapan dengannya. Jungkook dan Jin, mereka adalah si detektif penangan kasus kejahatan, orang pilihan yang di latih secara khusus yang akan sangat sulit di kalahkan kemapuannya jika berkelahi dengan orang-orang biasa, misalnya ya si dua pencuri ramen dan alkohol itu.

Untungnya toko tidak terlalu ramai oleh para pembeli, hanya ada sekitra kurang lebih sepuluh orang di sana. Tentu percekcokan Woohyun dan Taecyeon dengan Jungkook dan Jin menjadi bahan lihatan. Tidak mungkin tidak. Mereka yang sibuk berbelanja pasti lebih tertarik melihat orang-orang yang sedang melangsungkan perkelahian daripada memilih barang-barang belanjaan.

"Baiklah, jika kalian kalah, aku akan membawa kalian ke kantor polisi," Jin mengeluarkan borgol yang selalu berada di saku celananya.

Woohyun dan Taecyeon sedikit terkejut ketika mengetahui Jin memiliki alat yang polisi miliki. "Apa kalian seorang polisi?" tanya Woohyun.

"Bukan," jawab Jungkook.

"Lalu?" Woohyun mengerutkan dahinya yang dihiasi alis tebalnya.

"Kami hanya orang biasa yang mempunyai borgol," balas Jin.

"Argh!! Terserah kalian itu siapa, intinya ayo selesaikan sekarang!" ucap Taecyeon frustasi.

Sang kasir ketakutan. Kini ia sedang berjongkok untuk melindungin dirinya kalau-kalau ikut terkena imbas dari perkelahian dua orang pencuri melawan dua orang yang mengaku orang biasa yang sebenarnya adalah seorang detektif.

"Noona, tolong hitung barang belanjaan kami. Kami akan menyelesaikan pencuri ini tanpa melukaimu.." ucap Jungkook dengan gemas karena barang yang ia beli bersama Jin tidak kunjung di hitung jumlah pembayarannya. Dan ternyata ucapan Jungkook barusan membuat sang kasir merasa aman. Sehingga ia kembali melaksanakan tugasnya sebagai seorang kasir.

Taecyeon dan Woohyun sudah memasang posisi tubuh mereka, kedua tangan mengepal di depan dada. Matanya yang tajam menatap Jungkook dan Jin penuh kebencian.

Jungkook dan Jin saling menatap yang di akhiri sebuah anggukan kepala sebagai aba-aba. Sepertinya mereka sedang berkomunikasi melalui kontak mata. Sekarang mereka berdua sedang mengambil sesuatu dari dalam jaketnya.

"Angkat tangan dan menyerahlah!" Jungkook mengarahkan pistol ke arah Taecyeon, sedangkan Jin  ke arah Woohyun.

Sepertinya kedua pencuri itu mengalah. Buktinya mereka berdua mengangkat kedua tangannya. Bahkan wajah mereka terlihat sedang ketakutan. Tidak hanya mereka berdua yang ketakutan, tetapi para pembeli disana juga ketakutan ketika Jungkook dan Jin mengeluarkan pistolnya.

Jin menurnkan pistolnya, kemudian ia taruh pistol tersebut kembali di saku jaketnya. Sekarang ia hendak memborgol tangan Woohyun dan Taecyeon.

"Ikut kami ke kantor polisi, kalian harus ditangkap dengan tuduhan mencuri makanan dan alkohol di Toko," ucap Jungkook dengan tegas.

"Aku rasa kalian bukan orang biasa," selidik Taecyeon.

"Ya, mungkin." jawab Jungkook.

To be continue

[FF BTS] You In DangerWhere stories live. Discover now